Jokowi: Indonesia Butuh Tenaga Kerja yang Terampil untuk Pembangunan Infrastruktur, Jangan Diambil Robot!
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia butuh tenaga kerja yang terampil untuk pembangunan infrastruktur.
Hal itu dilontarkan mantan wali kota Solo tersebut dalam acara peluncuran Pepres Nomor 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PVP) di Jakarta.
Menurutnya, selama tujuh tahun terakhir masa kepemimpinannya, pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang gencar-gencarnya digalakkan.
“Saya ingin ruang-ruang kerja ini diisi oleh Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki keahlian, dedikasi yang memiliki etos kerja tinggi, semangat dan cita-cita besar untuk mewujudkan kemajuan Indonesia,” paparnya seperti dikutip dari kompas.tv.
Peluang Baru Bisa Diambil Robot
Tak hanya itu, Jokowi pun mengimbau supaya pekerja di Indonesia mampu menguasai keahlian baru.
Hal ini didasari oleh perkembangan zaman yang serbacepat sehingga ilmu-ilmu baru mesti didapat sekaligus diaplikasikan.
Dalam penuturannya, ayah dari Kaesang Pangarep itu pun menyentil bahwa pekerjaan lama mulai ditinggalkan dan peluang baru bisa diambil oleh pekerja asing atau robot.
“Karena itu, tanpa penguasaan keahlian baru, kita akan ditinggalkan dan peluang-peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain atau digantikan oleh mesin dan robot,” tambah Jokowi.
Apa yang diutarakan Jokowi berkelindan dengan ucapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Pasalnya, Basuki membatasi tenaga kerja asing dalam proyek infrastruktur maksimal 5 persen.
Pembatasan tersebut telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/SE/M/2023 tentang Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan/atau Tenaga Kerja Asing pada Penyediaan Infrastruktur di Kementerian PUPR.
Maksimalkan Peluang dengan Hadirnya Bonus Demografi
Sementara itu, SDM Indonesia, kata Jokowi, mesti memaksimalkan peluang yang hadir dengan adanya bonus demografi.
Diprediksi Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.
Pada momen tersebut, jumlah penduduk di usia produktif akan lebih besar, mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan menyentuh 297 juta jiwa.
Di sisi lain, jumlah angkatan kerja diprediksi bertambah sekitar 3,5 juta setiap tahunnya.
“Karena itu kita harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri,” ucap Jokowi.
Diharapkan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan masuk dalam lima besar negara dengan ekonomi kuat di dunia pada 2045 mendatang.
***
Itulah informasi mengenai Indonesia yang membutuhkan tenaga kerja untuk pembangunan infrastruktur, Property People.
Semoga bermanfaat, ya.
Dapatkan lebih banyak informasi seputar infrastruktur dan ragam topik lainnya di artikel.rumah123.com.
Yuk, follow Google News Rumah123.com sekarang juga!
Jika sedang mencari rumah untuk keluarga, Rumah123.com adalah solusi yang tepat.
Ya, kini mencari properti semakin mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.