OK
Panduan

Kisah Ali bin Abi Thalib, Sepupu Nabi Muhammad yang jadi Khulafaur Rasyidin Terakhir

03 Nopember 2024 · 4 min read Author: Shafira Chairunnisa

kisah ali bin abi thalib

Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sahabat nabi yang populer sampai sekarang. Simak kisah Ali bin Abi Thalib pada artikel berikut.

Selain terkenal menjadi sahabat Nabi Muhammad saw, ternyata Ali merupakan sepupu nabi dan sosok pertama yang memeluk agama Islam setelah Khadijah.

Semasa hidupnya, Ali terkenal sebagai seseorang yang tampan, pintar, gagah, dan pandai merangkai kata-kata.

Simak seperti apa kisah Ali bin Abi Thalib di bawah ini!

Kisah Ali bin Abi Thalib ketika Kecil

kisah ali bin abi thalib kecil

sumber: scribdt.id

Dalam buku Biografi Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, Ali bin Abi Thalib (Abdu Manaf) bin Abdul Muthalib adalah anak paman Rasulullah bernama Abu Thalib.

Nasabnya dengan Rasulullah yaitu kakeknya yang bernama Abdul Muthalib bin Hasyim.

Abdul Muthalib bin Hasyim atau kakek Rasulullah memiliki anak yang bernama Abu Thalib yang memiliki hubungan saudara laki-laki kandung dengan bapak Nabi Muhammad, Abdullah.

Dalam syair yang dilantunkan Ali dalam Perang Khaibar, Ali memiliki nama lahir Asad yang berarti singa.

Nama tersebut diberikan oleh sang ibu sebagai bentuk kenangan dari bapaknya yang bernama Asad bin Hasyim.

Ali merupakan laki-laki dengan bentuk tubuh sedang, tidak terlalu tinggi atau pendek, tetapi cenderung sedikit pendek.

Tubuhnya kokoh dan kuat, meski agak gemuk, lehernya proporsional dengan pundaknya yang lebar, layaknya laki-laki perkasa pada umumnya.

Ali juga terkenal karena memiliki wajah yang tampan dengan kulit sawo matang.

Kisah Ali bin Abi Thalib Memeluk Islam

Berikutnya adalah kisah Ali bin Abi Thalib yang memilih untuk memeluk Islam.

Ali memeluk Islam ketika masih belia, yakni umur 10 tahun ketika dirinya datang ke rumah Nabi Muhammad ketika Rasul dan istrinya sedang salat.

Ketika melihat Rasul, Ali bertanya beliau sedang apa.

Rasul menjawab “Inilah agama Allah dan untuk itu dia mengutus utusan-nya. Aku mengajak engkau untuk masuk ke jalan Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan hendaklah engkau kafir kepada patung Latta dan Uzza.”

Ali kebingungan karena belum pernah mendengar Islam dan ingin berunding dengan ayahnya, Abu Thalib.

Namun, Rasulullah mencegahnya karena ajaran tersebut belum diperintahkan oleh Allah Swt. untuk disiarkan.

Rasulullah kemudian berkata, “Ali, jika engkau belum mau masuk Islam, sembunyikanlah dahulu kabar ini!”

Ketika mendengar jawaban Nabi Muhammad, Ali pun memantapkan diri untuk memeluk dan menerima Islam, tetapi masih akan merahasiakannya.

Setelah memasuki Islam, Rasulullah dan Ali pun memiliki hubungan yang semakin dekat dan termasuk ke salah satu orang yang paling dipercaya oleh Nabi Muhammad.

Kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah

kisah ali bin abi thalib dan fatimah

sumber: scribdt.id

Kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra juga cukup populer karena keromantisannya.

Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah, adalah sepupu dan juga teman kecil Ali yang terkenal memiliki paras cantik dengan akhlak dan perilaku yang baik.

Kemuliaan Fatimah pun membuat Ali kagum dan menumbuhkan perasaan cinta dalam hatinya.

Cinta Ali tak pernah diketahui orang karea ia pandai menjaga pandangan dan tak pernah menampilkan ekspresi atau sikap aneh ke Fatimah.

Ketika perasaannya sudah tak bisa dibendung lagi, Ali pun memberanikan diri untuk meminta izin Rasulullah untuk meminang Fatimah.

Ali meminang Fatimah tanpa membawa harta karena ia hanya memiliki pedang, tameng, dan zirah yang selalu ia gunakan ketika perang.

Rasulullah pun kemudian meminta Ali untuk memberikan baju zirahnya sebagai mahar.

Pernikahan Ali dan Fatimah berlangsung di bulan Dzulhijjah, tetapi Nabi Muhammad meminta Ali untuk tidak melakukan apapun sebelum Rasul mendatangi dirinya.

Ketika didatangi Rasul, Ali dan Nabi Muhammad melaksanakan salat Isya dan Nabi mendoakan kedua mempelai “Semoga Allah melimpahkan kalian berdua kebahagiaan dan memberkati kalian. Mudah-mudahan kalian dikaruniai oleh-Nya keturunan yang banyak dan saleh.”

Kisah Ali bin Abi Thalib Menjadi Khulafaur Rasyidin

Setelah Nabi Muhammad saw. meninggal dunia, Ali bin Abi Thalib menjadi salah satu sosok yang meneruskan kepemimpinan Islam.

Dia menjadi Khalafaur Rasyidin keempat atau terakhir, melanjutkan kepemimpinan Abu Bakas Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan.

Sebagai Khalafaur Rasyidin, Ali ditugaskan untuk memimpin Islam, bertanggung jawab untuk memperluar syiar Islam, dan menyejahterakan kaumnya.

Masa pemerintahan Ali termasuk dalam periode tersulit karena terjadi perang saudara antara umat Islam setelah terbunuhnya khalifah ketiga, Usman bin Affan.

Ketika memimpin, Ali memiliki kinerja baik terutama dalam urusan keuangan, yakni mampu mengurus Baitul Mal.

Beliau juga dapat memajukan bidang ilmu bahasa, meningkatkan pembangunan, dan meredam pemberontakan di umat Islam.

Ali termasuk ke dalam jajaran sepuluh nama sahabat Nabi yang dijanjikan masuk surga.

***

Semoga bermanfaat, ya.

Berbagai kisah nabi lainnya bisa kamu simak di Google News Rumah123.

Jika sedang mencari hunian nyaman dan aman, segera kunjungi www.rumah123.com.

Terdapat banyak pilihan hunian yang pastinya selalu #AdaBuatKamu!


Tag: , , ,


Shafira Chairunnisa

Content Writer

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA