OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

6 Cabai Terpedas di Dunia dengan Tingkat Kepedasan Luar Biasa, Berani Coba?

07 Februari 2023 · 3 min read Author: Hendi Abdurahman

cabai terpedas di dunia

Tingkat kepedasan pada cabai berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Lantas, seperti apa jenis dan bentuk cabai terpedas di dunia? Baca ulasan berikut, yuk!

Melansir sejumlah sumber, cabai paling pedas mempunyai level kepedasan lebih dari 1.000.000 Scoville Heat Unit (SHU).

Untuk kamu ketahui, SHU merupakan ukuran tingkat kepedasan cabai yang mencakup jumlah capsaicin, yaitu zat penghasil rasa pedas yang ada pada cabai.

Cabai rawit, yang menjadi primadona di Indonesia karena tingkat kepedasannya, diyakini hanya memiliki level kepedasan 100.000 sampai 225.000 SHU.

Lalu, jenis cabai apa yang masuk kategori terpedas di dunia?

Menukil merdeka.com dan sumber lainnya, berikut adalah urutan cabai terpedas di dunia yang perlu kamu ketahui.

6 Cabai Terpedas di Dunia

1. Pepper X (3.180.000-3.200.000 SHU)

cabai terpedas di dunia

sumber: pepperscale.com

Cabai terpedas di dunia nomor 1 jatuh kepada pepper X yang memiliki tingkat kepedasan di angka 3.180.000 sampai dengan 3.200.000 SHU.

Dikarenakan tingkat kepedasannya yang luar biasa, cabai jenis ini sangat berisiko apabila dikonsumsi oleh manusia.

Tidak heran jika pepper X dijual lewat aturan ketat sehingga pembeli serta penjual tidak bisa melakukan transaksi jual-beli secara sembarangan.

2. Dragon’s Breath (2.483.584 SHU)

Cabai bernama dragon’s breath menjadi salah satu cabai terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan mencapai 2.483.584 SHU.

Secara ukuran, cabai jenis ini tergolong mungil dibandingkan jenis cabai lainnya.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa jika kamu mengonsumsi cabai yang satu ini, lidah seolah akan terasa mati rasa.

Sejauh ini, dragon’s breath dikembangkan atau diperuntukkan sebagai obat anestesi.

3. Carolina Reaper (1.600.000-2.200.000 SHU)

cabai terpedas di dunia

Cabai carolina reaper memiliki 16 sampai 22 kali lebih pedas dibandingkan cabai rawit.

Cabai jenis ini disilangkan oleh “Smokin” Ed Currie, pembudidaya cabai di balik PuckerButt Pepper Company yang berlokasi di South Carolina, Amerika Serikat.

Ed Currie melakukan rekayasa carolina reaper dengan menyilangkan cabai naga viper dan sweet habanero.

Menurut Guinness World Records, cabai tersebut mempunyai rasa manis buah dengan sentuhan aroma kayu manis dan cokelat.

4. Trinidad Moruga Scorpion (2.001.000 SHU)

Berasal dari Moruga, Trinidad dan Tobago, tanaman cabai dengan bentuk agak gendut mempunyai tingkat kepedasan 2.001.000 SHU.

Meski rasanya sedikit manis ketika pertama kali dikunyah, secara perlahan rasa pedasanya akan semakin meningkat.

5. 7 Pot Douglah (1.853.986 SHU)

tanaman cabe

Warna 7 pot douglah sedikit kecokelatan dan setidaknya memerlukan waktu hingga 90 hari untuk matang sempurna.

Jika telah mencapai tingkat kematangannya, 7 pot douglah bisa menghasilkan minyak capsaicin dengan tingkat kepedasan 1.853.985 SHU.

6. Naga Viper (1.250.000-1.350.000 SHU)

Cabai terpedas di dunia yang terakhir adalah naga viper dengan tingkat kepedasan menyentuh 1.250.000 hingga 1.350.000 SHU.

Masih menurut sumber yang sama, naga viper adalah hasil persilangan tiga varietas cabai terpedas, yaitu ghost pepper, naga morich, dan Trinidad Scorpion.

***

Itulah jenis cabai terpedas di dunia, Property People.

Semoga informasinya bermanfaat, ya.

Yuk, simak ulasan lainnya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa follow Google News Rumah123.com supaya kamu tidak ketinggalan informasi penting terbaru.

Tertarik memiliki hunian di sekitar Bandung? Bisa jadi Nuansa Alam Setiabudi Clove adalah jawabannya.

Kunjungi laman Rumah123.com untuk informasi lebih lanjut karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!


Tag: , ,


Hendi Abdurahman

Content Writer

Mengawali karier sebagai penulis lepas seputar tema olah raga di sejumlah media online. Sejak 2021 menjadi penulis konten di 99 Group dengan cakupan tema meliputi properti, marketing, dan gaya hidup. Senang menjelajah kota di akhir pekan.
Selengkapnya