Mengenal Teori Big Bang, Proses Penciptaan Alam Semesta. Benarkah Bermula dari Singularitas?
Salah satu penjelasan mengenai terciptanya alam semesta yang paling populer adalah teori Big Bang. Yuk, pahami teori ini lebih lanjut dengan menyimak artikel di bawah ini!
Hingga saat ini, proses terbentuknya jagat raya masih menjadi misteri yang tidak terpecahkan.
Para ilmuwan pun berlomba-lomba mencari penjelasan logis untuk menggambarkan peristiwa ini.
Akibatnya, ada banyak teori penciptaan alam semesta yang beredar di masyarakat.
Namun, salah satu studi yang paling populer adalah teori Big Bang.
Menurut teori ini, alam semesta tercipta dari sebuah singularitas.
Berikut penjelasan selengkapnya!
Apa Itu Teori Big Bang?
Menurut laman space.com, teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari sebuah ledakan besar.
Ledakan besar ini mengakibatkan seluruh materi dan energi terkompresi dalam satu titik tunggal yang sangat padat dan panas.
Titik inilah yang kemudian kita sebut sebagai singularitas.
Singularitas ini kemudian mengembang dan meledak menjadi benda-benda langit seperti meteor, bintang, dan planet.
Lalu, perlahan benda-benda langit bergerak saling menjauh karena ruang galaksi yang terus membesar.
Ada banyak teori ilmiah yang mendukung teori ini, salah satunya adalah studi bahwa relativitas umum bisa dikombinasikan.
Pengombinasian ini dilakukan dengan adanya hasil pemantauan skala besar pada pergerakan galaksi satu sama lain.
Lebih lanjut, teori Big Bang meyakini bahwa nantinya alam semesta akan kembali seperti semula.
Pencetus Teori Big Bang
Teori penciptaan alam semesta ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1927 oleh seorang ahli astronom dan fisikawan Belgia bernama Georges Lemaitre.
Namun, pandangannya ini sebenarnya berdasarkan pada studi-studi para ahli lainnya yang kemudian ia kembangkan.
Perkembangan Teorinya dari Masa ke Masa
Pada awalnya, di tahun 1922, Alexander Friedman, seorang kosmolog sekaligus matematikawan Rusia, menemukan solusi untuk persamaan bidang relativitas umum Albert Einstein yang menyatakan bahwa alam semesta tidak mengembang.
Einstein yang pada dasarnya lebih percaya dengan alam statis dan abadi menambahkan konstanta kosmologis ke dalam persamaannya, yaitu kerapatan energi dari ruang.
Ia juga menghilangkan pendekatan ekspansi yang mendukung teori bahwa alam semesta mengembang.
Padahal, di tahun 1912, sudah ada bukti pengamatan yang menyatakan bahwa alam semesta memang mengembang.
Astronom Amerika bernama Vesto Slipher mengamati galaksi spiral yang kala itu dikenal sebagai “Nebula Spiral”.
Hasilnya, Vesto melihat bahwa semua nebula bergerak menjauhi planet Bumi.
Sebagai catatan, Nebula Spiral ini, seiring perkembangan zaman, kita kenal sebagai galaksi di luar Bima Sakti.
Lalu, di tahun 1924 astronom Edwin Hubble berhasil mengukur jarak antara para nebula dan menemukan bahwa keberadaannya sangatlah jauh,
Bahkan, para nebula ini tidak termasuk ke dalam Bima Sakti.
Ini menunjukkan fakta bahwa Bima Sakti hanyalah satu dari banyak galaksi dan para nebula ini adalah galaksi itu sendiri.
Teori Georges Lemaitre
Memasuki tahun 1927, Lemaitre menghitung solusi Friedman dan menyarankan bahwa alam semesta harus mengembang.
Teori ini kemudian mendapatkan dukungan dari Edwin Hubble melalui pengamatan yang kini dikenal sebagai Hukum Hubble.
Hukum Hubble menjelaskan tentang korelasi antara jarak galaksi.
Menurut teori ini, galaksi bergerak menjauh lebih cepat, sesuai dengan dugaan solusi Lemaitre.
Lemaitre lalu memperluas data di luar apa yang sudah ada dan mencapai kesimpulan bahwa materi alam semesta mencapai kepadatan dan suhu tak terbatas pada waktu yang terbatas di masa lalu.
Selain itu, alam semesta bermula dari titik materi yang sangat kecil dan padat atau atom purba.
Atom purba ini kemudian mengembang dan meledak hingga membentuk alam semesta.
Teori ini merupakan studi yang paling komprehensif karena mendapat dukungan dari metode ilmiah dan pengamatan lainnya.
***
Semoga ulasan mengenai teori Big Bang ini bermanfaat untukmu, ya.
Temukan beragam informasi menarik lainnya dengan mengikuti Rumah123 di Google News, ya.
Kunjungi juga artikel.rumah123.com untuk menemukan berita ter-update seputar properti.
Pastikan juga membuka laman Rumah123.com untuk menemukan hunian impian.
Tenang saja, kami selalu #AdaBuatKamu dengan berbagai penawaran properti yang menarik!