Membandingkan Jumlah Utang Pemerintah di Era SBY dan Jokowi, Siapa yang Lebih Banyak Bikin Utang?
Jumlah utang pemerintah dari tahun ke tahu selalu jadi isu yang sensitif.
Belakangan, Kementerian Keuangan mencatat utang negara saat ini totalnya sudah menembus Rp6.625,43 triliun.
Utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang terus mengalami kenaikan, baik di periode pertama maupun periode kedua.
Artinya, lonjakan utang memang sudah terjadi jauh sebelum pandemi Covid-19.
Bahkan dalam kurun waktu 2014 hingga 2019, jumlah utang pemerintah sudah bertambah sebesar Rp4.016 triliun.
Lantas bagaimana dengan perbandingan jumlah utang pemerintah di era Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), siapakah yang paling banyak membuat utang?
Melansir Kompas,com, berikut perbandingan jumlah utang pemerintah di era SBY dan Jokowi:
Jumlah Utang Pemerintah Era SBY
Dikutip dari laman DJPPR Kementerian Keuangan, jumlah utang pemerintah pada 2007 atau periode pertama pemerintahan Presiden SBY tercatat sebesar Rp1.389,41 triliun.
Jumlah utang terus tercatat sebesar Rp1.590,66 triliun hingga tahun 2009 atau tahun terakhir periode pertama Presiden SBY.
Masuk di periode kedua pemerintahan Presiden SBY atau tahun 2010, utang pemerintah pusat menurut Kementerian Keuangan yakni sebesar Rp1.676,85 triliun.
Hingga tahun 2014 atau masa berakhirnya periode kedua pemerintahan SBY, jumlah utang pemerintah yakni sebesar Rp 2.608.78 triliun.
Berikut rincian utang pemerintah SBY dari tahun ke tahun:
1. Total utang pemerintah tahun 2007: Rp1.389.41 triliun
2. Total utang pemerintah tahun 2008: Rp1.636,74 triliun
3. Total utang pemerintah tahun 2009: Rp1.590,66 triliun
4. Total utang pemerintah tahun 2010: Rp1.676,85 triliun
5. Total utang pemerintah tahun 2011: Rp1.803.49 triliun
6. Total utang pemerintah tahun 2012: Rp1.977,71 triliun
7. Total utang pemerintah tahun 2013: Rp2.375,50 triliun
8. Total utang pemerintah tahun 2014: Rp2.608,78 triliun
Jumlah Utang Pemerintah Era Jokowi
Dikutip dari laman APBN KiTa Setember 2021 yang dirilis Kementerian Keuangan, jumlah utang pemerintah per Agustus 2021 tersebut naik dibandingkan sebulan sebelumnya, di mana utang per Juli 2021 sebesar Rp6.570,17 triliun.
Hal itu berarti, dalam sebulan, pemerintah Presiden Jokowi sudah menambah utang baru sebesar Rp55,26 triliun.
Selain kenaikan utang, Kementerian Keuangan juga mencatatkan kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB).
Pada Agustus 2021, rasionya sudah naik menjadi 40,85 persen.
Jumlah utang pemerintah tercatat memang mengalami kenaikan cukup besar sejak Presiden Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Berikut rincian utang pemerintah Jokowi dari tahun ke tahun:
1. Total utang pemerintah tahun 2014: Rp2.608,78 triliun
2. Total utang pemerintah tahun 2015: Rp3.165,13 triliun
3. Total utang pemerintah tahun 2016: Rp3.706,52 triliun
4. Total utang pemerintah tahun 2017: Rp3.938,70 triliun
5. Total utang pemerintah tahun 2018: Rp4.418,30 triliun
6. Total utang pemerintah tahun 2019: Rp4.779,28 triliun
7. Total utang pemerintah tahun 2020: Rp6.074,56 triliun
8. Total utang pemerintah Agustus 2021: Rp6.625,43 triliun.
Perbandingan rasio utang era SBY dan Jokowi
Dalam ketentuan UU Keuangan Negara No. 17 tahun 2003, batas rasio utang terhadap PDB adalah sebesar 60 persen.
Artinya, jika melebihi batas tersebut maka Indonesia terlilit pada sebuah kondisi yang disebut jebakan utang.
Hal itu merupakan kondisi ketika sebuah negara tidak lagi sanggup membayar utang sehingga harus membayarnya dengan menambah utang baru.
Kendati dalam aturannya ditetapkan batas rasio jumlah utang pemerintah terhadap PDB adalah sebesar 60 persen.
Rasio utang pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo tercatat selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sepanjang periode 2014-2020.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan yang terjadi pada rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama kepemimpinannya di rentang 2004-2014.
Rasio jumlah utang pemerintah era SBY Presiden SBY melanjutkan tren penurunan rasio utang pemerintah sebelumnya, yang sempat naik tajam pada akhir Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Kala itu, rasio jumlah utang pemerintah terhadap PDB mencapai 58 persen pada tahun 1998, mendekati batas rasio utang terhadap PDB.
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti The Villas hanya di www.rumah123.com.