Mengenal Tari Pendet: Gerakan, Pola Lantai, Sejarah, hingga Properti. Penjelasan Lengkap!
Salah satu kesenian Bali yang cukup terkenal adalah tari pendet. Bagaimana sejarah, pola lantai, hingga gerakannya? Yuk, baca ulasan lengkapnya lewat artikel berikut ini!
Pulau Bali mempunyai ragam kebudayaan yang tersohor hingga ke penjuru negeri.
Tidak heran jika banyak wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Pulau Dewata ini lantas membeli oleh oleh khas Bali.
Namun, di luar itu, Bali juga memiliki kesenian khususnya di bidang tari.
Dari berbagai tarian khas Bali, salah satu yang paling terkenal adalah tari pendet.
Keunikannya bisa kamu saksikan dari lirikan mata, gerakan, pola lantai, hingga properti yang digunakan.
Tak hanya itu, tari ini juga mempunyai filosofi yang menarik untuk kamu ketahui. Penasaran?
Sejarah dan Keunikan Tari Pendet
Melansir berbagai sumber, tari pendet merupakan salah satu tarian tertua di Bali dengan perkembangan sejarah yang panjang.
Pada mulanya, tari pendet berfungsi sebagai bentuk ritual dan acara keagamaan, lalu pada 1961 diubah menjadi tari penyambutan oleh I Wayan Beratha.
Perubahan ini pun meliputi gerakan sampai dengan jumlah penarinya, bahkan pada akhirnya pernah pula ditampilan dalam ajang Asian Games
Kemudian, pada 1967, tari ini pun dikembangkan lebih modern oleh I Wayan Rindi.
Pada awalnya, tarian ini ditampilkan di Pura untuk acara keagamaan serta simbol penyambutan atas turunnya dewa-dewa.
Seiring waktu, tari pendet ditampilkan pula sebagai tarian selamat datang untuk menyambut tamu.
Gerakan Tari Pendet
Keunikan dan makna tari pendet tidak hanya berlaku dari sisi keagamaan, tetapi juga dari sisi sosial.
Lantas, apa saja makna dan bagaimana gerakannya?
1. Gerakan Kaki
Ada beberapa macam gerakan kaki dalam tari ini, antara lain gegajalan atau menggerakkan telapak kaki, milpil atau gerakan jalan cepat, hingga nesreg alias gerakan bergeser cepat.
2. Gerakan Tangan
Gerakan tangan terbagi menadi dua bagian, yakni luk nagastu dan luk nerudut.
Lug nagastru adalah gerakan memutar tangan ke bagian dalam, sedangkan luk nerudut merupakan gerakan tangan dengan beriringan.
3. Gerakan Jari
Gerakan jari-jari lentik digerakkan dalam tari pendet yang disebut dengan nyakupbawa serta ulap-ulap.
Nyakupbawa adalah bentuk gerakan jati layaknya sedang mencakup, sedangkan ulap-ulap merupakan gerakan melambai.
4. Gerakan Badan
Gerakan badan pada tari ini disebut leluwesan yang meliputi gerakan pada pangkal lengan atau ngejatpala.
5. Gerakan Leher
Menggerakkan leher pada tarian ini disebut dedengkek yang terdiri dari gerakan leher menggeleng halus nan pelan atau disebut uluwangsung.
Sementara itu, gerakan lainnya yang berhubungan dengan gerak leher disebut menggeleng atau ngotag, yaitu gerakan leher secara cepat.
5. Mimik Wajah
Dalam seni tari, penting bagi seseorang untuk mengontrol ekspresi wajah.
Nah, pada tari pendet, penari biasanya selalu tersenyum dan memperlihatkan ekspresi yang ramah.
Inilah yang disebut dengan gerakan mimik wajah atau dikenal dengan sebutan entiah tjerengu.
5. Gerakan Mata
Lirikan mata dalam tarian ini menjadi sesuatu yang esensial sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
Gerakan mata mesti menyesuaikan dengan tempo dan irama, bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya.
Seni menggerakkan mata dalam tari ini disebut nyeledet, sedangkan gerakan memutarnya disebut ngiler.
Pola Lantai Tari Pendet
Pola lantai dalam tari pendet terbilang sederhana karena hanya memainkan dengan 3 pola utama dengan makna tersendiri.
1. Pola Bentuk V
Pola lantai tari pendet berbentuk melengkung seperti huruf V yang mempunyai melambangkan kesatuan, kekompakan, dan kebersamaan masyarakat Bali.
2. Pola Menghadap Kanan-kiri
Bentuk pola yang satu penari berdiri secara bersebarangan, melambangkan nilai-nilai dan hubungan manusia dengan sesamanya yang sejajar atau sama.
3. Pola Lantai Lurus
Jenis pola ini hanya berdiri sejajar secara vertikal seja, tetapi dari segi makna, pola ini melambangkan kehidupan manusia yang tak terlepas dari Tuhan.
Jumlah Penari Tari Pendet
Jumlah penari dalam tari pendet cukup beragam karena telah termodifikasi.
Pada mulanya, jumlah penari adalah 2 orang, lalu I Wayan Beratha menambahkan menjadi 5 orang.
Properti Tari Pendet
1. Kemben atau Atasan
Sama seperti pakaian adat bali, kemben merupakan atasan yang dipakai dari batas dada hingga pinggang.
Biasanya, kemben yang digunakan berwarna merah, kuning, pink, emas, dan lain sebagainya.
2. Sabuk Prada
Di bagian pinggang terpasang sabuk prada supaya penampilan penari terlihat tampak anggun nan cantik.
Selain itu, sabuk prada juga memiliki fungsi agar kemben tidak melorot.
Dari segi lambang, sabuk ini sebagai pelindung rahum perempuan dengan mengendalikan diri dari perbuatan buruk.
3. Tapih atau Bawahan
Tapih adalah bawahan kain yang berfungsi menutup bagian pinggang hingga mata kaki.
Umumnya, tapih bermotif crapcap warna hijau dengan bahan tertentu agar penari nyaman bergerak.
4. Bokor
Bokor merupakan piringan atau nampan cekung yang menjadi ciri khas dari tarian ini.
Tidak hanya itu, bokor pun acapkali dihiasi dengan janur di sekelilingnya.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya!
Cek informasi menarik lain beragam tema di artikel.rumah123.com.
Kamu juga bisa membaca berita paling update melalui Google News Rumah123.com.
Tertarik untuk tinggal di perumahan Golden Hills, Bogor ?
Langsung saja temukan penawaran menariknya hanya di www.99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu.