Bacaan Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan Arab, Latin, dan Artinya. Lengkap!
Bagaimana bacaan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan yang benar? Untuk mengetahuinya, semua terangkum lewat ulasan berikut ini!
Merujuk buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban & Ramadhan, bulan Rajab adalah salah satu dari bulan-bulan yang mulia dan keutamaannya banyak disebutkan dalam hadis para imam.
Saking istimewanya, Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah yang agung. Kemuliaan dan keutamaannya tak tersaingi oleh bulan-bulan lainnya. Di bulan ini diharamkan berperang dengan orang-orang kafir. Adapun Syaban, itu adalah bulanku, sedang Ramadhan adalah bulan umatku.
“Maka barang siapa berpuasa sehari saja di bulan Rajab, ia akan mendapatkan keridaan Allah yang sangat besar dan jauh dari kemurkaan-Nya serta tertutup baginya salah satu pintu neraka.”
Dari sabda yang diutarakan Nabi Muhammad saw. tersebut, tidak heran jika muslim khususnya yang berada di Indonesia melakukan puasa Rajab.
Akan tetapi, bagaimana jadinya apabila seorang muslim masih memiliki hutang puasa, tetapi di sisi lain ingin menjalankan puasa Rajab?
Menukil nu.or.id, menggabungkan niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan hukumnya diperbolehkan dan pahala atas kedua amalan tersebut tetap diperoleh.
Bahkan, menurut Syekh al-Barizi, kendati hanya niat qadha puasa Ramadhan, pahala puasa Rajab akan otomatis didapatkan.
Dalil Menggabungkan Puasa Rajab Sekaligus Puasa Ramadhan
Dalil atas hukum menggabungkan puasa Rajab dan Ramadhan didasarkan pada penjelasan yang termaktub pada kita Fathul Mu’in dan I’anatut Thalibin berikut ini.
“Dan dikecualikan dengan persyaratan ta’yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardhu, yaitu puasa sunnah, maka sah berpuasa sunah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama.
“Ucapan Syekh Zainuddin, meski puasa sunnah yang memiliki jangka waktu, ini adalah ghayah (puncak) keabsahan puasa sunnah dengan niat puasa mutlak, maksudnya tidak ada perbedaan dalam keabsahan tersebut antara puasa sunnah yang berjangka waktu seperti puasa Senin-Kamis, Arafah, Asyura’ dan hari-hari tanggal purnama. Atau selain puasa sunnah yang berjangka waktu, seperti puasa yang memiliki sebab, sebagaimana puasa istisqa’ dengan tanpa perintah imam, atau puasa sunnah mutlak.
“Ucapan Syekh Zainuddin, dengan niat puasa mutlak, maka cukup dalam niat puasa Arafah dengan niat semisal, saya niat berpuasa.
“Ucapan Syekh Zainuddin, sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama, maksudnya lebih dari satu ulama berpegangan dalam keabsahan puasa sunnah dengan niat puasa mutlak. Dalam kitabnya Syekh al-Kurdi disebutkan, dalam kitab al-Asna demikian pula Syekh Khatib al-Syarbini dan Syekh al-Jamal al-Ramli, berpuasa di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa secara otomatis tertuju pada hari-hari tersebut, bahkan apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan. Dalam kitab al-I’ab ditambahkan, dari kesimpulan tersebut, Syekh al-Barizi berfatwa bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak. Ulama lain menyebutkan, demikian pula apabila berketepatan bagi seseorang dalam satu hari dua puasa rutin, seperti puasa hari Arafah dan puasa hari Kamis.
Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan
Seandainya seseorang hendak menggabungkan puasa Rajab dengan qadha Ramadhan, hal yang perlu diperhatikan adalah puasa Ramadhan-nya.
Pasalnya, menjalankan puasa qadha Ramadhan adalah wajib dan mesti ditentukan jenis puasanya.
Maka dari itu, seorang muslim yang akan menunaikan puasa Rajab dan qadha Ramadhan, niat yang harus dibacakan adalah niat puasa qadha Ramadhan-nya.
Berikut ini adalah niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan yang perlu kamu ketahui.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shuma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat untuk meng-qadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta’ala.
Doa Niat Puasa Rajab
Berikut ini adalah niat puasa Rajab yang bisa kamu lafalkan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu sauma ghadin ‘an adaa’i sunnati rajaba lillaahi ta’alaa.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah ta’alaa.
Untuk kamu ketahui, dikarenakan puasa Rajab termasuk puasa sunnah, tidak diwajibkan membaca niat pada malam hari sebelumnya.
Kamu bisa menyusulkan niat berpuasa sebelum waktu zuhur dengan bacaan seperti berikut.
وَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu sauma hazal-yaumi ‘an adaa’i sunnati rajaba lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah Swt.
***
Dengan ulasan yang telah dipaparkan, semoga kamu bisa menghafal dan membaca niat puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan secara benar, ya.
Baca informasi tak kalah menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Seandainya kamu memiliki pertanyaan seputar hunian, inilah saatnya buat ngobrolin properti di laman Teras123.
Dapatkan informasi seputar harga hunian dan rekomendasi rumah terbaik hanya di Rumah123 karena #SemuaADAdiSini.