OK
Panduan

7 Contoh Khutbah Jumat Bulan Muharram Singkat dan Padat Berbagai Tema Lengkap dengan Hadis

03 Nopember 2024 · 14 min read Author: Rulfhi Alimudin Pratama S

khutbah jumat bulan muharram

khutbah jumat bulan muharram | Tirta Sujata / shutterstock.com

Teks khutbah Jumat bulan Muharram yang singkat dan padat ini bisa jadi rujukan ketika khatib membuat materi khutbah. Berikut beberapa contohnya.

Property People, bulan Muharram adalah salah satu bulan yang penuh berkah dan istimewa dalam kalender Islam.

Terdapat berbagai peristiwa penting yang terjadi pada bulan Muharram seperti Nabi Adam a.s diciptakan, bertobat, dan masuk surga.

Banyaknya peristiwa penting dan keutamaan bulan Muharram bisa jadi materi yang menarik untuk disampaikan dalam khutbah shalat Jumat.

Melansir berbagai sumber, Rumah123.com telah mengumpulkan materi khutbah Jumat bulan Muharram berbagai tema.

Berikut ini teks khutbah Jumat bulan Muharram yang bisa jadi rujukan para khatib.

Contoh Khutbah Jumat Bulan Muharram Singkat Padat

1. Khutbah Jumat Bulan Muharram: Hijrah dan Karbala

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, para jamaah yang dirahmati Allah.

Pada kesempatan kali ini, kita berkumpul di hadapan Allah Swt untuk memperingati bulan yang istimewa, bulan Muharram. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang penuh berkah dalam kalender Islam.

Di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa penting yang memberikan kita pelajaran dan hikmah yang berharga. Marilah kita manfaatkan momentum ini untuk merefleksikan diri, memperbaiki akhlak kita, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan ikhlas.

Dalam bulan Muharram ini, terdapat peristiwa yang sangat signifikan dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa Hijrah. Peristiwa ini menandai perpindahan Rasulullah Muhammad saw. dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.

Hijrah bukanlah sekadar perpindahan fisik, tetapi juga simbol dari perubahan yang mendasar dalam pandangan hidup, tatanan sosial, dan pendirian negara Islam pertama.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Dalam perjalanan Hijrah, Nabi Muhammad saw dan para sahabat menghadapi berbagai rintangan dan cobaan yang berat. Mereka meninggalkan tanah kelahiran mereka, rumah, harta benda, dan keluarga demi mempertahankan keyakinan mereka.

Hijrah mengajarkan kepada kita tentang kesabaran, keberanian, dan kepercayaan yang teguh kepada Allah. Ketika kita menghadapi perubahan dalam hidup kita, baik itu dalam lingkungan sosial, pekerjaan, atau kehidupan pribadi, peristiwa Hijrah mengajarkan kita untuk tetap teguh pada nilai-nilai agama dan tindakan yang baik.

Bulan Muharram juga menandai peristiwa yang sangat bersejarah, yaitu perang Karbala. Perang Karbala adalah pertempuran yang terjadi pada tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriah antara pasukan yang dipimpin oleh Imam Husain bin Ali a.s, cucu Nabi Muhammad saw., melawan pasukan yang setia kepada penguasa yang zalim.

Peristiwa ini sangat tragis karena Imam Husain dan para pengikutnya yang sedikit berjumlah harus berhadapan dengan pasukan yang jauh lebih besar. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka dalam perjuangan untuk kebenaran, keadilan, dan mempertahankan ajaran Islam.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Kisah Karbala mengajarkan kita tentang keberanian, keikhlasan, dan pengorbanan. Ia mengingatkan kita akan pentingnya berdiri teguh dalam menghadapi kesulitan dan ketidakadilan. Dalam situasi apa pun, kita harus mempertahankan prinsip kebenaran dan menegakkan nilai-nilai yang baik.

Karbala juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kasih sayang dalam masyarakat kita. Kita harus menjadi manusia yang peduli, peka terhadap kesulitan orang lain, dan siap membantu mereka yang membutuhkan.

Selain itu, bulan Muharram juga menjadi waktu yang baik bagi kita untuk merenungkan waktu yang telah berlalu dan mengevaluasi diri kita sendiri. Kita harus mengingat bahwa hidup ini adalah perjalanan yang sementara, dan setiap saat merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya.

Kita harus berusaha menjalani hidup dengan penuh kesadaran, menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan sesama, serta berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.

Dalam menyikapi bulan Muharram ini, marilah kita merenungkan perjalanan hidup Nabi Muhammad saw, para sahabat, dan para Imam Ahlul Bait, yang menjadi teladan bagi kita semua.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Marilah kita mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa penting dalam bulan ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita harus belajar untuk menjadi pribadi yang sabar, berani, tulus ikhlas, dan setia kepada nilai-nilai agama kita.

Terakhir, marilah kita berdoa kepada Allah Swt agar memberikan kita kekuatan dan hidayah untuk menghadapi cobaan dan perubahan dalam hidup kita. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa dalam bulan Muharram ini dan menjadikan hidup kita lebih bermakna dan berkah.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menjauhkan kita dari segala bentuk kejahatan, dan memberikan keberkahan kepada umat Islam di seluruh dunia.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

2. Contoh Materi Khutbah Jumat Bulan Muharram

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Tahun hijriah seperti juga tahun masehi merupakan bagian dari fenomena alam biasa. Secara ringkas, bila kalender masehi mendasarkan penghitungan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, kalender hijriah mengacu pada peredaran bulan mengelilingi bumi.

Karena itulah kita sering mendengar kalender hijriah disebut pula kalender qamariyah (qamar artinya bulan), sedangkan kalender masehi dikenal dengan sebutan kalender syamsiyah (syams artinya matahari). Dalam ilmu astronomi, kalender hijriah termasuk kategori kalender lunar, sementara kalender masehi termasuk kategori kalender lunar.

Namun demikian, di balik posisinya sebagai gejala alam tersebut, terdapat keistimewaan-keistimewaan karena agama memang menjadikannya demikian. Islam mengajarkan bahwa ada kelebihan-kelebihan tertentu antara satu bulan dengan bulan yang lain dalam kalender hijriah. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa tidak semua bulan berkedudukan sama. Dalam Islam ada empat bulan utama di luar Ramadhan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Karena kemuliaan bulan-bulan itulah, Islam menganjurkan pemeluknya untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai ikhtiar memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Mereka didorong untuk memperbanyak puasa, dzikir, sedekah, dan solidaritas kepada sesama.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Dalam Ihya’ Ulûmid-Dîn, Imam Al-Ghazali mengenalkan istilah al-ayyâm al-fâdhilah (hari-hari utama). Menurutnya, hari-hari utama selalu dijumpai dalam tiap minggu dan bulan. Al-Ghazali juga menyebut istilah al-asyhur al-fâdlilah (bulan-bulan utama). Bulan-bulan utama ini juga selalu dijumpai di tiap tahun.

Waktu adalah salah satu dari makhluk Allah, seperti juga manusia, jin, dan binatang. Namun, sebagaimana ada tempat-tempat utama, seperti Muktazam, Masjid Nabawi, Masjidil Haram, dan lainnya, waktu pun demikian.

Dalam tiap rentang waktu tertentu (hari, pekan, bulan, dan tahun) selalu terkandung bagian waktu yang diistimewakan, misalnya waktu antara maghrib dan isya, sepertiga malam terakhir, hari Jumat, bulan Ramadhan, bulan Muharram, dan lain sebagainya.

Dalam waktu-waktu spesial itulah pahala bisa dilipatgandakan, dosa-dosa bisa dihapus, dan doa-doa kemungkinan besar dikabulkan.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Allah memang telah menganugerahi kita kesempatan-kesempatan emas yang demikian banyak. Allah mengutamakan waktu-waktu tertentu karena hendak memberi keutamaan pada hamba-hamba-Nya. Sebagaimana keterangan Ibnu ‘Asyur saat menafsirkan Surat at-Taubah ayat 36 tadi:

وَاعْلَمْ أَنَّ تَفْضِيْلَ اْلأَوْقَاتِ وَالْبِقَاعِ يُشَبِّهُ تَفْضِيْلَ النَّاسِ، فَتَفْضِيْلُ النَّاسِ بِمَا يَصْدُرُ عَنْهُمْ مِنَ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، وَاْلأَخْلَاقِ اْلكَرِيْمَةِ

“Ketahuilah bahwa dimuliakannya sejumlah waktu dan tempat tertentu merupakan kehendak dimuliakannya manusia, melalui perbuatan-perbuatan baik dan akhlak mulia yang mereka lakukan.” (Muhammad Ibnu ‘Asyur dalam at-Tharîr wat Tanwîr)

Pernyataan Ibnu ‘Asyur mengandung pengertian bahwa kemuliaan bulan tertentu tidak mutlak berarti kemuliaan umat Islam secara otomatis. Kemuliaan umat Islam mengandung syarat, yakni ketika mereka mau mengisi waktu-waktu khusus tersebut dengan amal saleh dan akhlakul karimah.

Keutamaan bulan-bulan khusus adalah satu hal, dan keutamaan pribadi orang-orang Islam adalah hal yang lain. Keistimewaan bulan Muharram adalah satu soal, sementara keistimewaan individu-individu kaum Muslimin adalah soal lain. Hal tersebut sangat tergantung bagaimana kita umat Islam merespons keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah itu kepada kita: apakah mengisinya dengan baik atau tidak.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Di antara amalan yang amat dianjurkan di bulan pertama kalender hijriah ini adalah puasa. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah dijelaskan, “Seseorang datang menemui Rasulullah ﷺ dan bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?’ Nabi menjawab, ‘Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram.”

Penyebutan Muharram sebagai “bulan Allah” (syahrullâh) menunjukkan posisi bulan ini yang amat spesial. Melalui riwayat Ibnu Majah pula, puasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) disebut sebagai bagian dari amalan untuk menghapus dosa-dosa setahun yang telah lewat. Selain 10 Muharram, puasa juga masih dianjurkan pada hari-hari lain di bulan ini.

Amalan lain yang bisa digiatkan adalah meningkatkan solidaritas antarsesama. Kebanyakan umat Islam, utamanya di Indonesia, menjadikan momen Muharram sebagai “lebaran anak yatim” dengan memberikan santunan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua dan secara ekonomi lemah.

KH Shaleh Darat dalam Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah mengistilahkan 10 Muharram sebagai bagian dari hari raya umat Islam yang layak diperingati dengan sedekah kepada fakir dan miskin.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Tentu saja menyantuni anak yatim atau membantu siapa pun yang butuh pertolongan tak terikat dengan waktu. Tapi Muharram adalah momen sangat baik untuk menunjukkan kepedulian sosial kita. Bulan mulia harus diisi dengan perbuatan mulia.

Al-a‘mâl as-shâlihah wal akhlâq al-karîmah yang disebut Ibnu ‘Asyur harus hadir jika kita ingin meraih berkah keutamaan bulan Muharram. Pengertian amal saleh dan akhlak mulia amat luas, mencakup ibadah dengan Allah, berhubungan dengan masyarakat, atau sikap kita terhadap lingkungan alam kita.

Bulan Muharram merupakan bulan yang bagus untuk mengawali tahun dengan perbuatan dan perangai positif. Muharram bisa dikatakan cerminan langkah awal kita untuk menapaki 11 bulan berikutnya di pembukaan tahun baru hijriah ini. Al-faqir mengajak kepada diri sendiri dan jamaah sekalian untuk memuliakan bulan ini dengan menjernihkan hati, membenahi perilaku, dan memperindah karakter kepribadian kita.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

**Sumber: Umma.id

3. Khutbah Jumat: Makna Muharram dan Ashura

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.

Hari ini, dalam khutbah Jumat kita akan membahas tentang bulan Muharram, bulan yang memiliki makna dan keutamaan khusus dalam agama Islam.

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Dalam bulan ini terdapat momen yang sangat berharga, yaitu peringatan Ashura. Ashura adalah hari ke-10 di bulan Muharram yang memiliki sejarah yang penting dalam agama kita.

Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada hari Ashura adalah penyelamatan Nabi Musa dan umatnya dari kejaran Fir’aun di Laut Merah. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Nabi Musa dan umatnya diselamatkan dari bahaya dan diberikan jalan keluar dari kesulitan yang mereka hadapi.

Selain itu, pada hari Ashura juga terjadi peristiwa yang sangat memilukan, yaitu syahidnya cucu Rasulullah, Imam Husain bin Ali, dalam Pertempuran Karbala. Imam Husain dan pengikutnya yang hanya berjumlah sedikit berjuang melawan kezaliman dan ketidakadilan, tetapi mereka harus menanggung penderitaan dan akhirnya gugur sebagai syuhada.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Kisah Karbala mengajarkan kita tentang keberanian, kejujuran, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menghadapi kesulitan. Imam Husain menunjukkan contoh yang luar biasa dalam mempertahankan kebenaran dan mengorbankan diri demi agama Allah.

Bulan Muharram juga mengajarkan kita untuk merenungkan hidup dan mengintrospeksi diri. Kita harus memperbaiki diri, meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. Sama seperti Nabi Musa dan umatnya yang memohon perlindungan dan bantuan Allah, kita pun harus senantiasa bergantung dan memohon pertolongan kepada-Nya.

Selain itu, bulan Muharram juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah. Saling memberi sedekah, berbuat kebaikan, dan memperbanyak dzikir serta doa kepada Allah adalah amalan-amalan yang dianjurkan dalam bulan ini.

Marilah kita menjadikan bulan Muharram sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas hidup kita sebagai seorang Muslim. Marilah kita mengambil contoh dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam bulan ini, baik yang membahagiakan maupun yang memilukan, untuk menguatkan iman kita dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Bulan Muharram adalah waktu yang berharga bagi kita. Mari manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan meningkatkan amal ibadah kita.

Semoga Allah memberikan keberkahan dalam setiap langkah kita di bulan ini. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran berharga dari peristiwa-peristiwa dalam bulan Muharram dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Akhir kata, saya mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Khutbah Jumat tentang Bulan Muharram

khutbah jumat bulan muharram

khutbah jumat tentang bulan muharram

Sumber teks khutbah Jum at bulan Muharram singkat padat: Jabar.kemenag.go.id

5. Khutbah Jumat tentang Hikmah 10 Muharram

Saudara-saudara Kaum Muslimin, jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah, Kita telah sampai di penghujung bulan Dzulhijah dan sebentar lagi menyambut datangnya bulan Muharram 1445 H.

Bulan Muharram adalah bulan yang mulia.

Bahkan bulan Muharram termasuk satu di antara empat bulan yang paling dimuliakan.

Allah Swt. berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah:36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.”

“Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Tanggal 10 bulan Muharram juga tercatat sebagai hari yang istimewa dan bersejarah.

Pasalnya, banyak peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada 10 Muharram, antara lain.

1. Taubat Nabi Adam diterima oleh Allah.

2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi setelah dunia dilanda banjir.

3. Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksaan Raja Namrud, berupa dibakar api.

4. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.

5. Nabi Yunus selamat dan keluar dari perut ikan paus.

6. Nabi Ayyub disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.

7. Nabi Musa dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah.

8. Allah mengangkat Nabi Idris ke langit

9. Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman

10. Lahirnya Nabi Isa dan naiknya Nabi Isa ke langit.

Pada hari ke-10 bulan Muharram, umat muslim juga disunahkan untuk berpuasa Asyura.

Puasa hari ke-10 bulan Muharram juga bisa disertai dengan puasa Tasua di hari ke-9 atau ke-11 agar tidak sama dengan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram atau 27 Juli 2023.

Sedangkan puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 28 Juli 2023.

Demikian khutbah Jumat kali ini tentang hikmah di bulan Muharram.

6. Teks Khutbah Jumat Peristiwa Bulan Muharram

Segala puji hanya milik Allah, Rabbul ‘Alamin. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Amma ba’du,

Marilah kita panjatkan puji syukur atas nikmat keimanan dan hidayah yang Allah berikan kepada kita, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk berada di hadapan-Nya di hari yang penuh berkah ini.

Pada kesempatan yang mulia ini, saya ingin mengingatkan kepada kita semua tentang peristiwa yang memiliki makna dan hikmah tersendiri dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa bulan Muharram.

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan memiliki nilai penting bagi umat Islam.

Bulan ini menyimpan kenangan yang membawa kita pada momen-momen penting dalam sejarah Islam yang telah memberikan pesan dan pelajaran berharga bagi kita semua.

1. Hijrah: Meneladani Semangat Perubahan dan Pengorbanan

Peristiwa utama dalam bulan Muharram adalah hijrah, peristiwa besar yang menandai perpindahan Rasulullah saw dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah. Hijrah bukanlah sekadar perpindahan fisik, tetapi juga melambangkan semangat perubahan, keberanian, dan pengorbanan dalam menegakkan agama Allah.

Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya rela meninggalkan segala yang mereka cintai demi menegakkan agama Islam dan beribadah dengan sepenuh hati. Kita harus meneladani semangat hijrah ini dengan menghadapi perubahan hidup dengan kesabaran dan keteguhan iman.

2. Hari Asyura: Mengenang Kebesaran-Nya dan Pengampunan-Nya

Dalam bulan Muharram juga terdapat Hari Asyura, yang merupakan hari ke-10 dari bulan Muharram. Hari Asyura menyimpan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Bagi umat Muslim, ini adalah hari untuk mengenang kisah Nabi Musa AS dan kaumnya yang selamat dari kebinasaan di tangan Fir’aun.

Hari Asyura juga menjadi momen di mana Allah mengampuni dosa Nabi Adam AS setelah taubatnya. Oleh karena itu, marilah kita merenungkan betapa besar dan luas rahmat Allah serta kesempatan bagi kita untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya.

4. Kewajiban Puasa pada Hari Asyura

Salah satu amalan penting dalam bulan Muharram adalah puasa pada Hari Asyura. Rasulullah saw. menyarankan agar kita berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur atas nikmat pengampunan dari Allah dan untuk membedakan diri kita dari tradisi non-Muslim yang menyambut hari ini dengan berduka.

Puasa pada Hari Asyura juga diharapkan dapat menghapuskan dosa-dosa minor dalam setahun sebelumnya. Jadikanlah puasa ini sebagai sarana mendekatkan diri kita pada Allah dan memperkuat ikatan spiritual dengan-Nya.

Sebagai umat Islam yang taat, kita perlu mengambil pelajaran berharga dari peristiwa-peristiwa besar dalam bulan Muharram. Mari kita tingkatkan semangat hijrah dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ibadah kita.

Berikanlah pengorbanan demi menegakkan kebenaran dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang penuh kasih dan damai. Serta, manfaatkanlah bulan Muharram sebagai momen untuk mengenang kebesaran-Nya, memohon ampunan-Nya, dan memperbaiki diri kita agar selalu berada di jalan yang diridhai Allah.

Saudaraku, semoga Allah memberkahi bulan Muharram ini sebagai permulaan yang baik untuk kita dalam meningkatkan kualitas hidup dan keimanan.

Semoga kita semua dapat meneladani semangat hijrah, pengorbanan, dan kesungguhan dalam beribadah. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Contoh Khutbah Jumat Singkat Bulan Muharram

khutbah jumat muharram

khutbah jumat bulan muharram singkat

khutbah bulan muharram singkat padat

Sumber khutbah Jumat Muharram: Unida.gontor.ac.id

*Khutbah di atas adalah kumpulan khutbah pertama di sholat Jumat yang bisa jadi salah satu referensi khatib. 

***

Selain tentang Muharram, ada juga contoh teks khutbah Jumat tentang bulan Syawal yang menyentuh hati.

Semoga bermanfaat, Property People.

Temukan informasi lainnya seputar agama Islam melalui Google News Rumah123.com.

Lalu jika kamu membutuhkan inspirasi interior rumah ibadah bisa temukan di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa kunjungi www.rumah123.com untuk menemukan hunian modern yang pastinya hanya #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Rulfhi Alimudin Pratama S

Content Writer

Mengawali karier kepenulisan sebagai penulis lepas di beberapa media daring sejak 2016. Kini mencurahkan pikiran untuk menulis properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi di Berita 99 dan Rumah123.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA