OK
Panduan

Contoh Khutbah Jumat tentang Kematian, Bikin Nangis!

11 Juli 2023 · 8 min read Author: Rulfhi Alimudin Pratama S

khutbah jumat tentang kematian

khutbah jumat tentang kematian | Aazhari Studio / Shutterstock.com

Naskah khutbah Jumat tentang kematian ini bisa jadi salah satu rujukan bagi khatib yang sedang menyusun materi khutbah Jumat.

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang ke setiap makhluk hidup.

Sebelum ajal datang, sebaiknya kita telah mempersiapkan diri dengan amalan terbaik yang kelak menjadi bekal di akhirat.

Ihwal kematian ini bisa menjadi topik yang menarik untuk diangkat menjadi materi khutbah Jumat.

Sebab, cakupan bahasannya bisa sangat luas dan relevan dengan manusia.

Berikut ini beberapa khutbah pertama dalam shalat Jumat yang berisi tentang kematian.

Simak baik-baik, Property People!

3 Contoh Khutbah Jumat tentang Kematian

Teks Khutbah Jumat tentang Kematian

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT.

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya.

Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya.

Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah!

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.

Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: ((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ))؛ رواه مسلم

Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:

‏” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏”‏

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallah’ maka dia akan masuk Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya.

قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ‏”‏ إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ‏”‏ ‏.‏ فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ‏”‏ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ‏” ‏”

Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

**Sumber: Kemenag.go.id

Naskah Khutbah Jumat Singkat tentang Kematian

teks khutbah jumat tentang kematian

khutbah jumat singkat tentang kematian

Sumber: Islam.nu.or.id

Khutbah Jumat tentang Kematian Bikin Nangis

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang dengan limpah rahmat-Nya, kita dapat berkumpul di majelis ini pada hari yang penuh berkah, yakni hari Jumat.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, keluarga, dan para sahabatnya.

Saudara-saudara yang dirahmati oleh Allah,

Hari ini, saya ingin mengingatkan kita semua tentang sesuatu yang pasti akan dialami oleh setiap manusia di dunia ini, yaitu kematian.

Kematian adalah realitas yang tak terhindarkan, tak peduli seberapa kaya atau miskin kita, seberapa kuat atau lemah kita, dan seberapa berpengaruh atau tidak berpengaruh kita di dunia ini. Kematian adalah perjalanan yang setiap jiwa harus lewati.

Namun, terkadang kita melupakan kematian dan begitu mudah terlena dengan dunia fana yang sementara ini.

Kita sering kali terperangkap dalam kesibukan kita sehari-hari, terlalu banyak khawatir tentang karier, harta, dan kepuasan duniawi kita. Kita melupakan tujuan sejati hidup kita di dunia ini, yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang baik di akhirat.

Saudara-saudara,

Kematian adalah pengingat yang tegas bagi kita. Kematian adalah suara panggilan yang tak dapat diabaikan. Ketika seseorang kita cintai atau kita kenal meninggal dunia, kita diingatkan akan kefanaan kehidupan ini.

Saat kita melihat jenazah di depan mata, kita menyadari bahwa kita semua akan menjadi debu dan kembali kepada Tuhan kita. Itu adalah saat yang mengharukan dan bisa membuat kita menangis.

Kematian juga mengingatkan kita untuk memperbaiki diri. Kita tidak tahu kapan waktu kita tiba. Mungkin hari ini kita masih hidup, tapi besok kita tidak tahu.

Oleh karena itu, mari kita bersiap-siap untuk menghadapinya dengan bekal yang baik. Mari kita perbaiki hubungan kita dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan diri kita sendiri. Mari kita tinggalkan dosa-dosa kita dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Saudara-saudara yang dirahmati oleh Allah,

Kematian juga mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai setiap momen kehidupan ini. Kita harus belajar untuk tidak menunda-nunda kebaikan.

Jangan menunda untuk bertaubat, jangan menunda untuk berbuat baik kepada orang lain, dan jangan menunda untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ingatlah bahwa setiap detik yang berlalu adalah peluang yang tak akan kembali.

Ketika kita melihat orang-orang yang kita cintai pergi meninggalkan dunia ini, itu adalah pengingat yang kuat untuk kita semua. Kematian adalah detik-detik saat kita menyesali setiap peluang yang telah terlewatkan.

Oleh karena itu, jangan biarkan kesempatan yang ada di depan kita terlewatkan begitu saja. Hargai waktu kita, jangan sia-siakan hidup ini.

Saudara-saudara yang dirahmati oleh Allah,

Kematian adalah bagian dari takdir manusia. Semua manusia pasti akan menghadapinya. Namun, tidak semua orang menyadari akan pentingnya mempersiapkan diri mereka untuk kematian. Kita harus ingat bahwa apa yang kita perbuat di dunia ini akan mempengaruhi kehidupan kita di akhirat.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadikan kematian sebagai pengingat yang bermanfaat dalam hidup kita.

Semoga kita bisa menggunakan setiap momen yang Allah berikan kepada kita untuk beribadah, berbuat baik, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dan semoga kita semua bisa menghadapi kematian dengan hati yang tenang dan iman yang teguh.

Akhir kata, saya mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberkahi kita semua. Amiin.

***

Itulah beberapa contoh teks khutbah Jumat tetang kematian.

Kamu juga bisa baca materi khutbah Jumat bulan Muharram, bulan istimewa yang ada di kalender Islam.

Temukan informasi menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Biar nggak ketinggalan satu informasi pun, pastikan kamu sudah follow Google News kami, ya!

Tak lupa, kunjungi www.rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian terbaik.


Tag: , ,


Rulfhi Alimudin Pratama S

Content Writer

Mengawali karier kepenulisan sebagai penulis lepas di beberapa media daring sejak 2016. Kini mencurahkan pikiran untuk menulis properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi di Berita 99 dan Rumah123.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA