OK
Panduan

Industri Kondominium Jakarta Terus Menguat. Buktikan Masih Prospektif Meski Ibu Kota Pindah!

11 September 2024 · 3 min read Author: Gadis Saktika · Editor: M. Iqbal

kondominium jakarta

sumber: unsplash.com

Meskipun terdapat proyeksi penurunan harga yang cukup signifikan dan berkepanjangan pada properti kondominium di Jakarta, kota ini masih menjadi tujuan investasi properti yang paling diminati. Hal ini diperkuat oleh pernyataan CEO dari Leads Property Services Indonesia, Hendra Hartono, yang menyatakan bahwa pasar kondominium Jakarta tetap menunjukkan tren positif, bahkan setelah adanya rencana pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, Kalimantan Timur.

“Ya, karena ibu kota negara bukan untuk komersial, untuk pemerintahan. Jadi, pusat finansial atau bisnis tetap ada di Jakarta,” ungkap Hendra di Tangerang, Senin (9/9/2024).

Hendra mengungkapkan, pabrik-pabrik dan pergudangan akan tetap dikuasai Bekasi dan Tangerang.

Kemudian, apartemen mahasiswa tetap dijuarai Depok dan Jakarta juga masih dijadikan sebagai tempat mencari nafkah oleh masyarakat Indonesia.

“Jadi, orang kalau beli di Depok itu rumah masih murah harganya, karena hanya sekolah saja,” ungkap Hendra.

Namun demikian, untuk saat ini, penurunan harga kondominium di Jakarta diproyeksikan berlangsung lama.

Hendra menyebutkan, pasar properti di wilayah ini menunjukkan pukul enam sore alias harganya turun.

Meskipun jumlah kondominium di Jakarta jauh lebih banyak dibandingkan dengan Tangerang, performa pasar kondominium di Tangerang justru lebih baik.

Harga kondominium di Tangerang diperkirakan akan tetap stabil atau bahkan cenderung naik dalam jangka waktu mendatang.

Hal ini mengindikasikan adanya permintaan yang kuat di Tangerang, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, atau preferensi konsumen.

Baca Juga: Ada 13 Proyek Kondominium Mewah Baru di DKI Jakarta, Diprediksi Bakal Bertambah. Harganya Rp36 Juta per Meter Persegi!

Daya Tarik Kondominium di Tangerang

kondominium jakarta

sumber: unsplash.com

Hunian vertikal seperti kondominium dan apartemen yang dekat dengan akses jalan tol terus menjadi salah satu daya tarik utama bagi calon pembeli di kawasan Tangerang Raya dan wilayah Barat Jakarta.

Lokasi strategis yang memudahkan mobilitas menjadi faktor pertimbangan penting bagi konsumen properti di area ini.

Hendra mengungkapkan bahwa selain akses tol, fasilitas lengkap dan konsep mixed use turut memengaruhi minat calon pembeli.

“Hunian vertikal yang berlokasi dekat dengan jalan tol serta memiliki fasilitas lengkap dan nyaman, apalagi dengan konsep mixed use, akan lebih diminati oleh konsumen,” kata Hendra.

Selain itu, hunian yang dekat dengan kampus dan kawasan berkonsep mixed use juga menjadi pilihan menarik bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang keluarganya berasal dari luar kota.

Lokasi yang mendukung akses transportasi umum, seperti kereta komuter, juga menjadi daya tarik tambahan bagi calon pembeli kondominium.

Hendra juga memaparkan data terbaru tentang pasar kondominium di wilayah Jabodetabek. Di Jakarta sendiri, terdapat 259.344 unit kondominium dengan tingkat penjualan mencapai 82,8 persen.

Sementara di Tangerang, ada 121.372 unit dengan penjualan sebesar 77,4 persen. Di wilayah Bekasi, tingkat penjualan mencapai 81,2 persen dari total 79.417 unit, sedangkan Depok mencatatkan penjualan sebesar 89,9 persen dari 25.918 unit. Bogor, dengan 23.123 unit, memiliki tingkat penjualan sebesar 72,4 persen.

Baca Juga: Laksanakan Tutup Atap, Kondominium di Tangsel Ini pun Tawarkan Promo Menarik

***

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya.

Cek artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Kalau kamu ingin ngobrolin properti dengan ahlinya, coba deh kunjungi ke Teras123!

Nantinya, kami akan memberi jawaban yang komprehensif soal pertanyaan yang kamu ajukan, lo.

Tak lupa, kunjungi Rumah123 untuk menemukan hunian impian karena #SemuaAdaDisini.


Tag:


Gadis Saktika

Content Writer

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA