4 Bahaya Menaruh Kapur Barus untuk Lemari Pakaian Bayi, Hindari Kebiasaan Ini ya
Kapur barus atau kamper memang memiliki sejumlah kegunaan. Namun, sebaiknya hindari untuk menaruh kapur barus untuk lemari pakaian bayi.
Siapa sih yang tidak tahu kapur barus atau kamper? Biasanya orang menaruh kapur barus di kamar mandi.
Kegunaannya untuk membuat kamar mandi menjadi harum dan juga untuk menghalau serangga seperti kecoa atau mengusir tikus.
Masyarakat Indonesia juga biasanya menempatkan kapur barus baju di lemari pakaian agar baju tidak berbau apek.
Kapur barus diambil dari pohon camphor laurel (Cinnamomum camphora) atau lebih dikenal dengan pohon kamper.
Biasanya pohon kamper ditemukan di Indonesia dan Taiwan. Di Indonesia, tanaman ini bisa ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
Zaman dahulu, orang Mesir Kuno mengimpor material kamper dari Sumatera untuk membalsem mumi.
Ada daerah bernama Barus di Sumatera bagian timur yang dikenal hingga ke luar negeri pada zaman dahulu kala.
Sejumlah Manfaat Kapur Barus
Kapur barus memang memiliki banyak kegunaan seperti untuk membalsem, untuk pengobatan, dan kegiatan keagamaan.
Di India, kapur barus digunakan untuk memasak, sebenarnya, kapur barus memang bisa digunakan untuk obat-obatan dan makanan.
Namun, jangan salah ya, kalau kapur barus yang digunakan untuk di kamar mandi memang berbeda dengan yang dipakai untuk konsumsi.
Kapur barus untuk baju yang dipakai di lemari atau kamar mandi sudah dicampur dengan bahan kimia, jadi jangan salah ya mengenai hal ini.
Kapur barus yang dipakai untuk makanan adalah rempah-rempah yang dihasilkan dari pohon kapur barus.
Saat menebang atau memotong pohon kapur barus maka akan ditemukan bahan ekstrak kapur barus.
Bagian ini bisa digunakan untuk menghangatkan badan dan menghilangkan rasa sakit pada perut.
Efek Samping Kapur Barus untuk Lemari Pakaian Bayi
Meskipun kamper atau kapur barus untuk lemari pakaian memang sering dilakukan untuk menghalau bau tidak sedap di dalam lemari.
Namun, sebaiknya hindari kapur barus untuk lemari pakaian bayi ya, hal ini harus diingat dengan baik.
Mom and dad mungkin ingin membuat harum baju bayi, sekaligus ingin mencegah pertumbuhan jamur di dalam lemari baju bayi.
Namun, ternyata kapur barus berbahaya bagi bayi, apalagi yang masih termasuk kategori baby born.
Situs berita online Okezone.com mengutip pernyataan Dokter Spesialis Anak dr Naomi Esthernita SpA(K).
Dia mengatakan menyimpan kapur barus untuk lemari pakaian bayi dapat menimbulkan efek samping.
Dampak yang bisa terlihat adalah kulit bayi bisa mengalami alergi dan membuat bayi menjadi tidak nyaman.
Naomi melanjutkan bahwa pakaian bayi tidak boleh disimpan sembarangan, menyimpan harus benar.
Apalagi jika ada kapur barus untuk lemari pakaian bayi bisa berefek samping alergi terhadap kulit bayi.
Kapur Barus Bisa Menempel Pada Pakaian Bayi
Hal senada juga diungkapkan oleh Dokter Reisa Broto Asmoro dalam program acara dr. OZ Indonesia di Trans TV.
Pernyataan dokter ini kemudian dikutip oleh situs berita Haibunda.com, Reisa memberikan sejumlah penjelasan.
Reisa mengatakan bahwa lemari bayi tidak diperbolehkan sama sekali menggunakan kapur barus.
Masalahnya lantaran dikhawatirkan kapur barus akan menempel pada pakaian bayi dan kemudian bisa menyebabkan penyakit.
Situs resmi Children’s Health Queensland Hospital and Health Service, sebuah rumah sakit anak di Queensland, Australia menyatakan hal yang sama.
Begitu juga dengan Queensland Poisons Information Centre yang memaparkan bahaya yang serupa dari kapur barus.
Queensland Poisons Information Centre tidak menyarankan penggunaan kapur barus untuk lemari pakaian bayi dan juga sprei.
Meskipun penggunaan kapur barus untuk lemari pakaian bayi memang ditujukan agar tidak ada serangga.
Bahaya Kapur Barus untuk Lemari Pakaian Bayi
Kalau melihat penjelasan Children’s Health Queensland Hospital and Health Service, ada sejumlah bahaya kapur barus.
Bahaya kapur barus untuk lemari pakaian bayi ini ada beberapa, sebaiknya tidak dianggap remeh ya.
1. Kapur Barus Bisa Terserap Kulit
Bayi yang baru berusia kurang dari enam pekan seharusnya tidak mengenakan pakaian bayi atau tidur di atas sprei yang disimpan dengan kapur barus.
Kamper atau kapur barus bisa diserap dengan baik melalui kulit terutama oleh bayi yang baru lahir.
2. Bayi Belum Memiliki Metabolisme Menangkal Bahaya Kapur Barus
Bayi yang berusia kurang dari enam minggu memiliki kulit yang sangat sensitif dengan kamper karena tubuhnya belum memiliki metabolisme untuk menangkalnya.
Nah, bayi bisa mengalami keracunan parah jika kulitnya tersentuh pakaian bayi dan sprei yang disimpan dengan kamper.
3. Bayi Memerlukan Waktu Lama untuk Sembuh
Kalau kulit bayi terpapar oleh kapur barus atau kamper, kemudian terserap oleh kulit, tidak hanya berbahaya lho.
Bayi bisa mengalami sakit dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh, kamu tidak ingin hal seperti ini terjadi bukan?
4. Bau Kapur Barus Masih Melekat Meski Telah Dicuci
Kalau kamu membersihkan atau membasuh kulit bayi atau membersihkan pakaian bayi dari wol dengan sabun atau deterjen dan air.
Ternyata, hal tersebut tidak menghilangkan kapur barus sama sekali, bau masih ada, dan tentunya berbahaya bagi pernafasan bayi.
Wah, ternyata bahaya juga ya kapur barus untuk lemari pakaian bayi, segera singkirkan dan cuci pakaian.
Situs properti Rumah123.com selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Nirwana Hill.