Silaturahmi atau Silaturahim yang Benar? Ini Penjelasannya!
Sedang bingung bagaimana penulisan yang benar antara silaturahmi atau silaturahim? Simak penjelasan selengkapnya di sini.
Sebagian dari kamu mungkin masih penasaran apa perbedaan silaturahmi dan silaturahim serta bagaimana penulisannya yang tepat.
Pasalnya, kedua kata ini masih menjadi pertanyaan bagi umat muslim karena dianggap memiliki makna yang berbeda.
Padahal, kedua kata tersebut berasal dari akar kata yang sama, yaitu shilat dan al rahim atau al rahmi.
Shilat dalam bahasa Arab memiliki makna sebagai sambungan, menyambung, menjalin, atau menghubungkan.
Sedangkan al rahim atau al rahmi merupakan susunan dari kata rahima-yarhamu yang memiliki makna kasih sayang dan rasa sakit pada rahim wanita setelah melahirkan.
Lantas, bagaimana penulisan yang benar antara silaturahim atau silaturahmi?
Yang Benar Silaturahmi atau Silaturahim?
Melansir dari uinjkt.ac.id, secara etimologis, silaturahmi dan silaturahim adalah dua kata yang semakna.
Keduanya berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti jalinan kasih sayang, hubungan kasih sayang, dan yang semakna dengan keduanya.
Hal senada juga berasal dari laman resmi Muhammadiyah, yang menyebut perbedaan silaturahmi dan silaturahim hanyalah konteks penulisannya saja, yaitu bahasa Arab dan Indonesia.
Maka dari itu, untuk konteks penulisan bahasa Arab, kata silaturahim adalah penulisan yang tepat.
Hal ini merujuk pada sejumlah hadis dari sabda Rasulullah saw. yang lebih banyak menggunakan kara rahim atau silaturahim.
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “إِنَّ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مُتَمَسِّكَةٌ بِاْلعَرْشِ تَكَلَّمَ بِلِسَانٍ ذَلِقٍ: “اَللَّهُمَّ صِلْ مَنْ وَصَلَنِي وَاقْطَعْ مَنْ قَطَعَنِي”. فَيَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: “أَنَا الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ، وَإِنِّي شَقَقْتُ لِلرَّحِمِ مِنَ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ نَكَثَهَا نَكَثْتُهُ”. [أخرجه الهيثمي]
Artinya: Diriwayatkan dari Anas, diriwayatkan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
“Sesungguhnya rahim (kekerabatan) itu adalah cabang kuat di ‘Arsy berdoa dengan lisan yang tajam: “Ya Allah sambunglah orang yang menyambungku dan putuslah orang yang memutusku,”
Maka Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Aku adalah ar-Rahman ar-Rahim. Sungguh Aku pecahkan dari namaKu untuk rahim (kekerabatan), maka barangsiapa menyambungnya niscaya Aku menyambung orang itu, dan barangsiapa memutuskannya pasti Aku memutuskan orang itu,” (HR al-Haitsami).
Namun, untuk penulisan dalam konteks bahasa Indonesia, maka Majelis Tarjih Muhammadiyah menyebut kata silaturahmi telah menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia.
“Kata ‘silaturahmi’ telah menjadi bahasa Indonesia, maka tidak mengapa menuliskan atau mengucapkannya sesuai dengan yang mudah bagi lisan kita,” tulis Muhammadiyah.
***
Semoga ulasan terkait silaturahmi atau silaturahim ini bermanfaat untuk kamu, ya.
Temukan informasi menarik seputar gaya hidup dan properti terkini di artikel.rumah123.com dan Google News kami.
Sedang mencari properti terbaik? Kunjungi Rumah123.com karena kami akan selalu #AdaBuatKamu.