15 Contoh Puisi Cinta Tanah Air yang Menyentuh Hati. Ada Karya Penyair Terkenal!
Apakah kamu sedang mencari inspirasi untuk menulis puisi tentang rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap Tanah Air? Simak contoh puisi cinta Tanah Air berikut ini, yuk!
Ada banyak puisi bertema kebangsaan, seperti puisi pahlawan, puisi kemerdekaan, hingga puisi cinta Tanah Air.
Puisi cinta Tanah Air adalah puisi yang mengangkat tema tentang rasa cinta terhadap seluruh bumi Indonesia terdiri dari darat dan lautan.
Rasa cinta terhadap Tanah Air ini mampu meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Di samping itu, puisi dengan tema demikian juga bisa digunakan untuk menyampaikan keluh kesah terhadap kondisi bangsa.
Berikut ini beberapa contoh puisi cinta Tanah Air yang bisa dijadikan inspirasi!
Contoh Puisi Cinta Tanah Air
1. Puisi Cinta Tanah Air
“Tanah Air Mataku”
Karya: Sutardji Calzoum Bachri, (Horison, 1998:14)
tanah airmata tanah tumpah darahku
mata air airmata kami
airmata tanah air kami
di sinilah kami berdiri
menyanyikan airmata kami
di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan dukalara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana
bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke mana pun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke mana pun terbang
kalian kan hinggap di airmata kami
ke mana pun berlayar
kalian arungi air mata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa kemana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata kami
2. Puisi Tanah Air
“Sebuah Jaket Berlumur Darah”
Karya: Taufiq Ismail
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun‐tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan‐bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana‐mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang‐abang beca, kuli‐kuli pelabuhan
teriakan‐teriakan di atas bis kota, pawai‐pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN!
3. Puisi Cinta Tanah Air Pendek
“Anak-Anak Indonesia”
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Kehilangan ladang di kampung mereka
Anak-anak Indonesia merangkak
di lorong-lorong gelap kota
Berjejal mereka di gerbong-gerbong
Kereta api senja
Terimpit dalam gubuk-gubuk
tanpa jendela
Anak-anak Indonesia akan digiring
kemanakah mereka
Bagai berjuta bebek mereka bersuara menyanyi
lagu tanpa syair dan nada
Sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia
berderet di tepi jalan raya
menggapai-gapaikan tangan mereka ke gedung-
gedung berkaca yang selalu tertutup pintu-pintunya.
Dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja
tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi
Terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan dan lapangan
golf katanya)
Anak-anak Indonesia tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-
kaki hotel dan biro-biro ekspor tenaga kerja
Anak-anak Indonesia, akan dibawa kemanakah
Ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa
yang bisa menolong nasib mereka?
4. Puisi Cinta Tanah Air 3 Bait
“Bayi Lahir di Bulan Mei 1998”
Karya: Taufiq Ismail
Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba‐hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta.
Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing.
Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga
Mulutmu belum selesai bicara
Kau pasti dikencinginya.
5. Puisi Cinta Tanah Air 4 Bait
“Jayalah Negriku”
Karya: Adi Saputro
Walau peluru menembus tulang
Aku terus menerjang dan berjuang
Tanpa ragu,
Aku terus maju dan satu
Meski raga tak lagi mampu,
Dengan tekat aku akan bertumpu
Yang kumau
Ku pun tahu
Sungguh,
Hanya demi itu
Indonesia masih ada korupsi
Dan diskriminasi dengan Polri dan TNI
Ayo mari lindungi negri
Jayalah negriku,
Indonesiaku
6. Sajak Cinta Tanah Air
“Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia”
Karya: W. S. Rendra
Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah
O, zaman edan!
O, malam kelam pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan
O, tatawarna fatamorgana kekuasaan!
O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!
Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara
O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan!
O, rasa putus asa yang terbentur sangkur!
Berhentilah mencari Ratu Adil!
Ratu Adil itu tidak ada. Ratu Adil itu tipu daya!
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah Hukum Adil
Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara
Bau anyir darah yang kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata:
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya
Wahai, penguasa dunia yang fana!
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan!
Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi
Airmata mengalir dari sajakku ini.
7. Puisi Cinta Tanah Air untuk Anak SD
“Tanah Airku Indonesiaku”
Karya: Thohir
Aku adalah anak Indonesia
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku bangga tinggal di Indonesia
Aku bangga menjadi warga Indonesia
Engkau adalah Tanah Airku
Engkau adalah pelitaku
Engkau adalah harga matiku
Sungguh indah akan ciptaanmu
Tanah yang begitu subur dan makmur
Membawaku ke dalam kejayaanmu
Tanah airku oh.. Indonesiaku
Banyak beragam suku kebudayaan
Dan banyak kekayaan hasil laut dan hutan dan tanaman
Berharap Indonesia akan maju
Bersatu padu membangun bangsa
Yang lebih maju
Dengan bersatu kita akan maju
Tanah airku oh Indonesiaku
Yang ku cintai
Aku cinta tanah airku
Aku cinta budaya Indonesiaku Aku takkan berpaling darimu, oh Indonesiaku
Aku cinta aneka bahasamu
Walau berbeda suku Bhinneka Tunggal Ika
Namun kita tetap jua
Tanah Airku oh Indonesiaku
8. Puisi Cinta Tanah Air karya Chairil Anwar
” Tanah Airku”
Karya: Chairil Anwar
Di tanahku tercinta ini ku berpijak
Kasih dan cinta menyala dalam hati
Tempatku berlindung, rumahku tercinta
Indonesia, negeri yang kucintai
Pulau-pulau yang menjulang di samudera
Gunung-gunung megah menjulang tinggi
Lautan yang biru, hamparan sawah hijau
Semua itu indah, membuatku terpaku
Negeri yang subur, melimpah berkah
Dermaga-dermaga terhampar di pelabuhan
Masyarakat berbilang bangsa dan budaya
Satu persatuan, semangat kebersamaan
Merah putih terbang berkibar di angkasa
Lambang kebesaran, semangat kebanggaan
Pahlawan-pahlawan berjuang tanpa lelah
Membangun bangsa, mempertahankan tanah
Di balik sejarah, tragedi dan duka
Kesatuan dan persatuan selalu terjaga
Bangsa yang berdiri tegak berjaya
Indonesia, negeri yang penuh harapan
Tanah airku, tempatku dilahirkan
Kau adalah nyawa, nafasku sejati
Cinta dan kesetiaan tiada tergantikan
Selamanya, aku mencintai Tanah Airku ini
9. Contoh Puisi Cinta Tanah Air
“Cinta Indonesia”
Karya: Sapardi Djoko Damono
Di bumi Nusantara yang terhampar luas
Kucurahkan cintaku pada negeri yang kurasakan
Dalam setiap jengkalnya, sungguh kaya akan pesona Indonesia, cintaku tak pernah pudar
Aku mencintai aroma rempah di udara
Cinta melintas dari Sabang hingga Merauke
Bertemu etnis yang beraneka ragam
Indonesia, negeri cinta yang tak tergantikan
Di perbukitan hijau, ada sungai mengalir deras
Sungguh indah sejuta panorama alamnya
Gunung yang menjulang gagah perkasa
Indonesia, negeri yang menakjubkan hati ini
Begitu banyak bahasa yang merdu terdengar
Dalam kesatuan kita berpadu harmoni
Beraneka suku, agama, dan budaya
Indonesia, negeri yang menyatukan cinta
Terbayang jejak sejarah yang mulia,
Pahlawan-pahlawan yang berjuang tanpa ragu,
Membela bangsa, mengisi lembaran masa,
Indonesia, cintaku tumbuh seiring waktu
Dalam senyum wajah-wajah yang beraneka warna Terpancar kehangatan persaudaraan
Dalam keragaman, kita bersatu dalam cinta
Indonesia, cintaku terus berkobar dalam jiwa
Bersama-sama kita bina cita mulia
Mencipta keadilan, keberlanjutan, keharmonisan
Dalam cinta Indonesia, terwujudlah mimpi
Negeri yang abadi dalam cinta kita bersama
10. Puisi Tanah Air ku
“Aku Bangga Jadi Anak Indonesia”
Karya: Denny JA
Aku bangga jadi anak Indonesia
Negara yang terhampar indah dan luas
Dengan keberagaman budaya yang mempesona
Aku mencintai negeri ini dengan sepenuh hati
Di negeri ini, terdapat ribuan pulau yang terpencar
Dengan gunung-gunung menjulang tinggi dan lautan yang luas
Keindahan alam yang tak tertandingi
Menyatu dalam hatiku, takkan pernah hilang
Aku bangga dengan kekayaan alamnya
Rempah-rempah yang melimpah ruah
Hutan-hutan yang menyimpan keajaiban
Sungai-sungai yang mengalirkan kehidupan
Tapi bukan hanya itu, negeri ini
Bangsa yang berdiri teguh dan bersemangat
Dalam keragaman suku, agama, dan budaya
Kita bersatu sebagai satu bangsa, satu Indonesia
Aku bangga dengan sejarahnya yang megah
Pahlawan-pahlawan yang berjuang tanpa ragu
Mereka yang mengorbankan diri demi kebebasan
Memberikan kami warisan yang tak ternilai harganya
Aku bangga dengan bahasa dan sastra
Yang merayakan keindahan kata dan makna
Menggambarkan identitas kita sebagai bangsa
Indonesia, Tanah Airku yang kaya akan kebudayaan
Aku bangga menjadi bagian dari perubahan
Membangun bangsa dengan kekuatan pikiran dan tindakan
Membela kebenaran, keadilan, dan kemajuan
Aku bangga jadi anak Indonesia, bangsaku tercinta
Dengan hati yang penuh cinta dan harapan
Aku berjanji akan selalu berjuang
Untuk kejayaan dan kemuliaan bangsaku
Aku bangga jadi anak Indonesia, sepanjang masa
11. Puisi Bendera Merah Putih
“Benderaku”
Karya: Satria Saputra
Berkibarlah bendera negeriku…
Berkibarlah diangkasa luas…
Menembus awan…
Menembus awan…
Sekalipun ada yang berani menurunkan engkau…
Wahai benderaku yang mulia…
Akan kuperjuangkan engkau dan mengibarkan engkau
diujung tiang tertinggi di negara ini…
Sekalipun ada yang mengoyak badan agungmu wahai
benderaku…
Akan kuhancurkan dia sampai hancur lebur…
12. Puisi tentang Pancasila
“Pancasila Tetap Abadi”
Karya: Satria Saputra
SudSudah cukup banyak nyawa yang kita korbankan…
Sudah cukup banyak tangis yang kita dengarkan…
Sudah cukup banyak darah dan keringat yang kita
sumbangkan…
Hanya untuk satu kata…
MERDEKA!…
Menyongsong sebuah ideologi…
Ideologi yang dapat menyatukan bangsa…
Puluhan bangsa dari ribuan pulau di Nusantara…
Menjadi pilar berbangsa dan bernegara…
PANCASILA…
Ketika gunung besar dapat dihancurkan…
Jangan harap pancasila pun dapat dihancuran…
Lima dasar negara yang memikliki makna terdalam…
Terpampang kokoh pada dada sang Garuda…
13. Puisi tentang Ibu Pertiwi
“Kagumku Kepada Ibu Pertiwi”
Karya: Hernawati
Gunung dan pegunungan berdiri kokoh
Hamparan sawah bak permadani hijau memukau
Pepohonan tumbuh subur, berbunga dan berbuah lebat
Ibu pertiwi memancarkan aura keindahan
Puisi ini ku buat atas rasa kagumku
Rasa kagum yang teramat dalam kepada negeri puja-puja
Indonesia, tempat tanah kelahiranku yang ku cinta
Oh.. Aku sangat kagum kepadamu wahai negeriku
14. Puisi Bangga terhadap Indonesia
“Indonesia Kebangganku, Selalu, Selamanya”
Karya: Hernawati
Siapa yang tak kenal dengan Indonesia
Negeri permai, indah dan memiliki sumber daya alam
yang sangat kaya
Alam yang indah menyejukkan mata
Manusia yang ramah menjadi ciri khasnya
Indonesia, siapa yang tak mengenalnya
Destinasi pariwisata menjadi primadona turis
mancanegara
Monas, Jogja, Pulau Komodo, Raja Ampat hingga Pantai Kuta
Semua suka mengunjungi Indonesia
Indonesia sunggu istimewa
Indonesia tanah subur kaya raya
Indonesia negeri amat ku cinta
Indonesia adalah kebanggaanku, selalu, selamanya
15. Puisi Cinta Indonesia
“Rumah Negri Indonesia”
Karya: Erik Apriliyanto
Jika ada satu kehidupan dimana mentari pagi
menyambut sahabat dengan ramah
Diiringi nyanyian merdu burung kecil
Itu hanya ada di rumahku
Reumah Negri Indonesia
Jika ada satu senja dimana helai pada yang menguning
menyapa laut nan biru
Desir pantai yang selalu mencipta rindu
Itu hanya ada di rumahku
Rumah Negri Indonesia
Jika ada satu cinta meski berbeda suku bangsa dimana
ada tatap berhias senyum
Itu hanya ada di rumahku
Rumah Negri Indonesia
Jika ada satu tempat dimana kita bebas berpijak tanpa
takut akan angkara
Maka itu hanya ada di rumahku
Rumah Negri Indonesia
Di Negri ini pertama kali tangisku pecah.
Ibu pertiwi menyambutku penuh damai dengna lembut
membelai.
Hingga aku tertidur lelap
Sambil memeluk mimpi dan menggapai angan
Di Negri ini aku pernah bermain di ladang yang penuh dengan aneka buah
bernyanyi di pinggir sawah nan hijau
Bercanda riang di alirang sungai nan jernih
Lalu terduduk diatas kerbau sambil menikmati angin
semilir
Dan semua itu hanya ada di rumahku
Rumah Negri Indonesia
***
Itulah beberapa contoh puisi cinta Tanah Air Indonesia yang menyentuh hati.
Baca artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Untuk mendapatkan update terbaru, ikuti Rumah123 di Google News.
Kalau sedang mencari hunian, dapatkan rekomendasi terbaiknya lewat Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!
Referensi
- Saputra, Satria. (2020). Senandung Puisi Tanah Air. Guepedia
- Komunitas Muda Bersejarah. (2021). Antologi Puisi Kemerdekaan – Indonesia Maju. Guepedia
**header: Shutterstock