Jenis-jenis Najis dalam Islam dan Cara Menyucikannya, Jangan Sampai Ibadah Tak Sah!

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Siti Nurhikmah

Agar ibadah sah, pastikan kamu tahu jenis-jenis najis, contoh, serta cara menyucikannya dalam Islam. Sebab, najis tersebut wajib hukumnya dibersihkan!

Dalam Islam, ada jenis-jenis najis yang perlu diketahui serta cara menyucikannya.

Hal itu penting karena jika ada anggota tubuh yang terkena najis, maka ibadah yang kamu lakukan menjadi tidak sah.

Untuk itu, najis hukumnya wajib untuk dihilangkan secara bersih, sehingga segala ibadah yang kita lakukan menjadi sah.

Dalam Islam, najis diketahui terbagi menjadi tiga jenis, yaitu najis mukhaffafah (berat), najis mutawwasithah (sedang), dan najis mughalladah (ringan).

Terdapat pula satu jenis najis lain bernama najis ma’fu atau najis yang dimaafkan dan ditoleransi, sehingga tak perlu kamu basuh.

Untuk mengetahui jenis-jenis najis, contoh serta cara menyucikannya, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

Jenis-jenis Najis, Contoh, dan Cara Menyucikannya

1. Najis Mughalladhah atau Najis Berat

Najis mughalladhah adalah jenis najis yang paling tinggi tingkatannya dalam Islam.

Tak heran jika mughalladhah disebut najis berat karena membutuhkan perlakuan khusus untuk membersihkan najisnya.

Contoh dari najis ini di antaranya adalah terkena babi atau menyentuh babi dan terkena air liur anjing secara sengaja maupun tidak sengaja.

Hal ini didasarkan pada ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad Saw yang menyampaikan bahwa air liur anjing dan babi adalah najis.

Masuk dalam najis tingkatan paling berat, cara membersihkan najis mughalladhah atau najis berat pun cukup ekstra.

Kamu diharuskan untuk mencuci bagian yang terkena najis sebanyak tujuh kali.

Hal ini dilakukan agar najis tersebut sudah benar-benar hilang dari bagian tubuhmu.

Sebelum dibasuh dengan air, bersihkan dahulu wujud dari najis tersebut agar hilang dan tidak mengeluarkan bau.

Kemudian, cuci bagian yang terkena najis menggunakan tanah pada cucian pertama.

Lalu, cucian berikutnya dapat kamu bersihkan menggunakan air sebanyak enam kali.

2. Najis Mutawassithah atau Najis Sedang

Jenis-jenis najis selanjutnya adalah najis tingkat sedang atau dalam Islam disebut sebagai najis mutawassithah.

Contoh najis mutawasitah atau najis sedang diantaranya adalah kotoran manusia, darah haid, air mani, minuman keras, kotoran hewan, dan bangkai hewan selain ikan dan belalang.

Najis ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu najis ‘ainiyah dan najis hukmiyah.

Najis ‘ainiyah adalah najis sedang yang terlihat rupanya, rasa, dan tercium baunya.

Sementara itu, najis hukmiyah adalah najis yang tidak tampak rupanya, seperti bekas kencing dan minuman keras.

Untuk membersihkan najis mutawassithah atau najis sedang agar tidak tersisa warna, bau, dan rasanya ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Kamu dapat menyucikan najis sedang adalah dengan menyiram, mencuci, dan menyikat menggunakan sabun dan alat pembersih lainnya.

Setelah najis tersebut tidak tersisa warna, bau, dan rasanya, maka bagian yang terkena najis tersebut sudah dianggap suci.

3. Najis Mukhaffafah atau Najis Ringan

sumber: Hello Sehat

Najis mukhaffafah adalah jenis najis yang tingkatannya paling rendah atau paling ringan.

Contoh najis mukhaffafah adalah air kencing bayi laki-laki yang belum berusia 2 tahun dan madzi atau air mani yang keluar dari kemaluan akibat terangsang.

Cara membersihkan najis ini pun cukup mudah dan tak memerlukan perlakuan khusus.

Jika tidak ada najis yang melekat, maka najis tersebut sudah dianggap bersih atau suci.

Untuk menyucikan najis ringan atau membersihkan najis ringan, kamu hanya perlu memercikkan air sebanyak satu kali percikan pada bagian yang terkena najis.