51 Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema yang Menarik dan Mendidik
Contoh puisi pendek memiliki berbagai macam tema yang dapat kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan. Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.
Puisi pendek memiliki berbagai macam tema yang dapat kamu pilih mulai dari tema pendidikan, kehidupan sehari-hari, alam, hingga mengenai percintaan.
Karya sastra yang satu ini memang cukup populer di Indonesia, terutama bagi kamu yang bekerja di bidang karya seni.
Puisi sering kali digunakan sebagai ungkapan sebuah aspirasi dalam diri yang diucapkan dalam karya sastra.
Apabila kamu sedang mencari contoh puisi pendek tentang pendidikan, kehidupan, alam atau cinta, kebetulan banget!
Sebab, artikel.rumah123 telah mengumpulkan berbagai macam puisi yang bagus dan menarik.
Yuk, langsung saja simak daftar lengkapnya berikut ini yang melansir dari berbagai sumber.
Contoh Puisi Pendek Tentang Sekolah
1. “Guru”
Oleh: David Aribowo
Terlahir karena terpilih
Berada di bumi karena takdir
Melangkah dengan menebar berkat
Menjadi terang karena tuntutan
Terpilih menjadi guru teladan
Berada di sekolah karena pilihan
Memberi ilmu dengan menebar senyum
Guru teladan yang menjadi terang
2. “Pahlawan Selanjutnya”
Oleh: Ardaradja Kusuma B.
Pattimura mempertajam pedang sebelum bertarung
Kita mempertajam pensil untuk bersiap belajar
Diponegoro bersiap dengan memperkuat pertahanan pasukannya
Kita juga akan membaca buku untuk bersiap di masa depan
Perjuangan pahlawan hebat masih ada
Api semangat diturunkan ke kita kawula muda
Untuk belajar dan menambah pengetahuan
Meneruskan perjuangan mereka melalui ilmu
Jangan berkecil hati dan semangat
Karena perjuangan kita sama hebatnya
Teruslah haus akan ilmu dan lapar akan fakta
Dengan itulah kita menjadi pahlawan selanjutnya
3. “Guruku”
Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?
Contoh Puisi Pendek Tentang Kehidupan
4. “Jangan Menyerah”
Aku akan terus melangkah
Berjuang menggapai harapan
Tak peduli anggapan maupun cercaan
Terus bergerak tidak ada keraguan
Terpeleset jatuh
Tergores luka
Bangkit tuk melangkah
Tak pernah sudi untuk menyerah
Hidup itu sulit
Bagi mereka yang tak mau mencoba
Hidup itu menyebalkan
Bagi mereka yang lemah dan berputus asa
Tetapkan tujuan untuk sebuah pergerakan
Perbanyak pikiran untuk perluas wawasan
Jangan lemah ketika terjatuh
Bangkit lagi teruskan langkah kehidupan
Agar kelak kita sampai juga di tempat tujuan
Puisi Kehidupan Penuh Rasa Syukur
5. “Bingkai Kehidupan”
Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi di sisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amin
6. “Motivator Sejati”
Sang sahabat utusan Tuhan
Ajakan serta nasihat yang engkau beri
Jadikanlah sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati
Kau beri penataran serta ciptakan solusi
dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
Semangat motivasi tak henti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas serta tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Jangan kau pergi
Dari kehidupan ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.
Contoh Puisi Pendek tentang Alam
7. “Desaku di Pagi Hari”
Kicau burung bersahutan
Di pagi yang penuh kehangatan
Bermain-main di pucuk dan dahan
Melengkapi alam desa penuh keindahan.
Udara segar bersemilir
Memasuki sela-sela desa
Hari baru mulai bergulir
Suasana rasa sentosa
8. “Di Tepi Hutan”
Memasuki tepi hutan
Berjalan menuju jalan setapak
Terdengar burung burung berkicauan
Mengiringi insan yang bekerja
Aroma hutan kuat tercium
Ketika kaki mulai melangkah
Pohon-pohon berdiri megah
Sembari menebar aroma harum
Contoh Puisi Pendek tentang Cinta
9. “Aku Ingin”
Oleh: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
10. “Pasangan Sejati”
Menjadi pasangan sejati
Menjadi yang abadi
Yang akan menemani
Di akhirat kelak nanti
Semua karena cinta
Sebaiknya tetap pada jalurnya
Allah mendidik kita dengan agama
Membawa kita kepada-Nya
Tidak semua dengan kelembutan
Kadangkala dengan peringatan
Semua karena perbuatan
Agar menjadi pelajaran
Diciptakan neraka
Bukan untuk menakuti
Hanya untuk mengingat Ilahi
Sebaik-baik tempat adalah surga
11. “Surat Cinta”
Bukankah surat cinta ini ditulis
ditulis ke arah siapa saja
Seperti hujan yang jatuh ritmis
menyentuh arah siapa sajaBukankah surat cinta ini berkisah
berkisah melintas lembar bumi yang fana
Seperti misalnya gurun yang lelah
dilepas embun dan cahaya.
12. “Cinta Itu Lagu”
Cinta adalah lagu yang tak pernah berakhir,
Kita adalah dua nada yang selalu berdampingan.
Di dalam harmoni kita yang indah,
Kita adalah lagu yang tak pernah usang.
Cinta kita adalah musik yang abadi,
Mengalun dalam hati kita sepanjang waktu.
13. “Segala Rintangan”
Beban berat ini takkan aku lepaskan,
Ketika kita berjalan bersama, kita kuat.
Dalam badai dan terik, kita teguh,
Kita adalah pasangan yang tak terpisahkan.
Dalam cinta kita, kita temukan kekuatan,
Untuk menghadapi segala rintangan bersama.
Contoh Puisi Pendek tentang Perjuangan
14. “Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu”
Oleh: Widji Thukul
apa guna punya ilmu
kalau hanya untuk mengibuli
apa gunanya banyak baca buku
kalau mulut kau bungkam melulu
di mana-mana moncong senjata
berdiri gagah
kongkalikong
dengan kaum cukong
di desa-desa
rakyat dipaksa
menjual tanah
tapi, tapi, tapi, tapi
dengan harga murah
apa guna banyak baca buku
kalau mulut kau bungkam melulu
15. “Musium Perjuangan”
Oleh: Kuntowijoyo
Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.
Contoh Puisi Pendek tentang Sahabat
16. “Di Koridor Sekolah”
Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah kamu, bahwa Aku selalu tak percaya dengan semua ini
Setiap pulang sekolah aku kemudian selalu di sini
Karena di tempat ini, Di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, dan tertawa
Meskipun ragamu entah dimana
Dan jiwamu telah melayang-melayang
Tapi dalam hati serta pikiranku masih ada kau, sahabat
17. “Pengkhianatan Sahabat”
Kau hadir
Dalam suka serta dukaku
Di kala sedih kau ada
ku suka kau juga ada
Kau, sahabatku
Dulu…
Secercah tawamu yang indah kemudian selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua berubah
Hitam tak jadi putih kembali
Selama ini…
Kutahu benar sifat-sifatmu
Namun ku keliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu
Telah dibuat akan mata ini, Rasanya tak akan dapat kubedakan
di mana kebaikan asli dan mana yang palsu
Kau tusuk aku dari belakang dan beberkan kejelekanku
Sungguh tak ku sangka
Kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungkin hanya seperti itu saja arti sahabat bagimu.
18. “Sahabat Sejati”
Sahabat sejati adalah permata yang langka,
Selalu ada dalam senang dan duka.
Mereka mendengarkan saat kita bicara,
Dan bersama saat kita melangkah menjauh.
19. “Tangan yang Selalu Menggenggam”
Tangan yang selalu menggenggam, tidak pernah lepas,
Saat kita berjalan melalui kehidupan ini.
Sahabat adalah kekuatan dalam setiap langkah,
Mereka adalah cahaya saat malam datang.
Sahabat sejati, seperti bintang di malam,
Bersinar dalam kegelapan, takkan pernah pudar.
Mereka adalah bagian dari kisah hidup kita,
Dalam kenangan dan cinta, mereka takkan terlupakan.
Contoh Puisi Pendek tentang Lingkungan
20. “Hutanku Masa Depanku”
Oleh: Ghina Abiyyah Maharani
Hutan…
Kau sangat berjasa Tempat sumber oksigen
Untuk kehidupan makhluk hidup
Hutan…
Tempat hidup hewan
Tempat hidup tumbuhan
Dari segala ragam jenisnya
Hutan…
Kini kau tiada
Mari lestarikan hutan demi kehidupan dan masa depan
21. “Hutan Rimba”
Di hutan rimba yang lebat dan sunyi,
Suara burung menggema, menyanyi.
Pohon-pohon tinggi menyapa langit biru,
Mengajarkan kita tentang hidup yang damai.
22. “Sungai dan Gunung”
Sungai yang mengalir dengan tenang,
Airnya jernih, bersih tanpa cacat.
Ikan-ikan kecil berenang dengan riang,
Menyatu dengan alam, sungai adalah sahabat.
Gunung-gemunung menjulang tinggi,
Di atas sana, keindahan alam yang tiada tara.
Puncaknya tertutup salju putih bersih,
Mengajarkan kita tentang kebesaran alam semesta.
23. “Cinta Alam”
Hujan turun dengan lembut, merintik seperti puisi,
Memberi kehidupan pada bumi yang haus.
Ketika hujan datang, segala yang hidup berterima kasih,
Kita belajar tentang siklus alam yang tak terelakkan.
Matahari terbit dan terbenam dengan gemilang,
Memberi cahaya dan kehangatan kepada dunia.
Di antara bintang-bintang yang bersinar di malam yang gelap,
Kita merenung tentang keajaiban alam yang tak terhingga.
Dalam alam, kita menemukan ketenangan dan inspirasi,
Kita adalah bagian dari alam semesta yang penuh keajaiban.
Melalui alam, kita merasakan kekuatan dan harmoni,
Kita harus menjaga dan merawatnya, sebagai tugas yang suci.
Contoh Puisi Pendek Tema Bebas
24. “Desaku”
Karya: Ilyas
Desaku
Desa yang subur akan air mata
Tangisan selalu hadir
Kegelisahan
Rasa takut
Suram
Hingga kebodohan
Menghantui
Kekayaan
Kesuburan alam tak ada arti
Karena negeri ini lebih kaya
Akan tikus-tikus yang serakah
Penjajah keadilan dan
Pejabat yang tak tahu hitam dan putih
25. “Bertahan”
Oleh: Sri Damayanti
Telah ku coba tuk bertahan
Kepastian telah lama dia berikan
Namun kini pengkhianatan menjadi jawaban
Cinta sejati kini telah ternodai
Aku tetap melangkah menuju sebuah harapan
Cinta sejati telah menjauh dan menghilang
26. “Bertahan Lagi”
Oleh: Sri Damayanti
Di bawah hamparan kegelapan
Aku mencari satu bintang yang terang
Aku mencari dengan penuh harapan
Tak kutemukan satu bintang pun yang terlihat terang
Hati terasa perih
Ketika teringat tentang dia
Hati kecil tetap bertahan untuk dia
Aku menangis tanpa air mata
Aku teriak tanpa suara
Begitu tersiksa menunggu yang telah pergi
Aku masih bertahan di sini
27. “Bintang-Bintang”
Bintang-bintang bersinar malam ini,
Di atas langit yang sunyi dan gelap.
Mereka saksi cinta tak terucap,
Kita, dua jiwa yang selalu berdampingan.
Bersama dalam hening, tanpa akhir,
Seperti kisah cinta yang abadi.
28. “Hujan Jatuh”
Hujan jatuh, peluk erat aku,
Air mata langit menenangkan hatiku.
Dalam senyap, kita saling memahami,
Kita adalah cerita cinta yang sejati.
Di dalam dingin, kita hangat bersama,
Tak ada yang bisa memisahkan kita.
29. “Angin”
Angin berbisik, cerita alam terbuka,
Dalam bisikan lembutnya, kita berjalan bersama.
Kita adalah sepasang petualang tak terkalahkan,
Mencari keindahan di bawah sinar matahari.
Di tanganmu, aku menemukan rumahku,
Dalam pelukanmu, aku menemukan kedamaian.
30. “Bunga Bermekaran”
Bunga-bunga mekar dalam gemerlap pagi,
Mengajarkan kita tentang kecantikan yang tulus.
Di antara warna-warna yang beragam,
Kita menemukan cinta yang tak tergantikan.
Dalam bunga-bunga, cinta mekar tanpa henti,
Sebagai lambang kasih kita yang abadi.
Kamu juga bisa mengetahui puisi pendek lainnya melalui video di bawah ini:
Contoh Puisi Pendek tentang Ibu
Dihimpun dari buku Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa dan Bahasa Indonesia Kelas 2, inilah contoh puisi pendek tentang ibu:
31. “Eufoni Hati”
Oleh: Ega Ferbrian Kurnia
Biarkan sekali ini ku berbisik
Alangkah indahnya hariku denganmu
Kala arunika menyerbak di kelopak mataku saat pertama kalinya
Kau buai dengan tangan halus dan air mata bahagia
Sesuatu yang indah dari anugerah-Nya
Kini langkah tak terasa
Telah ada suara yang berbeda dari suara tangis itu
Telah ada beban yang berbeda dari sekadar pangkuanmu dulu
Dan telah ada pelukan hangat ketika kau sedang sendu
Sungguh segalanya tak sepadan dengan ketegaranmu
Ibu
Ibu
Ibu
Kau lah awal dan akhir dari cinta pertamaku
Sungguh, biarkan sua ini menyertai
Bahwa aku sangat mencintaimu
32. “Setitik Rindu untuk Ibu”
Oleh: Fuji Rahma Febriyanti
Tentang rasa yang tak pernahku ungkap
Tentang hati yang terasa begitu pengap
Tentang lidah yang keluar tuk berucap
Tentang rindu yang masih menancap
Aku berusaha melangkah tanpa tuntunanmu
Aku kehilangan semangat tanpa kehadiranmu
Aku kecewa saat jauh darimu
Aku menangis pelan karena merindukanmu
Walau yang ku rasa kadang pilu
Walau hati terus menahan sendu
Walau tangis masih sering mengisi waktu
Walau rindu masih sering mengapaku
Aku akan menanti dengan sabar
Membiarkan rasa penat itu menjalar
Menutup senja hingga membuka fajar
Sampai rindu berakhir dengan kabar
33. “Lembut, Sayup, Tua Renta”
Oleh: Endah Megawati
Kala mata terbuka
Kala hati menitihkan air mata
Kala dunia menghujat dan menghina
Tapi kau akan selalu datang membela
Tak jarang pula aku menyuruhmu tanpa rasa malu
Menambah bebanmu yang gak sedikitpun aku bantu
Membentakmu dengan mimik kesalku
Hanya karena sepasang baju yang belum sempat dilipat untuk sekolahku
Apa harus dengan kehilanganmu aku akan tersadar?
Apa harus dengan membiarkanmu tergeletak di lantai aku akan mengerti?
Apa harus dengan melihatmu tak lagi di sisi aku akan berubah?
Aku tak sanggup lagi, walau hanya mengkhayal sendiri
34. “Pesan Ibu”
Oleh: Akmala Nur Saniya
Sepertiganya malam ku temui. Dingin mencekam menyelimuti.
Sunyi terasa nyata.
Dengan beribu doa ku pinta.
Menatap lekat buah hati yang terlelap dalam mimpi.
Berharap besar esok hari.
Untukmu anakku.
Jadilah jiwa yang bijaksana.
Hati pengampun setiap luka.
Maaf jika tak selalu ada.
Untukmu anakku.
Di saat dukamu melanda.
Untukmu anakku.
Sayangi dan cintai aku.
kini, esok, dan nanti.
Ketika ragaku mulai rapuh.
Kakiku yang tak lagi kukuh.
Pandanganku yang makin keruh.
Tuturku yang sulit tuk dimengerti.
Dan kembalinya merengek seperti bayi.
Untukmu anakku.
Ingatlah kasih dan cintaku.
Kini, hingga menutup mata tak akan surut jua.
35. “Syair untuk Ibu”
Oleh: Amelia Zelianti
Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu ku kenang sepanjang hidupku
Di bawah redupnya pelita malam
Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan
Lewat belaian hangat tangan halusmu
Ibu
Kau lah jantung dan hatiku
Darahmu mengalir deras di tubuhku
Semua tentang lukamu terikat di batinku
Ku tuliskan syair ini untukmu, Ibu
Dengan bait yang langsung terhubung denganmu
Dikiasi oleh goresan pena yang indah
Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu
Contoh Puisi Pendek Anak SD
36. “Kelinciku”
Oleh: I Kadek Yogi
Kelinciku
Bulumu putih
Lembut sekali
Telingamu panjang
Enak dipandang
Kelinciku melompat-lompat
Saat ku mendekat
Gigimu panjang
Memakan wortel
Kelinciku
Engkau ku sayang
37. “Panen Jagung”
Jagung kuning sedang dipetik
Angin bertiup, daunu berisik
Gunakan pisau untuk memetik
Udara panas tidak terasa
Nyanyian petani menambah suka
Gunung jagung di depan mata
38. “Seandainya”
Seandainya ku punya sayap
Aku bisa terbang
Sampai ke angkasa
Seandainya ku punya sayap
Ku bisa melihat luasnya bumi
Yang hijau dan indah
39. “Negeriku”
Besar negeriku
Terdiri ribuan pulau
Dari Sabang hingga Merauke
Indah negeriku
Dilewati garis khatulistiwa
Hangat cuacanya
Bermusim dua
Musim hujan dan musim kemarau
Indonesia negeriku
Tanah tumpah darahku
Terletak di Asia Tenggara
Ku berdoa
Oh, semoga jaya selamanya
40. “Kota Besar”
Sebuah kota
Ramai orang-orang berdatangan ke sana
Bekerja, berwisata, berbelanja
Mereka menjadi betah tinggal
Kini engkau penuh
Sesak, macet tak terkira
Segala rupa ada di sana
Gedung-gedung tinggi menjulang
Tempat-tempat wisata di mana-mana
Sekolah-sekolah banyak di sana
Aku pun kasihan karena keadaanmu
Bising, udaramu kotor
Berdebu dan penuh sampah
Biarlah aku tak tinggal bersamamu
Aku betah di kota kelahiranku saja
Contoh Puisi Pendek tentang Guru
41. “Pahlawanku yang Terbaik”
Oleh: Nadia Ayu
Sinaran sang mentari
Tanda tuk memulai hari-harimu
Tak ada kata lelah dari dirimu
Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku
Guruku
Jasa-jasamu yang aku ingat
saat aku berputus asa
Perjuangan besarmu yang aku kagumi
Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu
Oh guruku
Senyum semangatmu
Amarahmu
Kesabaranmu
Yang menjadi tanda kedatanganmu
Ilmumu
Yang telah kau berikan kepada semua anak didikmu
Semoga akan bermanfaat untuk semua orang
Terima kasih guruku
Jasamu akan aku kenang selalu
42. “Guruku yang Mulia”
Oleh: Yuli Meynar Pratiwi
Guruku….
Engkau laksana rembulan yang memiliki cahaya yang sangat terang
Engkau bak matahari yang menyinari bumi sepanjang zaman
Engkau ibarat malaikat yang membimbing manusia ke jalan yang benar
Guruku….
Engkau korbankan waktumu untuk mendidik dan mengajar kami
Tutur kata dan bahasamu yang lembut, membuat kamimerasa nyaman di kala engkau sedang mengajar
Guruku….
Maafkan lah semua perkataan dan perbuatan kami yang mungkin telah mengiris dan mencabik-cabik hatimu
Guruku….
Kami muridmu selalu mendoakan agar engkau sehatdan disetiap langkahmu di sertai Allah Swt. Amin
43. “Yang Tak Pernah Berhenti Berkata”
Oleh: Pandu Prabowo Jati
Di sudut malam ku membisu
Termenung akan segala dosa hariku
Bibir serasa keluh
Takkala kuucap maaf kesekian kalinya
Aku tahu,
Senyum semu yang engkau tampilkan
Beribu beban yang tak tertahankan
Karena aku
Aku malu, sungguh
Ketika aibku engkau tanggung
Saat mereka mencibir karena aku
Betapa tabah hati yang engkau tanam
Di balik riangmu yang terenggut
Aku malu pada diriku
Takkala terucap janji-janji
Takkala terucap sesalnya hati ini
Tak sekalipun aku beranjak
Hingga ku tahu
Kini kau selalu ada
Tak sekalipun gentar, meski mereka hina
Mengubah batu menjadi berlian
Mengubah kami lebih baik
Terima kasih ku sematkan
Rasa syukur aku panjatkan
Teruntuk engkau
Yang tak pernah berhenti berkata
44. “Bungaku”
Oleh: Erina Napitupulu
Guruku……….
Kala fajar menyising,
Lengan baju turut
Engkau singsin
Segala milik yang menyamankan
Rela engkau sisihkan
Kala mentari beranjak senja
Matapun redup seketika
Semua nama selalu engkau bawa
Dalam doa dan harapan.
Guruku………..
Berlapis peluh
Bermodal hati juga pengetahuan
Berbagi kepadaku dan kepadanya
Juga mereka
Seberkas sinar pagimu
Membuka mata hatiku
Selangkah laju ku tuju
Kan ku sambut disetiap hariku,
Guruku………..
Tak banyak yang akan ku katakan
Karena tanpa katapun jasamu nyata
Mengalir di seluruh jiwa
Tak ada yang dapat ku berikan
Karena tanpa pemberian pun
Jasamu tetap ada
Terimakasih guruku…..
Selamanya bagiku…….
Doaku untukmu
Contoh Puisi Pendek Menyentuh Hati
45. “Jarum Jam”
Oleh: Ranita Ningrum
Jarum jam masih berdenting
Aku terdiam tak sanggup bergeming
Berdiri ataukah kembali terbaring
Bagaikan kayu yang sudah kering
Jarum jam masih berdenting
Aku masih terdiam berbaring
Meratapi nasib yang demikian menggiring
Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing
Jarum jam masih berdenting
Aku memberanikan diri untuk berontak
Aku tak mau lagi terdiam berbaring
Karena aku makhluk yang berotak
46. “Sepercik Harapan”
Oleh: Yuningtias
Serpihan malam
Getaran-getaran halus
Menggenggam lurus
Dalam detik ini
Ingin ku selimuti
Bayang-bayang sepi
Aku kehilangan bayangmu
Kusapu bekas bayangmu
Aku masih seperti kemarin
Menanti dalam hening
Namun kau tak bergeming
Menuju ke arahku
Entahlah
Mungkin aku harus berlalu
Mengalah pada waktu
Karena aku didirimu
Hanya sebagai sosok semu
Aku cukup berdiri disini
Tanpa segala sesuatu tentangmu
47. “Dalam Bis”
Oleh: Sapardi
Langit di kaca jendela
Bergoyang terarah
Ke mana wajah di kaca jendela
Yang dahulu juga
Mengecil dalam pesona
Sebermula adalah kata
Baru perjalanan dari kota ke kota
Demikian cepat
Kita pun terperanjat
Waktu henti ia tiada
Contoh Puisi Pendek Bahasa Inggris
48. “Fire & Ice”
Oleh: Robert Forst
Some say the world will end in fire,
Some say in ice.
From what I’ve tasted of desire
I hold with those who favour fire.
But if it had to perish twice,
I think I know enough of hate
To say that for destruction ice
Is also great
And would suffice.
49. “I Heard a Fly Buzz – When I Died”
Oleh: Emily Dickinson
I heard a Fly buzz – when I died –
The Stillness in the Room
Was like the Stillness in the Air –
Between the Heaves of Storm –
The Eyes around – had wrung them dry –
And Breaths were gathering firm
For that last Onset – when the King
Be witnessed – in the Room –
I willed my Keepsakes – Signed away
What portion of me be
Assignable – and then it was
There interposed a Fly –
With Blue – uncertain – stumbling Buzz –
Between the light – and me –
And then the Windows failed – and then
I could not see to see –
50. “Shall I Compare Thee To A Summer’s Day?”
Oleh: William Shakespeare
Shall I compare thee to a summer’s day?
Thou art more lovely and more temperate.
Rough winds do shake the darling buds of May,
And summer’s lease hath all too short a date.
Sometime too hot the eye of heaven shines,
And often is his gold complexion dimmed;
And every fair from fair sometime declines,
By chance, or nature’s changing course, untrimmed;
But thy eternal summer shall not fade,
Nor lose possession of that fair thou ow’st,
Nor shall death brag thou wand’rest in his shade,
When in eternal lines to Time thou grow’st.
So long as men can breathe, or eyes can see,
So long lives this, and this gives life to thee.
51. I Wandered Lonely as a Cloud
Oleh: William Wordsworth
I wandered lonely as a cloud
That floats on high o’er vales and hills,
When all at once I saw a crowd,
A host, of golden daffodils;
Fluttering and dancing in the breeze.
Continuous as the stars that shine
And twinkle on the Milky Way,
They stretched in never-ending line
Along the margin of a bay:
Ten thousand I saw at a glance,
Tossing their heads in sprightly dance.
The waves beside them danced; but they
Out-did the sparkling waves in glee:
A poet could not but be gay,
In such a jocund company:
I gazed—and gazed—but little thought
What wealth the show to me had brought:
For oft, when on couch I lie
In vacant or in pensive mood,
They flash upon that inward eye
Which is the bliss of solitude;
And then my heart with pleasure fills,
And dances with the daffodils.
FAQ Contoh Puisi Pendek
Apa itu puisi pendek?
Puisi pendek adalah jenis puisi yang dalam penggunaan kata dan maknanya singkat dan padat.
***
Nah, itulah contoh puisi pendek tentang pendidikan, kehidupan, alam atau cinta yang dapat kamu jadikan referensi.
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman artikel.rumah123.com dan Google News kami!
Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.
Referensi:
- Kosasih, Engkos. 2006. Bahasa Indonesia Kelas 2 Sekolah Dasar. Quadra
- Solikhah, Dahlia Damayanti, dkk. 2021 Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa. Guepedia
- Wibowo, Rusto dan Sunarto. 2019. Kreatif Tematik Tema 5 Pengalamanku Kelas II. Penerbit Duta
- Wordsworth, 2016. Wordsworth: ‘Daffodils’ and Other Poems. Michael O’Mara