OK
Panduan

Contoh Cerpen tentang Lingkungan yang Menarik. Bisa Jadi Rujukan!

13 Nopember 2023 · 4 min read Author: Insan Fazrul

cerpen tentang lingkungan

cerpen tentang lingkungan | sumber: shutterstock.com

Cerpen tentang lingkungan cukup menarik untuk dibahas. Pasalnya, topik tersebut erat dengan kehidupan orang banyak dan mampu berdampak baik. Berikut beberapa contohnya!

Cerita pendek atau yang sering kita sebut cerpen adalah jenis karya sastra yang menceritakan kisah fiksi atau cerita rekaan.

Saat membuat sebuah cerpen, seorang penulis wajib mengusung tema tertentu.

Sebab, mengutip buku Menulis Cerpen Itu Asyik oleh Noviana Tri Wahyu, cerpen harus memiliki tema atau dasar. 

Tema atau dasar tersebut akan menjadi tujuan dari sebuah cerpen.

Dengan adanya tema atau dasar dari cerpen, penulis akan mampu membangun watak tokoh-tokoh yang diceritakan.

Mengenai tema cerpen, topik-topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari sangat direkomendasikan.

Nah, salah satu topik yang dekat dengan kehidupan orang banyak adalah cerpen tentang lingkungan.

Kamu bisa membuat cerpen tentang lingkungan dengan tema berbeda.

Berangkat dari hal di atas, artikel ini akan memberikan contoh cerpen tentang lingkungan yang bisa dijadikan rujukan.

Penasaran seperti apa cerpen tentang lingkungan tersebut? Simak sampai tuntas, ya!

Contoh Cerpen tentang Lingkungan

cerpen tentang lingkungan

1. Cerpen tentang Lingkungan dengan Judul “Kebersihan Sekolah Tanggung Jawab Bersama”

Pada suatu hari, di sebuah sekolah dasar, diadakan kegiatan hari bersih sekolah. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah.

Pagi itu, siswa-siswi berkumpul di lapangan sekolah. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membersihkan berbagai area di sekolah. Ada yang membersihkan kelas, halaman sekolah, taman, dan lain-lain.

Ani, salah satu siswa kelas 5, ditugaskan untuk membersihkan halaman sekolah. Ia bersama teman-temannya menyapu daun-daun kering yang berserakan di halaman. Mereka juga memungut sampah-sampah yang ada di taman.

Setelah halaman sekolah bersih, Ani dan teman-temannya beristirahat sejenak. Mereka minum air dan makan camilan yang dibawa dari rumah.

Kemudian, mereka melanjutkan kegiatan membersihkan sekolah. Kali ini, mereka membersihkan kelas. Mereka menyapu lantai, membersihkan meja dan kursi, serta membuang sampah yang ada di kelas.

Namun, ada satu siswa yang sekelas dengan Ani bernama Hendi yang enggan untuk ikut membersihkan sekolah.

Ani sebagai ketua kelas, tergerak untuk mengajak Hendi membersihkan lingkungan sekolah.

“Hen, daripada kamu diam saja, lebih baik ikut yang lain membersihkan kelas,” ujar Ani.

Alih-alih mendengarkan Ani, Hendi justru memasang wajah kecut seakan tak peduli.

“Malas,” jawab Hendi sembari pergi.

Dalam keadaan tersebut, Ani ingin marah. Namun, ia diingatkan oleh teman lainnya.

Jangan sampai amarahnya membuat kacau acara di hari itu. Celakanya, kalau sampai bertengkar, mungkin saja wali kelas akan marah besar.

Hingga akhirnya kegiatan hari bersih sekolah berlangsung dengan lancar. Semua siswa dan guru bekerja sama dengan baik. Mereka membersihkan sekolah dengan semangat.

Sementara Hendi, entah pergi kemana.

Di akhir kegiatan, semua siswa berkumpul di lapangan sekolah. Mereka mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Dalam pidatonya, kepala sekolah menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan sekolah.

“Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab kita semua,” kata kepala sekolah. “Mari kita jaga kebersihan sekolah agar selalu nyaman dan sehat untuk belajar.”

Para siswa mendengarkan pidato kepala sekolah dengan serius. Mereka bertekad untuk selalu menjaga kebersihan sekolah.

2. Cerpen tentang Lingkungan dengan Judul “Banjir Ulah Manusia”

Hujan turun dengan sangat lebat di sebuah desa di kaki sebuah gunung. 

Saat itu, hujan turun tanpa henti selama beberapa hari bahkan mendekati satu minggu.

Akibat hujan yang terus-menerus, sungai di desa itu meluap. Air sungai mengalir deras dan merendam desa.

Banjir bandang itu membuat warga desa panik. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke tempat yang lebih tinggi.

Emir dan keluarganya juga menjadi korban banjir. Mereka harus mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi.

“Ini gara-gara perbuatan kita yang selama ini abai terhadap sampah,” ungkap Emir sebelum mengungsi.

“Sudah aku peringatkan agar kita tak membuang sampah di sungai,” tambahnya.

Ia pun sudah sampai di rumah tetangganya.

Di rumah tetangga, Emir dan keluarganya tinggal bersama warga desa lainnya. Mereka berbagi makanan dan minuman.

Melihat Emir tampak marah, teman sekaligus tetangganya, Alya, mencoba meredam amarah Emir.

“Nasi sudah menjadi bubur, lebih baik kita tunggu hujan mereda untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Alya kepada Emir.

Emir tak bergeming, ia masih tampak marah.

“Daripada kita saling menyalahkan, selesai hujan dan banjir, segera kita bersihkan lingkungan sekitar,” ujar Alya lagi.

Banjir bandang itu berlangsung selama beberapa hari. Setelah air surut, warga desa mulai membersihkan rumah mereka yang rusak.

Di saat itu, Emir dan Alya terlihat bergotong royong membersihkan banjir bersama.

Mereka pun menyusun rencana agar warga di lingkungannya tak lagi membuang sampah sembarangan sebagai upaya mencegah banjir datang kembali.

Awalnya mereka ragu, tetapi mereka bersepakat, “Jika tak mencoba, kita tak pernah tahu,” gumam Alya kepada Emir meyakinkan.

 ***

Itulah beberapa cerpen tentang lingkungan yang bisa dijadikan rujukan.

Semoga bermanfaat, Property People.

Temukan contoh cerpen lainnya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa ikuti Google News dari Rumah123 agar kamu tidak ketinggalan banyak informasi terbaru.

Apakah kamu sedang mencari rumah di Cimahi Utara?  Bila demikian, Royal Clove Kolonel Masturi bisa dijadikan opsi tepat.

Informasi lebih lanjut, kunjungi Rumah123 karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!


Tag: , ,


insan

Content Writer

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA