Wilayah di Sepanjang Jalur Kereta Api Solo-Jogja Dongkrak Pasar Properti di Solo Raya
Gencarnya pengembangan infrastruktur dinilai memperkuat konektivitas antardaerah yang menjadi daya tarik utama pasar properti Solo Raya, terutama di sepanjang jalur rel kereta api Solo-Jogja.
Melansir solopos.com, Wilayah di sepanjang jalur rel kereta api (KA) dinilai menjadi lokasi potensial untuk pengembangan industri properti.
Alasannya, konektivitas dan harga yang terjangkau masih menjadi daya tarik utama sehingga jarak rumah dengan pusat kota tak lagi menjadi pertimbangan tertentu dalam memilih hunian.
Apalagi, Solo Raya juga dilewati jalan tol Trans Jawa dan jalan tol Solo-Jogja yang mampu mendongkrak sektor properti.
“Jalur di sepanjang jalan tol Solo-Jogja bakal dilirik calon investor pengembang perumahan baik skala besar maupun kecil,” kata Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Solo Raya, Samari.
“Memang harga tanah sudah naik drastis namun sangat potensial sebagai lokasi perumahan dengan kemudahan akses bagi penghuni rumah,” lanjutnya.
Jalur Kereta Api Solo-Jogja Dinilai Potensial
Selain jalan tol, sepanjang jalur kereta api Solo-Jogja dianggap potensial menjadi lokasi pengembangan properti.
Tidak hanya puntuk rumah komersial, tapi juga rumah subsidi.
Hal ini karena jalur kereta tersebut melewati sejumlah stasiun mulai dari Jogja-Palur, Karanganyar serta stasiun kecil seperti Gawok, Delanggu, Ceper dan Srowot.
“Di sepanjang jalur KA juga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan pengembangan properti. Bisa Gawok, Caper, Delanggu dan Srowot. Kalau wilayah satelit Solo harga tanah sudah terlalu mahal,” ujarnya.
Dengan adanya konektivitas itu maka pasar properti di Solo Raya akan turut terdongkrak naik.
Hal ini karena mempermudah masyarakat jika bepergian ke Jogja dengan menyesuaikan jadwal keberangkatan KRL.
“Mau ke Solo dekat, ingin pergi jalan-jalan ke Jogja bisa naik KRL setiap saat. Berangkat pagi hari, pulang malam hari. Dan langsung sampai rumah karena lokasinya berdekatan dengan stasiun, kata dia.
Daya Tarik Utama Pasar Properti
Sekjen Developer Properti Indonesia (Deprindo), I Gede Teguh Pratama, menyatakan bahwa faktor konektivitas menjadi daya tarik utama pasar properti.
Preferensi calon pembeli properti pun kian beragam, misalnya, memilih hunian yang dekat dengan pusat perbelanjaan, fasilitas umum, dan kantor pemerintahan.
Tak sedikit juga calon pembeli rumah yang mempertimbangkan lokasi tak jauh dari industri manufaktur.
Utamanya, bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin memiliki hunian dengan harga terjangkau.
“Jalan tol Solo-Ngawi yang melewati Sragen, Karanganyar, dan Boyolali sangat potensial menjadi lokasi rumah subsidi. Banyak pabrik dan perusahaan di daerah tersebut,” katanya.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Property People.
Simak berita seputar topik properti hanya di artikel.rumah123.com.
Cek berita dan artikel yang lainnya melalui Google News.
Tak lupa, pastikan cari rumah lewat situs www.rumah123.com.
Segera wujudkan hunian impian karena kami selalu #AdaBuatKamu.