OK
Panduan

AS Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Jokowi. China Berminat Masuk!

16 Maret 2023 · 2 min read Author: Alya Zulfikar

proyek strategis nasional

Perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals, Inc., memutuskan untuk hengkang dari proyek strategis nasional (PSN) Jokowi. 

Proyek yang dimaksud adalah proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Sumatera Selatan untuk menggantikan peran liquefied petroleum gas (LPG) yang saat ini impornya masih tinggi.

Air Products and Chemicals, Inc. membangun konsorsium bersama dengan dua perusahaan BUMN Indonesia, yakni PT Bukit Asam, Tbk dan PT Pertamina.

Namun, baru-baru ini, perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri dari konsorsium.

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF), Singgih Widagdo, mengaku cukup terkejut dengan keputusan yang diambil oleh Air Products.

Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Joko Widodo bahkan telah menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products.

Melansir dari cnbcindonesia.com, berikut ini kelanjutan nasib proyek strategis nasional kesayangan Jokowi setelah AS hengkang!

Proyek Strategis Nasional Jokowi

proyek strategis nasional gasifikasi batu bara

sumber: cnbcindonesia.com

Terkait proyek ini, PT Bukit Asam sebagai salah satu mitra telah mempersiapkan kawasan ekonomi khusus seluas 585 hektare dengan cadangan batu bara selama 20 tahun dan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun.

“Jelas ini mempengaruhi peta yang ditetapkan pemerintah dalam substitusi LPG ke depan. Ini sudah dimasukkan Menteri sebagai green energy nasional,” ungkap singgih dalam acara Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (14/3/2023).

Menurut singgih, dengan hengkangnya Air Products, pemerintah harus menyiapkan langkah selanjutnya untuk memastikan proyek ini dapat berjalan kembali.

Di samping itu, setelah Air Products menyatakan mundur, kabarnya sudah ada investor asal China yang berminat untuk menggantikan posisinya.

Plh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Idris Sihite, mengatakan bahwa mundurnya Air Products tidak akan berdampak pada rencana hilirisasi batu bara di Indonesia.

“Kita beri insentif untuk seluruh produk Minerba. Kalau sudah ada kebijakan itu, negara beri kompensasi dalam bentuk royalti sampai 0 persen. Ini kan pemanis bagi orang yang mendukung hilirisasi. Beberapa sudah mulai jalan. Kemarin ada perusahaan China sudah datang,” ungkap Idris di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (14/3).

Meski demikian, Idris tidak menjelaskan secara pasti siapa perusahaan asal China yang tertarik untuk menggantikan posisi Air Products.

***

Semoga informasi yang disajikan dalam artikel ini bermanfaat untukmu, ya.

Baca topik-topik menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa untuk mengikuti Rumah123 di Google News.

Apabila sedang mencari hunian, temukan rekomendasi terbaiknya hanya di Rumah123.com.

Tak perlu repot mencari hunian karena kami selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


alya

Content Writer

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA