OK
logo rumah123
logo rumah123
Pasang Iklan
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Pemulihan Ekonomi, Investor Surabaya Mulai Gencar Buru Properti Asing. Ini Alasannya!

21 Maret 2023 · 3 min read Author: Ilham Budhiman

jual beli properti

Investor Surabaya mulai gencar berburu properti asing di luar negeri menyusul pemulihan ekonomi di tanah air.

Hal tersebut diungkapkan oleh Managing Director Galaxy Sumatera Henry Nugroho.

Dengan pemulihan ekonomi, broker properti makin optimistis memasarkan produk properti baik landed house maupun apartemen.

Selain dalam negeri, pemasaran tersebut juga gencar dipasarkan di luar negeri karena potensi pasarnya cukup besar.

Menurut Henry Nugroho, potensi market properti asing di Surabaya dinilai cukup besar. Apalagi, kondisi saat ini sudah kembali normal menyusul pandemi Covid-19.

“Tahun lalu kami membukukan penjualan Rp55 miliar di Surabaya dari 20 developer asing yang kami tawarkan. Kami yakin tahun ini ada kenaikan. Minimal bisa mencapai Rp80 miliar. Kami optimis sebab sekarang sudah normal kembali,” kata Henry Nugroho melansir radarsurabaya.jawapos.com.

Alasan Investor Surabaya Incar Properti Asing

properti asing

Sumber: bloomberg.com

Ada beberapa alasan kenapa investor Surabaya mengincar properti asing di luar negeri. Salah satunya kebutuhan keluarga yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri.

Dengan demikian, membeli properti asing seperti rumah atau apartemen dinilai lebih efisien daripada harus menyewa yang nilainya cukup mahal.

Faktor lainnya adalah kepentingan bisnis.

Investor yang umumnya para pengusaha merasa perlu memiliki properti di luar negeri mengingat sering melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kepentingan bisnis.

Pertimbangan lainnya yaitu karena permanent resident (PR).

Artinya, ada beberapa investor yang tertarik membeli properti di luar negeri karena adanya kebijakan dari negara yang menawarkan PR atau golden visa bagi pembeli asing.

Alhasil, mereka tidak perlu repot-repot mengurus visa lagi seperti di Eropa.

“Namun, ada juga yang membeli properti asing karena pertimbangan investasi karena properti dinilai sebagai instrumen investasi yang likuid dan aman selain emas. Selain disewakan dengan nilai 4-6 persen dari nilai properti, juga harganya setiap tahun selalu naik,” ujar Henry.

Negara Incaran Investor Surabaya

investor surabaya incar properti asing

Sumber: edgeprop.my

Negara Australia dan Malaysia adalah dua negara yang jadi incaran investor Surabaya dalam memburu properti asing.

Sementara di Eropa, negara seperti Spanyol, Portugal, dan Yunani juga tak lepas dari incaran investor properti. Bahkan, properti di Uni Emirat Arab khususnya di Dubai juga menjadi incaran mereka.

Bambang Budiono, Principle Ray White HR Mohammad mengatakan bahwa investor Surabaya paling senang mengincar properti di Australia seperti di Sydney, Perth dan Melbourne.

“Menyewa di sana sekarang rata-rata 555 dolar Australia per minggu sehingga lebih murah membeli properti daripada menyewa. Kalau nanti study anaknya sudah selesai bisa disewakan dan jadi passive income,” kata Bambang.

Selain itu, Malaysia, Singapura, Spanyol ,dan Portugal juga jadi incaran investor Surabaya.

Selain harga properti yang dinilai masih belum terlalu mahal, prosesnya juga dinilai cepat.

“Umumnya mereka membeli apartemen. Namun, ada juga yang suka landed house. Bahkan ada juga yang membeli ruko dan pom bensin. Rata-rata harga yang mereka beli mulai 350 ribu Euro atau sekitar Rp4 miliar hingga Rp5 miliaran, tuturnya.

***

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Temukan artikel seputar kabar properti lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa, ikuti juga Google News rumah123.com dari sekarang.

Kalau sedang mencari apartemen, cek beragam pilihannya melalui  www.rumah123.com.

Kini, jual dan beli properti lebih mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu!


Tag: , ,


Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Selengkapnya