Doa Nabi Khidir untuk Mengabulkan Segala Hajat. Panjatkan di Waktu Mustajab!

Doa nabi khidir untuk mengabulkan segala hajat | shutterstock

Agar keingingan mudah dimustajab Allah, bacalah doa Nabi Khidir untuk mengabulkan segala hajat. Simak bacaan doanya dalam artikel ini, yuk!

Nabi Khidir a.s. adalah salah satu nabi utusan Allah Swt. yang tidak termasuk ke dalam nama-nama 25 yang wajib diketahui.

Menukil buku berjudul Nabi Khidir oleh M. Alwi Fuadi, nabi yang memiliki nama asli Balya bin Malkan bin Faligh bin ‘Abir bin Salikh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh Al-Khidir ini dilahirkan di sebuah gua.

Ada berbagai hal menarik dari Nabi Khidir, salah satunya ia dianggap sebagai sosok nabi yang masih hidup hingga saat ini.

Allah pun mengisahkan sosok Nabi Khidir dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Al-Kahfi ayat 60-82.

Dalam ayat tersebut, dikisahkan bahwa Nabi Khidir bertemu dengan Nabi Musa a.s..

Kisah bermula ketika Nabi Musa ditanya oleh kaum Bani Israil tentang siapa manusia paling saleh di muka Bumi.

Lantas Nabi Musa menjawab bahwa dirinya yang paling saleh, tetapi Allah segera menegur dan mengatakan bahwa ada hamba lain yang lebih saleh darinya.

Hamba tersebut adalah Nabi Khidir yang memiliki ilmu lebih tinggi dari Nabi Musa.

Ketika keduanya dipertemukan, Nabi Musa belajar banyak hal dari Nabi Khidir.

Dalam Islam, Nabi Khidir pun mengajarkan banyak doa yang dapat diamalkan oleh muslim.

Salah satunya adalah doa Nabi Khidir untuk mengabulkan segala hajat.

Doa Nabi Khidir untuk Mengabulkan Segala Hajat

Mengutip buku Ampuhnya Mukjizat Doa dan Dzikir para Nabi, berikut ini doa Nabi Khidir untuk mengabulkan segala hajat yang dapat kamu amalkan:

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Bismillahi ma shaallah la yasuqul khoiro illallah, bismillahi ma shaallah la yashrifus su’a illallah, bismillah mashaallah ma kana min ni’matin fa minallah, bismillahi mashaallah la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim.

Artinya: 

“Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah. 

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali Allah. 

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah.

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindari dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha tinggi dan maha agung.”

Dalam memanjatkan doa Nabi Khidir untuk mengabulkan segala hajat, sebaiknya tetap mengikuti adab berdoa dalam Islam.

Merujuk buku Doa-Doa Pilihan yang ditulis oleh KH Ahmad Isa, berikut ini adab berdoa dalam Islam:

1. Menjauhi segala yang haram,
2. Ikhlas karena Allah
3. Mengemukakan amal saleh
4. Berwudu dan melaksanakan salat dua rakaat sebelum berdoa
5. Menghadap kiblat
6. Didahulu dengan pujian kepada Allah dan selawat kepada Nabi Muhammad saw.
7. Memilih waktu doa yang mustajab
8. Mengangkat tangan sejajar dengan kedua bahu
9. Dengan hati yang khusyuk, tenang, dan tunduk serta tidak mengangkat wajah ke langit
10. Menyebut nama-nama Allah
11. Dengan suara sedang
12. Didahului dengan pengakuan segala dosa dan permohonan ampunan
13. Dengan sepenuh hati, serius, dan penuh harap
14. Mengulang tiga kali
15. Mengaminkan doa

***

Simak informasi menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Ikuti juga Google News Rumah123 untuk terus mendapatkan update terbaru.

Kalau sedang mencari hunian, cek rekomendasi terbaiknya di www.rumah123.com.

Menemukan hunian yang sesuai kriteria kini jadi lebih mudah karena kami #AdaBuatKamu!

Referensi

• al-Qurawy, Ali A. (2016). Ampuhnya Mukjizat Doa dan Dzikir para Nabi. Yogyakarta: Sabil
• Fuadi, M. Alwi. (2012). Nabi Khidir. Yogyakarta: Pustaka Pesantren