Keluar dari Islam di Usia 70 Tahun, Intip Potret Sukmawati Soekarnoputri Jalani Ritual Pindah ke Agama Hindu
Putri Presiden pertama RI Sukarno, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri memilih untuk keluar dari Islam pada usia 70 tahun.
Ia mengaku selalu berusaha memahami Islam dan menjadi orang yang baik di tengah masyarakat.
Namun, tidak pernah berpikir untuk pindah agama selama orang tua serta suaminya masih hidup, meski sudah mulai mempelajari Hindu.
“Jadi belum terpikirlah demikian, dengan menghormati orang tua jadi ibu tidak terpikir walaupun agama Hindu sudah banyak ibu pelajari dari menarik di batin ibu, “ujarnya dilansir dari CNN Indonesia.
Sukmawati mulai berpikir untuk pindah memeluk Hindu mulai ada setelah suaminya meninggal dunia.
Menurutnya, Hindu menjadi agama pilihannya karena memiliki keintiman dengan masyarakat Bali.
“Bali dengan Hindu, dengan seni budaya itu kan cukup kental. Seni budaya segala macam di Bali kental dengan Hindu. Kurang lebihnya setelah tidak terikat orang-orang dekat yang Islam, kemudian ibu lebih dalami Hindu kemudian ibu pikir ya sudah waktunya proses ini ibu beralih memeluk agama leluhur,” kata Sukmawati.
Pengalaman Spriritual Hingga Pindah Agama
Sukmawati menceritakan pengalaman spiritual hingga dia memutuskan pindah ke agama Hindu.
Dirinya mengaku kerap melihat Presiden The Soekarno Center Arya Wedakarna pergi ke Pura.
Hal itulah yang membuat dirinya tertarik untuk mempelajari Hindu lebih dalam lagi.
Setelah mempelajari cara sembahyang agama Hindu, Sukmawati merasa hal itu lebih meresap ke dirinya.
Ritual Pindah Agama Hindu
Untuk berpindah keyakinan ke Hindu, Sukmawati menjalani ritual Sudhi Wadani.
Prosesi tersebut dilaksanakan di rumah ibunda Bung Karno, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, di Buleleng, Bali.
Upacara inti Sudhi Wadani yang dijalani Sukmawati Soekarnoputri dilakukan di Merajan (Pura) Dadia Pasek Baleagung Buleleng.
Dalam prosesi itu juga dilakukan penandatanganan surat yang disaksikan oleh berbagai pihak, terutama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Prosesi Sudhi Wadani Sukmawati Soekarnoputri dipimpin oleh beberapa orang pandita (pendeta) dan satu orang pemangku Merajan Dadia Pasek Baleagung Singaraja.
Proses Pembersihan Diri
Sebelum menjalani prosesi Sudhi Wadani hari ini, sehari sebelumnya Sukmawati Soekarnoputri mengikuti prosesi pembersihan diri (panglukatan).
Setelah itu, dilakukan ritual medengen-dengen, yang juga bermakna pembersihan.
Setelah berpindah ke agama Hindu, Sukmawati kini memiliki nama pemberian. Nama ini diberikan pemimpin puri yang disebut penglingsir.
“Kanjeng Ibu Sukmawati Sukarno, yang hari ini officially per hari ini memiliki nama Bali yang diberikan para penglingsir, yaitu beliau bernama atau bergelar Nia Sukmawati,” kata penanggung jawab upacara, Arya Wedakarna, dilansir dari Detik.com.
Sukmawati menyebut dirinya kembali ke agama leluhur seperti ibu dari Sukarno, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben yang merupakan keturunan Bali.
Sukmawati menjelaskan proses dirinya memeluk agama Hindu merupakan proses panjang. Dia telah menjalani proses itu selama puluhan tahun.
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti The Arcadia Bintaro hanya di www.rumah123.com.