Sektor Properti dan Real Estate Topang Perekonomian Indonesia, Ini Alasannya!
Sektor properti dan real estate dinilai turut menopang perekonomian Indonesia. Apa alasannya? Begini penjelasannya, Property People.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kelompok Kajian Ilmu Ekonomi dan Kebijakan Energi, LPEM FEB UI, Uka Wikarya.
Ia mengatakan bahwa sektor properti, real estate, dan konstruksi mendorong perekonomian tanah air.
Menurutnya, kinerja sektor-sektor tersebut rupanya masih mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan penelitian LPEM FEB UI, total kontribusi langsung sektor properti, real estate, dan konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai dua digit atau rata-rata 12 persen (YoY).
“Di tengah pandemi Covid-19, sektor ini mampu mempertahankan total kontribusi langsungnya terhadap PDB nasional tetap di atas 12 persen,” kata Uka melansir alinea.id.
Kontribusi Sektor Properti dan Real Estate
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah LPEM FEB UI mencatat bahwa laju pertumbuhan sektor properti, real estate, dan konstruksi pada 2020 atau saat pandemi mengalami kontraksi hingga -2,0 persen.
Meski demikian, hal tersebut masih berhasil berkontribusi pada PDB nasional sebesar 13 persen.
Pada 2021, sektor ini mengalami kenaikan di 2,8 persen dengan kontribusi PDB sebesar 12,9 persen.
Sementara itu, pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan 1,9 persen dengan kontribusi pada PDB nasional 12,5 persen.
Menurut Uka, sektor-sektor tersebut mampu pulih dengan cepat usai pandemi karena didukung deretan insentif kebijakan yang tepat.
Uka mengatakan sejumlah sektor ini berhasil memberikan dampak secara langsung bagi 110 sektor perekonomian dan 75 sektor perekonomian lainnya secara tidak langsung dengan nilai multiplier output sebesar 1,74.
“Ini maksudnya adalah setiap tambahan 1 juta nilai penjualan (omset) dari properti akan menciptakan dampak langsung dan tidak langsung sebesar 1,74 juta. 1 jutanya dampak langsung dan 0,74 jutanya dampak tidak langsung dari sektor properti,” kata Uka.
Nilai Multiplier Effect
Sektor properti dan real estate begitu juga konstruksi mampu menjadi lead sector dan memberikan multiplier efferct.
Buktinya, efek multiplier dari sektor tersebut secara nasional dengan akumulasi nilai output nasional sebesar Rp4.740 hingga Rp5.788 triliun per tahun.
Selain itu, ketiga sektor ini juga turut berkontribusi menciptakan PDB nasional mencapai Rp2.349 hingga Rp2.865 triliun per tahun.
Nilai itu setara dengan 14,63 persen hingga 16,30 persen dari PDB nasional.
“Sektor-sektor ini juga berkontribusi menciptakan pendapatan masyarakat sebesar Rp938 sampai Rp1.147 triliun per tahun,” kata Uka.
Melansir detikcom, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa sektor properti membuka lapangan kerja serta menggerakkan sedikitnya 175 multiplier effect.
Kondisi ini turut meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
***
Semoga informasinya bermanfaat.
Simak informasi lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Cek berita dan artikel seputar properti melalui Google News.
Tak lupa, pastikan cari rumah lewat portal www.rumah123.com.
Yuk, wujudkan hunian impian dari sekarang karena kami selalu #AdaBuatKamu.
**Sumber gambar cover: Shutterstock