Daerah Potensial Sektor Properti, Harga Hunian di Bogor Ungguli Kota-Kota Besar Pulau Jawa dan Tertinggi se-Jabodetabek

Ilustrasi Foto Kota Bogor | Muhammad Fayyadh / Getty Images

Harga hunian di Bogor mengungguli kota-kota besar di Pulau jawa sekaligus menasbihkan sebagai daerah potensial di sektor properti lantaran menjadi yang tertinggi se-Jabodetabek pada April 2024 dibandingkan dengan April 2023.

Berdasarkan laporan Flash Report Rumah123 edisi Mei 2024, harga rumah di Bogor mengalami kenaikan sebesar 7,4 persen pada periode tersebut.

Sementara itu, kota lain di Pulau Jawa seperti Semarang dan Surakarta (Solo) masing-masing naik 3,9 persen dan 2,1 persen.

Adapun pertumbuhan harga di kawasan Jabodetabek diwakili oleh Depok (2 persen), Tangerang (2 persen), Bekasi (1 persen), dan Jakarta (1 persen).

“Sejak tahun 2023 hingga April 2024, permintaan rumah di Bogor tumbuh hingga 139,9 persen secara tahunan. Permintaan rumah yang dijual meningkat 148,2 persen sementara hunian yang disewa tumbuh sekitar 120,2 persen,” kata Head of Research Rumah123, Marisa Jaya.

Lebih lanjut, Marisa menuturkan bahwa dalam periode yang sama, Bogor mencatatkan selisih pertumbuhan indeks harga di atas inflasi tahunan sebesar 4,2 persen, mengikuti Denpasar yang selisih pertumbuhannya mencapai 12,9 persen.

Domisili Pencari Properti di Bogor dan Rentang Usianya

Jika merujuk pada Flash Report edisi sebelumnya (April 2024), pasar hunian di Bogor memang relatif stabil.

Hal ini mengindikasikan bahwa tren sektor properti di kawasan Bogor sangat baik dan konsisten sehingga sangat potensial sebagai tempat tinggal, investasi, dan lain sebagainya.

Data teraktual dari Rumah123 menunjukkan bahwa asal domisili pencari properti di Bogor didominasi Jakarta (52,5 persen), Depok (7,7 persen) dan Bogor itu sendiri (6 persen).

Sementara untuk rentang usia para pencari properti di kota hujan tersebut berasal dari umur yang variatif, yaitu:

• 25—34 tahun (37 persen),
• 45—54 tahun (25,2 persen),
• 35—44 tahun (18,3 persen),
• 18—24 tahun (14,6 persen), dan
• 55—64 tahun (4,9 persen).

Area Paling Diminati di Bogor

Lebih spesifik, terdapat beberapa area yang paling diminati oleh pencari properti di Bogor pada periode Januari—April 2024.

Kawasan di Bogor dengan peminat paling tinggi adalah area Babakan Madang dengan popularitas mencapai 12,7 persen, diikuti oleh Cibinong (8,8 persen), Gunung Putri (6,6 persen), Cileungsi (5,3 persen), dan terakhir Bojong Gede (4 persen).

Khusus area Babakan Madang dan Gunung Putri, kalangan menengah dan menengah ke atas dengan preferensi properti harga Rp1 miliar hingga Rp3 miliar mendominasi pencarian.

Di sisi lain, area Cibinong kerap dicari oleh kalangan kelas menengah dengan preferensi harga Rp400 juta sampai Rp1 miliar.

Sementara itu, area Cileungsi serta Bojong Gede didominasi permintaan dari kelas menengah dan menengah-bawah dengan preferensi di bawah Rp400 juta.

Di luar pulau Jawa, kenaikan harga hunian dengan pertumbuhan tertinggi adalah Denpasar dengan 17 persen, disusul Medan dengan kenaikan sekitar 3,8 persen.

Sementara meninjau dari sisi popularitas, Tangerang tetap konsisten menjadi kota terpopuler dengan 15,1 persen dari total listing enquiries rumah, disusul Jakarta Selatan (10,8 persen) dan Jakarta Barat (9,7 persen).

Apabila dilihat secara umum per periode Januari—April 2024, pertumbuhan permintaan hunian berkisar antara 51,3 persen (Januari) sampai 117,3 persen (April).

Nah, bagi kamu yang ingin membaca informasi lebih rinci mengenai tren harga rumah di Indonesia, segera akses Flash Report Rumah123 Mei 2024.

***

Itulah ulasan seputar harga hunian di Bogor yang mengalami pertumbuhan kenaikan tertinggi secara year-on-year (yoy) periode April 2023—April 2024.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Temukan artikel menarik lainnya di artikel.ruah123.com dan kunjungi Google News kami.

Sedang mencari hunian idaman? Cek Rumah123 karena yang kamu mau, #SemuaAdaDisini!