OK
Panduan

Kata Penghubung: Pengertian, Jenis-Jenis, Beserta Contohnya

23 Januari 2023 · 4 min read Author: Nik Nik Fadlah

kata penghubung

Ada banyak kata penghubung yang biasanya digunakan dalam sebuah percakapan atau kalimat. Apa saja?

Ketika membuat sebuah kalimat, kata penghubung memiliki peranan yang sangat penting. 

Dengan menggunakan kata hubung, nantinya susunan kalimat atau kata memiliki keterkaitan dan akan lebih mudah dipahami. 

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ada banyak jenis kata hubung yang bisa digunakan. Beberapa di antaranya mungkin saja sering Property People terapkan dalam pembicaraan sehari-hari. 

Dilansir dari berbagai sumber berikut penjelasan lengkapnya. 

Apa Itu Kata Penghubung?

contoh kata penghubung

Sumber: CNNindonesia.com

Sebelum mengetahui jenis kata hubung, ada baiknya Property People mengetahui terlebih dahulu pengertian dari kata hubung itu sendiri. 

Kata penghubung atau yang juga dikenal sebagai kata sambung atau konjungsi adalah suatu kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata demi kata, klausa (kelompok kata), dan kalimat demi kalimat. 

Dengan kata lain, kata hubung ini memiliki fungsi utama untuk membuat suatu kalimat saling terkait satu sama lain, sehingga makna dari kalimat tersebut lebih jelas dan mudah untuk dipahami. 

Sebaliknya, jika kata hubung dihilangkan dalam suatu kalimat para pembaca akan kesulitan memahami maksud dari kalimat tersebut. 

Dalam penempatannya, jika konjungsi digunakan untuk menghubungkan antar klausa, kata hubung biasanya ditempatkan di tengah, antara satu klausa dengan klausa lain. 

Namun, saat menghubungkan suatu kalimat dengan paragraf, konjungsi umumnya ditempatkan di tengah. 

Jenis-Jenis Kata Penghubung dan Contohnya

1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan setara. 

Adapun kata sambung yang termasuk konjungsi koordinatif beserta contoh kalimatnya yakni:

  • Atau: Apakah kamu ingin menjadi orang sukses atau sebaliknya?
  • Dan: Kami berencana untuk datang ke perpustakaan dan membaca buku.
  • Tetapi: Ibunya baik tetapi sayangnya anaknya memiliki karakter kurang baik.
  • Sedangkan: Ani ingin pamit sedangkan Bima ingin mengobrol lebih lama.
  • Padahal: Dia tidak mengeluh kesakitan, padahal ia telah digigit serangga. 
  • Serta: Ika, Rina, serta Dani sudah menyelesaikan ujian IELTS dengan baik. 
  • Lalu: Orang yang tertabrak motor itu lalu dibawa ke rumah sakit.
  • Dari: Rini baru saja datang dari Swedia.

2. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah kata penghubung yang biasanya digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat atau tidak memiliki kedudukan setara.

Berikut adalah kata hubung yang masuk ke dalam kategori subordinatif beserta contohnya.

  • Sesudah: Sesudah menyantap makanan, Ira langsung mengerjakan tugas sekolah.
  • Setelah: Masaklah nasi dengan air secukupnya. Setelah matang, pindahkan nasinya ke dalam piring. 
  • Sementara: Siska bermain laptop, sementara kakaknya sedang menonton film.
  • Jika: Jika ingin pandai, maka kamu harus rajin belajar.
  • Andaikan: Andaikan waktu bisa kembali berputar, aku ingin kembali ke masa kecil.
  • Seolah-olah: Alina bersikap seolah-olah tak ada orang yang lebih pintar dibandingkan dirinya. 
  • Meskipun: Meskipun Jihan anak yang pandai di sekolah, ia tidak sombong.
  • Sebab: Matanya terlihat sayu sebab ia kurang tidur semalaman. 
  • Sehingga: Selama ini Rudi sudah berlatih piano secara rutin sehingga ia berhasil menjadi juara.
  • Dengan: Andi membaca teks Proklamasi dengan lantang. 
  • Bahwa: Alif menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya sudah sesuai prosedur.
  • Agar: Polisi terlihat sibuk mengatur lalu lintas agar tak terjadi kemacetan. 

3. Konjungsi Korelatif

Sesuai dengan namanya, konjungsi korelatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua kata, klausa, atau frasa yang masih saling berkaitan. Misalnya, sama-sama menjadi subjek. 

Berikut adalah kata yang masuk ke dalam konjungsi korelatif beserta contohnya. 

  • Tidak hanya…tetapi juga…: Tidak hanya mereka yang pergi, tetapi juga kita harus pergi. 
  • Bukannya…melainkan…: Pelaku kejahatan tersebut bukannya Adi, melainkan Wisnu. 
  • Jangankan…pun…: Jangankan orang lain, nasihat orang tuanya pun tidak pernah didengar.
  • Baik…maupun…: Baik Pak Hasan maupun istrinya sangat mencintai arsitektur tradisional.

4. Kata Hubung Antarkalimat

Dilansir dari laman Kompas.com, kata hubung antar kalimat adalah suatu kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat yang berbeda.

Adapun contoh dari kata hubung antarkalimat adalah:

  • Biarpun begitu;
  • Sekalipun demikian;
  • Akan tetapi;
  • Namun;
  • Kecuali itu;
  • Oleh sebab itu;
  • Sebelum itu.

Contoh kata kalimat: Bapak meninggal semalam. Sebelum itu, ibu terlebih dahulu meninggal.

5. Konjungsi Antarparagraf

Merupakan jenis konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan paragraf sebelumnya dengan berikutnya.

Biasanya, jenis konjungsi ini terletak di paragraf awal.

Adapun contoh dari konjungsi jenis ini di antaranya:

  • Adapun;
  • Mengenal;
  • Dalam pada itu;
  • Alkisah;
  • Konon;
  • Sering;
  • Mengenai.

Contoh kalimat: Adapun untuk cara untuk menghilangkan stres adalah dengan rehat sejenak.

***

Nah, itulah jenis-jenis kata penghubung dan contohnya.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Property People!

emukan informasi menarik seputar tips rumahan hanya di artikel.rumah123.com.

Follow Google News Rumah123 sekarang.

Klik portal Rumah123.com yang pastinya #AdaBuatKamu!

Simak keunggulan Citra Lake Sawangan di sini!


Tag: ,


Nik Nik Fadlah

Content Writer

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan yang kini menjadi penulis di Rumah123 dan Berita 99. Memiliki pengalaman menulis di bidang kesehatan, gaya hidup, fashion, teknologi, pendidikan, hingga properti. Hobi membuat digital collage art.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA