Kenapa Muka Tanah di Jakarta Turun Setiap Tahun? Ini Penjelasan dari Kementerian PUPR!
Bukan rahasia umum bila kenapa muka tanah di Jakarta turun setiap tahun. Apa alasannya? Simak penjelasan dari Kementerian PUPR berikut ini.
Seperti banyak orang ketahui jika wilayah Jakarta setiap tahunnya kerap mengalami penurunan lapisan tanah.
Penurunan lapisan tanah tersebut juga bagi sebagian orang menimbulkan efek domino yang cukup berkepanjangan.
Ramalan demi ramalan menunjukkan jika daratan di Jakarta pada bagian utara terancam tenggelam karena masalah ini.
Meski penurunan tanah tak bisa dihindari, ternyata ada beberapa penyebab muka tanah Jakarta kerap mengalami penurunan.
Apa penyebab utama turunnya permukaan tanah di Jakarta? Simak pembahasannya bersama-sama!
Kenapa Muka Tanah di Jakarta Turun Setiap Tahun? Ini Penjelasan Kementerian PUPR
Dilansir dari Kompas.com, Kementerian PUPR menemukan penyebab penurunan muka tanah di DKI Jakarta yang terjadi akibat ekstraksi berlebih.
Hal ini dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah pada Kamis (19/1/2023).
“Karena land subsidence di Jakarta kan isu besar, dan diyakini sekarang terus dimonitor karena terjadi ekstraksi berlebih pada air tanah,” ujar Zainal.
Hal ini bisa terjadi juga di daerah lain.
Meski demikian, Kementerian PUPR bersama tim dari Jepang serta dilakukannya oleh para ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Oleh karena itu, apa yang harus kita lakukan? Tentu kita menahan.”
Cuma, dari sisi kebijakan, kalau kita menggunakan air tanah, sementra air permukaannya tidak cukup, kan malah jadi bencana baru bagi rakyat,” terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian PUPR menambah suplai permukaan air di Jakarta dari penyediaan air minum di Jatiluhur, Juanda, dan Karian-Serpong.
Kehadiran SPAM ini akan memberikan pasokan air sebesar 9,000 liter per detik – 10,000 liter per detik.
Sat ini, air dari SPAM Karian-Serpong maupun Jatiluhur sudah masuk ke wilayah Jakarta, maka kebijakan ekstraksi air tahan dihentikan Pemerintah.
Dengan penerapan hal ini pastinya rakyat tidak akan dirugikan.
“Kan enggak mungkin, kita bicara, kamu enggak boleh mengambil air tanah, terus air darimana? Jadi kebijakannya kayak gitu.
Bukan kebijakan satu-satunya kamu enggak boleh, kita penuhi kebutuhan airnya terlebih dulu,” tutur Zainal.
***
Itulah beberapa alasan kenapa muka tanah di Jakarta turun setiap tahunnya yang ternyata disebabkan oleh ekstraksi air tanah.
Temukan informasi menarik seputar properti selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Follow Google News Rumah123 sekarang!
Klik portal Rumah123.com yang pastinya #AdaBuatKamu!
Mau cari rumah impian? Simak keunggulan Griya Sakinah Bandung.