3 Cerita Rakyat Jawa Barat yang Terkenal dan Penuh Makna. Sudah Tahu?
Tiap provinsi di Indonesia ternyata memiliki legenda yang unik, salah satunya adalah Jawa Barat. Simak beragam cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal di sini!
Cerita rakyat adalah kepercayaan, legenda, atau adat istiadat yang berkembang di sebuah masyarakat dari masa lampau hingga sekarang.
Dongeng ini diwariskan secara turun temurun secara lisan dan tulisan sehingga masih dapat didengar dan ditemukan saat ini.
Di Jawa Barat sendiri, ada banyak legenda menarik yang terkenal dan cukup populer.
Simak beragam cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal di bawah ini!
Cerita Rakyat Jawa Barat Terkenal
1. Sangkuriang
Berikut adalah cerita rakyat Jawa Barat berjudul Sangkuriang:
Sangkuriang adalah pemuda perkasa yang jatuh cinta pada seorang wanita cantik. Tanpa ia ketahui, wanita tersebut adalah ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Ketika kebenaran terungkap, Dayang Sumbi mencoba menghentikan pernikahan mereka dengan menyuruh Sangkuriang membuat perahu sebelum matahari terbit. Ketika Sangkuriang membuat perahu, Dayang Sumbi mencoba menggagalkannya dengan memaksa ayam berkokok ketika hari masih gelap. Sangkuriang pun marah dan menendang perahu yang ia buat hingga tertelungkup sampai akhirnya perahu berubah menjadi gunung bernama Tangkuban Parahu. Pesan moral dari cerita ini adalah jangan memaksakan cinta terlarang.
2. Situ Bagendit
Berikut adalah cerita rakyat Jawa Barat berjudul Situ Bagendit:
Nyai Bagendit adalah seorang janda kaya yang pelit dan sering memperlakukan warga sekitar dengan kejam. Suatu saat, Nyai Bagendit menolak untuk membantu seorang kakek tua yang kehausan. Tindakan kasar tersebut membuat kakek marah dan mendatangkan air bah untuk menenggelamkan Nyai Bagendit serta seluruh kekayaannya. Hasil dari air bah tersebut membuat sebuah danau yang dinamakan Situ Bagendit. Pesan moral dari cerita ini adalah jangan jadi orang yang pelit.
3. Talaga Warna
Berikut adalah cerita rakyat Jawa Barat berjudul Talaga Warna:
Ratu Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan, ingin memiliki anak. Sang Ratu hamil dan melahirkan anak perempuan bernama Dewi Kuncung Biru. Selama hidupnya, putri raja dikenal rakus dan manja. Pada umur 17 tahun, ia ingin membuat pesta mewah dan rakyat yang mencintainya berbondong-bondong untuk memberikan harta kekayaan mereka pada sang putri. Namun, pemberian rakyat ditolak oleh putri karena dirinya tidak suka. Tiba-tiba langit menjadi gelap dan muncul hujan yang menenggelamkan Kuta Tanggeuhan. Kerajaan tersebut pun berubah menjadi telaga warna-warni bernama Talaga Warna. Pesan moralnya adalah keserakahan akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
***
Semoga ulasannya bermanfaat, ya.
Dapatkan informasi beragam topik hanya di laman artikel.rumah123.com.
Yuk, follow Google News Rumah123.com sekarang juga untuk mendapatkan berita terbaru!
Jika sedang mencari rumah untuk keluarga tercinta, Rumah123.com adalah pilihan yang tepat, lo.
Ya, kini mencari properti semakin mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.