Arti Husnul Khotimah dan Perbedaannya dengan Khusnul Khotimah
Masih ragu dengan penggunaan serta arti husnul khotimah dan khusnul khotimah? Agar lebih jelas, simak penjelasannya di sini, ya!
Husnul khotimah seringkali menjadi acuan bagi pemeluk agama Islam yang ingin meninggal dalam keadaan baik.
Sayangnya, pelafalan kata khusnul khotimah dan husnul khotimah seringkali masih membingungkan bagi sebagian masyarakat.
Meski penyebutannya terdengar sama, tapi makna kedua kata tersebut sangat jauh berbeda.
Lantas, bagaimana pengucapan yang benar untuk akhir yang baik? Khusnul atau husnul?
Melansir dari berbagai sumber, berikut arti husnul khotimah yang benar dan perbedaannya.
Husnul Khotimah Artinya Mati dalam Keadaan Baik
Tulisan Arab husnul khotimah dan artinya bisa kamu lihat seperti di bawah ini:
Berikut ini tulisan Arab husnul khotimah dan artinya yang da
حسن الخاتمة
Artinya: “akhir yang baik atau kesudahan yang baik.”
Dalam istilah bahasa Arab husnul artinya merujuk pada sesuatu yang baik. Sedangkan khusnul kebalikannya, yaitu hina.
Maka dari itu, Husnul Khotimah merujuk pada kondisi di mana seseorang memperoleh kematian dalam keadaan baik, dengan iman dan amal yang baik pula.
Ciri-ciri Orang yang Akan Meninggal Husnul Khotimah
Ciri-ciri orang mau meninggal menurut al quran itu terbagi berdasarkan pada cara kematiannya.
Misalnya ciri ciri orang akan meninggal secara husnul khotimah atau yang baik, di antaranya:
1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud)
2. Meninggal Dunia dengan Kening Berkeringat
Dari Buraidah bin Al-Hashib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan Ahmad)
3. Berpulang pada Hari Kamis Malam Jumat
Seseorang yang meninggal di waktu baik, seperti hari kamis malam Jumat bisa menjadi gambaran yang baik.
Adapun keutamaan meninggal di hari Jumat diceritakan Abdullah bin Amr RA,
“Tidak ada muslim pun (laki-laki atau perempuan, anak kecil atau pun dewasa) meninggal dunia pada Jumat atau pada malam Jumat. Seorang Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.”(HR Ahmad).
4. Meninggal dalam Keadaan Mati Syahid
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Meninggal Saat Melahirkan atau Sedang Hamil
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa syuhada’, di antaranya,
“Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz, hlm. 53. Beliau menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
6. Meninggal Saat Mempertahankan diri dari Perampok
Meninggal dalam kondisi ini disebut sebagai akhir yang baik karena mempertahankan dirinya.
Dari Sa’id bin Zaid, dari Nabi Muhammad SAW, “Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela agama, ia syahid.”(HR.Abu Daud).
Perbedaan Arti Husnul Khotimah dan Khusnul Khotimah
Husnul khotimah berasal dari “husn” yang artinya baik dan “al-khatimah” berarti penghabisan, penutup atau bagian terakhir.
Jadi, husnul khotimah artinya adalah kematian seseorang yang berakhir dalam kondisi terbaiknya atau diridai oleh Allah Swt.
Makna tersebut menjadi berbeda jika seseorang mengucapkan khusnul khotimah.
Pasalnya, khusnul khotimah artinya akhir yang hina bagi seseorang.
Kesalahan doa untuk pengucapan dan penulisan ini bisa berakhir fatal karena memiliki makna yang bertolak belakang.
Keutamaan Meninggal Husnul Khotimah
Setelah memahami perbedaan kedua maknanya, berikut ini keutamaan meninggal dalam kondisi yang baik, di antaranya:
1. Sebagai Bentuk Takwa kepada Allah Swt.
Keadaan meninggal seseorang bisa jadi tanda perbuatannya selama hidup di dunia.
Oleh karena itu, keadaan akhir yang baik dianggap sebagai bukti ketakwaannya kepada Allah Swt.
2. Sebagai Taufik dari Allah Swt
Tidak hanya itu saja, seseorang yang bertakwa diberikan akhir hayat baik sebagai bentuk taufik dari Allah Swt.
Dengan demikian, orang-orang yang memiliki kebaikan dalam hidupnya, insya Allah dimudahkan saat meninggal.
3. Lebih Dekat dengan Surga Allah Swt.
Meninggal dalam keadaan husnul khotimah memang diidamkan setiap muslim yang teguh dengan rukun Iman dan rukun Islam.
Salah satu alasannya adalah dianggap lebih dekat langkahnya untuk masuk ke surga Allah Swt.
Cara Mendapatkan Husnul Khotimah
Arti husnul khotimah bisa memberikan seseorang keadaan meninggal yang baik.
Meninggal dalam keadaan terbaik inilah yang menjadi impian dari setiap umat Islam.
Namun demikian, tidak semua muslim bisa mendapatkan hal ini begitu saja.
Melansir dari Liputan6.com, Imam Sufyan Al-Tsauri menyebutkan cara mendapatkan kematian yang baik ini sebagai berikut.
- Pertama, menjaga iman dan ketakwaan secara istikamah (istiqomah) kepada Allah SWT.
- Kedua, berusaha sungguh-sungguh untuk memperbaiki lahir dan batin.
- Ketiga, berdoa kepada Allah Swt. agar dapat meninggal dalam keadaan beriman.
- Keempat, selalu berdzikir kepada Allah Swt. dalam keadaan apapun.
***
Semoga informasi terkait arti husnul khotimah dan perbedaannya dengan khusnul khotimah bermanfaat untuk kamu, ya.
Temukan artikel menarik lainnya seputar properti dan gaya hidup hanya di artikel.rumah123.com.
Ikuti juga Google News kami untuk mendapatkan berita terkini lainnya.
Dapatkan kemudahan memiliki hunian bersama Rumah123.com karena kami akan selalu #AdaBuatKamu.