OK
Panduan

7 Contoh Cerita Mitos di Indonesia yang Terkenal. Melegenda!

03 Nopember 2024 · 10 min read Author: Gadis Saktika

contoh cerita mitos

sumber: shutterstock.com

Di dunia ini, terdapat banyak mitos yang beredar dan dipercaya oleh masyarakat setempat, lo. Nah, kali ini Rumah123.com telah menghimpun beragam contoh cerita mitos dengan kisah yang menarik dan fenomenal!

Perlu kamu ketahui, mitos adalah sesuatu hal yang dipercayai oleh sebagian orang dan biasa dipakai untuk menakut-nakuti, memberi peringatan, ataupun diceritakan secara berkelanjutan.

Semua mitos yang ada di dunia merupakan cerita yang telah ada sejak zaman nenek moyang.

Bagi orang zaman dulu, mite kerap dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mitos potong kuku, cermin, dan lainnya.

Namun, seiring berjalannya modernisasi, cerita mitos sudah dianggap sebagai anggapan belaka dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

Meski begitu, cerita mitos menjadi kebudayaan yang perlu direvitalisasi karena bisa menjadi identitas diri bangsa.

Untuk mendukung upaya tersebut, kini Rumah123.com telah menghimpun contoh cerita mitos yang harus diketahui.

Contoh Cerita Mitos di Indonesia yang Melegenda

1. Cerita Mitos Dewi Sri

contoh cerita mitos

sumber: shutterstock.com

Dahulu di Jawa Tengah, terdapat seroang raja bernama Prabu Sri Mahapunggung atau Bathara Srigati di Kerajaan Medang Kamulan. Prabu Sri Mahapunggung memiliki seorang putri bernama Dewi Sri. Putri ini diyakini sebagai titisan neneknya, Bathari Sri Widowati. Selain cantik, Dewi Sri juga cerdas.

Dewi Sri dikenal sebagai dewi padi, sedangkan adiknya Sadana sebagai dewa hasil bumi seperti umbi-umbian, kentang, sayuran, dan lainnya. Suatu ketika, Prabu Sri Mahapunggung mengutuk Dewi Sri menjadi ular sawah dan Sadana menjadi burung sriti karena sudah pergi dari rumah tanpa izin sang Prabu.

Karena merasa lelah, Dewi Sri yang menjelma sebagai ular sawah tiba di Dusun Wasutira dan tidur melingkat di lumbung pasi miliki seorang penduduk bernama Kyai Brikhu. Setelah ditemukan oleh Kyai Brikhu, ular sawah tersebut kemudian di rawat olehnya. Hal ini karena Kyai Brikhu pernah bermimpi mengenai ular sawah yang akan menjaga anaknya kelak.

Di suatu hari, Kyai Brikhu bermimpi bahwa ular sawah tersebut minta diberi sesajen berupa sedah ayu, yakni sirih beserta perlengkapannya, bunga, dan lampu yang harus selalu dinyalakan. Mulai saat itu, Kyai Brikhu memberikan ular sawah sesajen berupa sedah ayu.

Melihat apa yang dilakukan Dewi Sri, Batara Guru memerintahkan bidadari turun ke bumi untuk membujuk Dewi Sri agar mau menjadi bidadari di Kahyangan. Hal tersebut disambut baik, terutama karena Dewi Sri juga melihat adiknya yang sudah kembali menjadi manusia dan menikah oleh Dewi Laksmitawahni. Di mana kelak Sadana akan diangkat menjadi dewa jika sudah memiliki anak.

Akhirnya Dewi Sri dikembalikan ke wujud aslinya, yakni seorang gadis yang cantik jelita. Sementara itu, Kyai Brikhu yang selama ini merawatnya mulai memahami bahwa ular sawah tersebut adalah Dewi Sri. Sebelum naik menuju Kahyangan, Dewi Sri tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kyai Brikhu dan memberikannya pesan untuk memberi sesajen di ruang tengah rumahnya agar sandang dan pangan keluarganya tercukupi.

Sejak saat itulah, orang Jawa selalu menyimpan atau memajang gambar ular di kamar tengah rumah mereka sebagai lambang sosok Dewi Sri yang sudah memberikan kemakmuran dan kesuburan. Inilah sebabnya masyarakat petani Jawa sangat menghargai ular sawah dengan cara memberinya sesaji.

2. Cerita Mitos Kanjeng Ratu Kidul di Pesanggrahan Langenharjo

Pesanggrahan Langenharjo merupakan bangunan bersejarah yang diperkirakan dibangun pada abad ke-18 Masehi.

Bangunan yang berada tak jauh dari bengawan solo ini dulunya dipakai untuk tirakat dan semedi Sunan Paku Buwana IX yang bertahta di Kasunanan Surakarta.

Selain itu ada mitos di masyarakat yang mengatakan kalau bangunan ini di masa lalu sering digunakan sebagai tempat pertemuan antara Sunan Paku Buwana IX dengan penguasa laut selatan yakni Kanjeng Gusti Ratu Kidul.

Benar atau tidaknya mitos ini tidak ada yang tahu secara pasti. Namun, berdasarkan beberapa pengakuan warga yang tinggal di sekitaran pesanggrahan ini.

Setiap malam selasa kliwon atau malam jumat kliwon sering terdengar suara lonceng kereta kuda berjalan menuju ke pesanggrahan.

Bagi, sebagian warga yang sudah tinggal lama di kawasan tersebut, sudah tidak merasa aneh apabila pada malam-malam tertentu mereka mendengar suara lonceng kereta kuda dari arah pesanggrahan.

Warga membatin bahwa suara tersebut merupakan suara dari kereta kencana Kanjeng Ratu Kidul yang mengunjungi Pesanggrahan Langenharjo.

3. Contoh Cerita Mitos

Kupu-Kupu Datang ke Rumah

Cerita mitos pertama yang cukup terkenal di Indonesia adalah ketika ada kupu-kupu yang masuk ke rumah dan berkeliling, artinya akan ada tamu dari jauh yang datang. Tamu bisa datang tiba-tiba atau bisa memberi tahu dulu nanti.

Dengan begitu, masyarakat yang mempercayainya akan sibuk memberas-bereskan rumah agar terlihat rapi saat tamu sudah datang. Atau mulai memasak masakan yang enak-enak.

Namun, ini hanya mitos yang belum tentu terjadi. Bisa saja kupu-kupu masuk ke rumah secara kebetulan. Apalagi di Indonesia jumlah kupu-kupu itu termasuk banyak dan mudah ditemukan di sekitar

Tamu yang datang dari jauh biasanya akan memberi tahu dulu sebelum datang karena merasa tidak sopan apabila tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan.

4. Contoh Cerita Mitos Jaka Tarub dan Nawang Wulan

contoh cerita mitos

sumber: shutterstock.com

Alkisah seorang perempuan tinggal di desa Dadapan. Dia memiliki seorang putra bernama Jaka Tarub. Desa Dadapan dekat dengan hutan sehingga Jaka Tarub suka pergi ke hutan. Ia suka berburu binatang dengan sumpitannya.

Suatu hari ketika berada di hutan, Jaka Tarub melihat pelangi yang indah dan tujuh malaikat turun melaluinya. Jaka Tarub lalu mendekati mereka. Tujuh bidadari tersebut sedang berenang dan mandi di sebuah danau.

Jaka Tarub memandangi mereka sambil bersembunyi di balik pepohonan. Setelah mereka selesai mandi, mereka mengenakan selendang warna-warni, lalu terbang menembus pelangi menuju surga.

Keesokan harinya ia melihat hal yang sama lagi. Kali ini Jaka Tarub punya ide. Dia mencari selendang para bidadari. Ketika menemukannya, dia mengambil salah satunya.

Setelah selesai berenang dan mandi, para bidadari mencari pakaian masing-masing. Namun, salah satu dari mereka tidak dapat menemukan selendang.

Mereka harus kembali ke surga sehingga mereka terpaksa meninggalkan satu bidadari. Ia menangis saat ditinggalkan sendirian di dalam air.

Jaka Tarub keluar dari persembunyian untuk mendekati si bidadari. Saat bidadari tersebut menyadari kehadirannya, Jaka Tarub pun bertanya.

“Mengapa kamu menangis nona?”

“‘Saya kehilangan baju saya jadi saya tidak bisa pulang,” sahutnya.

“Di mana rumahmu?” tanya Jaka Tarub.

“Saya tinggal di surga. Saya seorang malaikat. Nama saya Nawang Wulan. Tapi saya kehilangan baju, jadi saya tidak bisa terbang lagi,” tuturnya sedih.

“Jika tidak keberatan, saya akan mengambil gaun ibu saya untuk kamu,” saran Jaka Tarub berbohong.,Nawang Wulan mengangguk pelan.

Jaka Tarub lalu pulang untuk mengambil baju ibunya. Segera ia kembali dan memberikan pakaian ibunya kepada Nawang Wulan.

Jaka Tarub meminta sang bidadari untuk tinggal di rumah bersama ibunya. Selang beberapa waktu, ia lalu menikahi Nawang Wulan.

Sebagai bidadari, Nawang Wulan memiliki kekuatan spiritual jauh di atas manusia. Ia bisa memasak nasi hanya dengan sebatang padi. Setelah selesai, mangkuk akan penuh dengan nasi.

Tapi ada satu syarat. Mangkuk tidak boleh dibuka sebelum matang.

Jaka Tarub sangat terkejut dengan kemampuan istrinya. Dia sangat ingin tahu bagaimana sebatang padi bisa jadi semangkuk nasi.

Karena itu, ketika Nawang Wulan sedang pergi, ia membuka mangkuk tersebut. Akibatnya, kekuatan Nawang Wulan menghilang. Ia pun harus memasak sebagai manusia biasa.

Beberapa bulan kemudian, Nawang Wulan melahirkan seorang bayi perempuan. Namanya Nawang Sih. Kelahiran buah hati menambah kebahagiaan bagi Jaka Tarub dan Nawang Wulan.

Karena tidak punya kekuatan ajaib lagi, Nawang Wulan butuh lebih banyak nasi dari biasanya. Simpanan beras di lumbung mereka berkurang dengan cepat.

Suatu hari, ketika hendak mengambil nasi di lumbung, Nawang Wulan sangat terkejut. Ada selendang bidadarinya di balik tumpukan beras. Ia segera memakai selendangnya dan menemui Jaka Tarub.

“Suamiku, sekarang aku tahu apa yang kamu lakukan padaku,” kata Nawang Wulan.

Jaka Tarub terpana melihat istrinya yang mengenakan selendang bidadari.

“Maafkan, aku mengakui, akulah yang melakukan ini karena mencintaimu,” jawab Jaka Tarub membujuk Nawang Wulan.

“Aku pun. Tapi sekarang aku menemukan selendangku. Aku harus kembali ke surga. Aku adalah malaikat. Tempatku bukan di sini. Aku harus pergi sekarang,” tegasnya.

“Bagaimana dengan Nawang Sih? Dia membutuhkanmu,” tanya Jaka Tarub, berharap istrinya tetap tinggal.

“Aku akan meninggalkannya, tapi jangan khawatir. Aku akan merawatnya. Kapan pun dia membutuhkanku, aku akan ada di sini. Untuk tujuan itu, tolong bangun menara. Saat Nawang Sih menangis, taruh dia di sana, lalu panggil namaku. Aku akan segera datang. Tapi aku tidak akan terlihat olehmu. Selamat tinggal,” kata Nawang Wulan.

Itu terakhir kalinya Jaka Tarub melihat Nawang Wulan. Setelah keluar dari rumah mereka, istrinya terbang kembali ke langit.

Jaka Tarub segera membangun menara di belakang rumahnya. Setiap kali Nawang Sih menangis, dia akan menempatkannya di sana.

5. Contoh Cerita Mitos Indonesia

Duduk di Atas Bantal

Cerita mitos yang banyak tersebar di Indonesia juga adalah dilarang duduk di atas bantal. Kalau masih ngotot duduk di atas bantal, nanti bokongnya bisa bisulan.

Namun, hal ini sebenarnya tidak terbukti kebenarannya. Hal ini hanya menjadi cerita yang dikisahkan dari satu orang ke orang yang lain.

Mungkin cerita ini berkaitan dengan orang Indonesia yang tidak terbiasa menggunakan bantal untuk duduk. Jadi, ketika melihat ada orang yang duduk di atas bantal itu dianggap hal yang aneh.

6. Contoh Cerita Mitos

Main di Saat Magrib Bisa Diculik Makhluk Halus

Cerita mitos ini agak seram jika dibandingkan yang lainnya. Anak-anak dilarang main saat magrib. Kalau masih ada di luar rumah, harus segera pulang. Kalau tidak, nanti akan dibawa oleh wewe gombel.

Mitos satu ini sebenarnya bukan untuk menakut-nakuti dan bisa saja hanya cerita. Mitos ini biasanya digunakan agar anak-anak yang sudah lama main di luar segera pulang, apalagi sudah mau menjelang malam.

Mitos ini biasanya berhasil membuat anak-anak akan pulang cepat. Apakah kamu juga mengalaminya saat masa kecil dulu?

7. Cerita Mitos

Larangan Makan Lele di Lamongan

Pecel lele merupakan salah satu menu andalan di warung sambal khas Lamongan.

Namun, uniknya ada beberapa daerah di Lamongan yang melarang warganya untuk makan ikan lele.

Larangan ini bukan karena daging ikan lele dianggap kotor atau hal-hal lainnya yang bisa diterima nalar.

Larangan ini justru didasarkan pada suatu mitos atau cerita rakyat yang diturunkan secara turun-temurun.

Mitos ini bermula ketika Sunan Gresik kehilangan keris sakti miliknya. Setelah dicari kesana kemari rupanya keris Sunan Gresik ini dicuri oleh seorang perempuan yang bernama Mbok Rondho.

Dalam cerita itu dikatakan bahwa sosok Mbok Rondho ini adalah sosok sakti yang memiliki banyak anak buah.

Demi mendapatkan keris saktinya kembali, Sunan Gresik mengutus salah satu prajurit andalannya yang bernama Boyopati untuk mengambil keris sakti miliknya.

Boyopati yang tahu rumah Mbok Rondho dijaga oleh banyak pengawal yang sakti memutuskan untuk mengambil keris tersebut secara diam-diam.

Singkat kisah Boyopati berhasil mengambil keris milik Sunan Gresik. Sayangnya, aksinya ini diketahui oleh pengawal Mbok Rondo.

Boyopati segera lari sekencang mungkin. Sadar bahwa kalau lari terus pasti akan terkejar. Lalu Boyopati memutuskan untuk sembunyi di suatu telaga yang penuh dengan ikan lele.

Di dalam telaga Boyopati mengadakan suatu perjanjian. Dalam perjanjian itu Boyopati mengatakan bahwa jika persembunyiannya tidak dibocorkan.

Boyopati berjanji dirinya dan seluruh keturunannya tidak akan pernah makan daging ikan lele. Dan apabila ada yang melanggarnya akan mendapat suatu kemalangan.

Akhirnya setelah mengatakan perjanjian ini. Boyopati tetap aman dalam persembunyiannya sehingga dia bisa mengembalikan keris kepada pemiliknya yang sah.

Walaupun kisah ini hanya sebatas mitos, tetapi hingga sekarang banyak yang mempercayainya dan tidak ada yang melanggarnya.

***

Nah, itulah ragam contoh cerita mitos yang melegenda sampai sekarang.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untukmu, ya.

Cek juga artikel menarik lainnya seperti cerita rakyat pendek di artikel.rumah123.com.

Pantau terus artikel pendidikan lainnya dengan mengikuti Google News Rumah123.

Kunjungi Rumah123.com sekarang juga untuk temukan hunian modern yang kamu mau karena kami selalu #AdaBuatKamu.


Tag: ,


Gadis Saktika

Content Writer

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA