OK
×
×
Apa sih enaknya tinggal di apartemen? Pastinya hunian vertikal ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa saja keuntungan dan kerugiannya?
Mungkin kamu pernah bertemu teman yang menyatakan kalau tidak nyaman tinggal di apartemen.
Sementara kamu berjumpa dengan saudara yang malah menikmati tinggal di apartemen dan tidak mau tinggal di hunian tapak.
Pastinya ada banyak orang yang mengungkapkan kelebihan tinggal di hunian vertikal, namun tidak sedikit yang sebaliknya.
Mereka mengeluhkan tinggal di apartemen, mengungkapkan banyak kekurangan saat berada di hunian vertikal.
Sebenarnya, saat tinggal di rumah tapak pun, bisa jadi kamu akan mengeluhkan kekurangan tinggal di hunian tapak.
Situs properti Rumah123.com akan menjelaskan kelebihan dan kekurangan tinggal di apartemen.
Biasanya, orang akan menyatakan hidup di apartemen lebih praktis lantaran luas yang pas, fasilitas lengkap, dan kemudahan lainnya.
Kamu tidak perlu bersusah payah mencari makan atau berbelanja karena fasilitas yang tersedia memang lengkap.
Hal lainnya tidak perlu dipikirkan karena keamanan, kebersihan, dan kenyamanan sudah dilakukan pengelola.
Hidup lebih praktis dan nyaman karena inilah tujuan tinggal di apartemen, apalagi kalau apartemen kelas atas.
Jika kamu tinggal di apartemen tipe studio, lupakanlah semua koleksi sepatu, tas, dan barang lainnya.
Kamu tidak mungkin menyimpan sneaker, tas mahal, atau koleksi barang lainnya karena ruang terbatas.
Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus hidup minimalis dengan memiliki barang secukupnya.
Tidak ada tempat untuk penyimpanan barang yang banyak di apartemen karena luasnya memang terbatas.
Saat kamu tinggal di apartemen pada lantai 20 ke atas, bonus yang paling keren tentu saja pemandangan indah.
Kamu bisa menikmati pemandangan kota saat ingin tidur, bangun pagi, minum kopi, sarapan, dan lainnya.
Apartemen memang memberikan suguhan pemandangan yang indah terutama pada malam hari.
Jika apartemen memiliki rooftop di lantai lebih tinggi, maka kamu bisa menikmati keindahan kota dari ketinggian.
Biasanya, apartemen memang didesain untuk memudahkan penghuninya untuk mencapai pusat bisnis terpadu.
Kawasan niaga terpadu ini terdiri dari kantor tempat orang bekerja, berbisnis, dan aktivitas usaha lainnya.
Apartemen memiliki kemudahan akses ke kawasan ini, setidaknya memang dekat karena hunian vertikal memang memberikan kemudahan tersebut.
Target market penghuni dan penyewa memang membidik mereka yang bekerja di CBD (central business district).
Apartemen memberikan kemudahan transportasi karena dekat kawasan niaga, perkantoran, dan fasilitas lainnya.
Penghuni apartemen bisa naik transportasi umum seperti bus atau jalur kereta untuk pergi ke tempat lain.
Lokasi apartemen biasanya juga dekat dengan akses tol yang memudahkan penghuni untuk bepergian.
Pilihan lain seperti taksi atau ojek online juga memudahkan orang untuk pergi ke tempat beraktivitas.
Baca juga: Seperti Apa Sih Rumah dan Apartemen Milik Aktris Hollywood Meryl Streep?Lantaran lokasi apartemen biasanya strategis, kamu tidak akan tua di jalan lantaran terjebak kemacetan.
Kamu bisa pergi dan pulang ke kantor dengan menghemat waktu tempuh, hal ini berharga sekali lho.
Bayangkan kamu bisa memiliki quality time bersama keluarga untuk makan malam, nonton bareng, dan lainnya.
Kamu juga bisa memiliki waktu luang pada pagi hari bersama keluarga, sebelum berangkat ke kantor.
Kamu tidak suka dengan tetangga yang kepo, nyinyir, atau julid seperti Bu Tejo dalam film pendek Tilik?
Nah, lebih baik kamu memang tinggal di apartemen karena privasi antar penghuni lebih terjaga dibandingkan tinggal di kompleks perumahan.
Bahkan, bisa jadi kamu tidak mengenal tetangga sebelah unit apartemen karena jarang bertemu.
Walaupun ada perkumpulan penghuni, namun penghuni apartemen lebih menjaga privasi masing-masing.
Bagi kamu yang parno alias paranoid dengan keamanan rumah, memang lebih baik tinggal di apartemen dengan keamanan 24 jam.
Penghuni memiliki kartu akses sendiri sehingga tidak mungkin orang lain bisa masuk ke area selasar.
Tamu juga tidak bisa sembarangan masuk ke unit apartemen karena harus melewati lobby terlebih dahulu.
Apalagi ada kartu keamanan dengan password jika tinggal di apartemen, jadi kamu tidak perlu khawatir.
Jika dibandingkan dengan fasilitas antara apartemen dengan klaster perumahan, maka apartemen lebih unggul.
Apartemen memiliki sederetan fasilitas lengkap yang berada di dalam kawasan, apalagi jika ada superblok atau mixed use.
Penghuni bisa ke area komersial, fasilitas umum, atau fasilitas sosial dengan turun lift dan berjalan kaki.
Apartemen memang bisa memberikan sederetan fasilitas lengkap jika dibandingkan dengan hunian tapak.
Luas apartemen memang terbatas, apalagi apartemen tipe studio yang mirip dengan kamar hotel.
Untuk itu, kamu tidak perlu bersusah payah untuk membersihkan apartemen seperti menyapu dan mengepel lantai.
Kalau apartemen tipe 2 bedroom juga relatif tidak besar sehingga kamu tidak memerlukan asisten rumah tangga atau jasa pembersih.
Kamu bisa berolahraga sambil membersihkan unit apartemen sendiri, lebih sehat dan tidak mengeluarkan uang.
Kenaikan harga apartemen dalam jangka pendek memang lebih cepat dibandingkan dengan rumah.
Bagi yang mencari keuntungan capital gain dalam waktu beberapa tahun saja, investasi apartemen bisa menjadi pilihan.
Tidak heran kalau banyak orang yang memang melirik investasi properti dengan membeli apartemen.
Kamu bisa memiliki hunian vertikal sekaligus juga berinvestasi properti dengan memiliki apartemen.
Baca juga: 14 Desain Apartemen Kecil yang Nyaman, Fungsional, dan Instagramable
Saat memiliki hunian vertikal, kamu tentu saja tidak memiliki lahan seperti halnya mempunyai rumah tapak.
Kamu hanya memiliki unit apartemen saja, tanpa adanya tanah sehingga memang menyulitkan untuk menambah ruangan.
Berbeda halnya dengan rumah tapak, meski banyak developer tidak memperbolehkan mengubah bagian depan rumah.
Namun, perusahaan pengembang masih mengizinkan kamu membangun lahan tersisa di belakang rumah tapak.
Bagi kamu yang suka berinteraksi dengan orang, menyapa tetangga, nongkrong bareng, dan lainnya.
Maka pilihan untuk tinggal di apartemen tidak disarankan, walaupun ada perkumpulan penghuni apartemen.
Bisa jadi kamu tidak mengenal tetangga, apalagi lebih banyak investor yang memiliki apartemen ketimbang end user.
Kalau kamu memang suka bersosialisasi dengan orang, lebih baik tinggal di klaster perumahan atau malah di perkampungan padat penduduk.
Pengelola apartemen akan membebankan biaya IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) untuk para pemilik.
Biaya untuk pengelolaan fasilitas yang ada di apartemen dan belum termasuk listrik, air, dan lainnya.
Jangan kaget kalau kamu akan membayar Rp500 ribu untuk fasilitas kolam renang, gym, taman, jogging track, dan lainnya.
Padahal bisa jadi kamu tidak pernah memakai kolam renang dan fasilitas lainnya lantaran sibuk bekerja.
Berapa sih luas apartemen tipe 2 bedroom? Paling hanya sekitar 40 meter persegi dan tidak berbeda jauh dengan rumah tapak tipe 36/60.
Namun, rumah tapak memiliki kelebihan lahan di belakang dan juga lahan di depan rumah untuk taman dan carport.
Kamu masih bisa merasa hunian lebih lega, meski rumah juga kecil, kamu hanya perlu keluar rumah untuk melihat lingkungan sekitar.
Jika kamu merasa phobia ruang sempit maka tinggal di apartemen bukan menjadi pilihan yang tepat.
Saat memilih tinggal di apartemen, kamu bisa merasakan gangguan sinyal telekomunikasi untuk telepon seluler.
Singkatnya, susah sinyal sehingga kamu sulit dihubungi atau susah untuk menghubungi orang lain.
Meskipun ada penguat sinyal, namun posisi unit apartemen yang tinggi juga kadang menyulitkan untuk menangkap sinyal.
Kalau tidak ingin hal terjadi, mungkin kamu harus berpikir ulang jika ingin tinggal di apartemen dengan lantai yang tinggi.
Tinggal di apartemen pada lantai yang tinggi tentunya menyenangkan apalagi bisa melihat pemandangan indah.
Namun, pernah membayangkan kalau kamu harus menunggu lift yang lama saat naik atau turun?
Apalagi saat kamu harus terburu-buru untuk pergi ke kantor namun harus menanti antrian lift yang lama dan panjang.
Tentunya kamu tidak mungkin naik turun melalui tangga darurat kan, kecuali kamu tinggal di lantai yang rendah.
Jika kamu memiliki mobil, masalah krusial saat tinggal di apartemen adalah soal parkir yang tidak tersedia.
Biasanya, developer hanya menyediakan perbandingan tidak seimbang misalnya 1 lahan parkir untuk 4 penghuni.
Kalau ada 500 unit apartemen pada sebuah superblok, sementara hanya lahan parkir untuk 125 mobil saja, kamu mau parkir di mana?
Jangan sampai kamu harus berebut parkir saat pulang dari kantor, nanti kamu bisa senewen setiap hari.
Tinggal di apartemen itu penuh aturan lho, tentunya tidak cocok bagi kamu yang tidak patuh dengan peraturan.
Untuk memasukkan barang, kamu harus melapor terlebih dahulu karena harus menggunakan lift barang.
Kamu tidak bisa memasang paku sembarangan karena bisa mengganggu tetangga dan merusak dinding.
Jika kamu tinggal di rumah, memangnya ada developer yang melakukan hal sepele seperti ini, pastinya tidak kan?
Kamu pencinta hewan yang suka memelihara anjing, kucing, kelinci, hamster, ular, biawak, atau komodo?
Pastinya kamu tidak bisa memelihara hewan jika tinggal di apartemen kecuali kamu memiliki ikan.
Pengelola apartemen akan melarang penghuni untuk memiliki hewan peliharaan karena bisa mengganggu penghuni lainnya.
Biasanya ada peraturan yang diberikan pengelola apartemen dan harus dipatuhi oleh para penghuni.
Takut ketinggian, khawatir gempa, kebakaran, atau bencana lainnya? Nah, ini harus dipikirkan saat tinggal di apartemen.
Saat terjadi gempa atau kebakaran, sementara kamu sudah tidak kuat menyelamatkan diri, pastinya kamu tidak mungkin berdesakan di tangga darurat.
Atau kamu cepat panik, tentunya hal ini bisa menyulitkan saat tinggal di apartemen yang bisa rentan terjadi bencana.
Sementara kalau kamu tinggal di rumah, kamu hanya perlu berlari keluar hunian untuk menyelamatkan diri.
Kalau kamu menganggap apartemen itu murah, coba cek harga apartemen studio di kawasan Pramuka, Jakarta Pusat maka harganya lebih mahal dari rumah di Bekasi.
Harga apartemen tipe studio di Tebet, Jakarta Selatan juga bisa lebih mahal dari rumah tipe 36/60 di Depok, Jawa Barat.
Investor melirik apartemen untuk berinvestasi properti sehingga harga apartemen di Jakarta sebenarnya sudah mahal.
Coba untuk melirik rumah tapak di kawasan penyangga, harganya bisa lebih murah dari apartemen di Jakarta.
Setelah membaca ulasan mengenai keuntungan dan kerugian tinggal di apartemen, tentunya kamu memiliki gambaran.
Namun, hunian vertikal dan juga hunian tapak pastinya memang mempunyai kelebihan dan kekurangan, kamu yang bisa memutuskannya.
Situs properti Rumah123.com selalu menyajikan artikel-artikel menarik mengenai tips investasi properti.
Level 37 EightyEight@Kasablanka
Jl. Casablanca Kav.88
Jakarta Selatan
Jakarta 12870
Indonesia
Tambahkan Komentar