5 Jenis Dak Rumah dari Berbagai Material yang Penting Kamu Ketahui!
Untuk membangun bangunan bertingkat, kamu perlu mengetahui berbagai jenis dak rumah yang dibedakan menjadi 5 berdasarkan materialnya.
Mungkin selama ini salah satu dak beton yang paling familiar adalah jenis beton.
Dak beton sendiri banyak dipilih oleh masyarakat di Indonesia karena keunggulannya mulai dari daya tahan yang kuat, kokoh dan minim perawatan.
Tapi tahukah kamu ada jenis dak rumah lainnya yang bisa menjadi alternatif menarik?
Kalau belum tahu, kebetulan banget, nih!
Sebab kami akan mengulasnya secara lengkap.
Yuk, langsung saja kita simak 5 jenis dak rumah berdasarkan material yang digunakan berikut ini.
5 Jenis Dak Rumah Berdasarkan Material
1. Dak Rumah Metal
Jenis dak rumah metal atau pelat baja berfungsi sebagai floor decking dalam membuat dak.
Bentuknya bergelombang dan memiliki tonjolan.
Tonjolan tersebut berguna untuk mencegah pergeseran beton dan mencegah beton dari risiko retak rambut.
Ketebalan pelat baja biasanya ditentukan dari bentangan dak yang ingin dibuat.
Makin besar bentangan, maka makin tebal pelat baja yang digunakan.
Untuk rumah, umumnya ketebalan yang digunakan 6-8mm, sedangkan untuk perkantoran biasanya menggunakan pelat baja yang lebih tebal, yakni 8-10mm.
Kelebihan dari material ini adalah instalasinya yang mudah dan cepat karena tidak perlu dibongkar layaknya bekisting konvensional.
Selain itu, bobot daknya ringan dan harga material ini lebih ekonomis.
Kekurangannya, dak ini bisa melemahkan gaya inersia karena pelat metal sendiri termasuk ke dalam material komposit.
Ini berarti defleksi atau lendutan dari pelat metal lebih tinggi dibandingkan dengan pelat konvensional.
2. Dak Panel Lantai atau Hebel
Kedua ada panel lantai.
Diantara jenis lainnya, jenis dak rumah ini relatif baru.
Bahan baku yang digunakan adalah bata ringan atau dikenal dengan sebutan hebel.
Dak ini mempunyai ukuran panjang hingga 6 m, lebar 60 cm, dan tebal sekitar 12,5 sampai 20 cm.
Sebelumnya panel lantai perlu dicetak terlebih dahulu di pabrik, lengkap dengan tulangan besi di bagian tengahnya.
Jenis dak ini kemudian dipasang dengan membaringkannya secara bersusun di atas baik dinding rumah. Lalu aplikasikan semen di bagian sambungannya.
Kelebihan dari dak panel lantai adalah dapat menghilangkan kebutuhan bekisting pada saat ngedak.
Sementara kekurangan dari dak panel lantai ini adalah masa pemesanan atau pembuatan di pabrik (pabrikasi) yang membutuhkan waktu lama hingga 1 bulan, terutama jika stock sedang tidak tersedia.
Selain itu, bentuk modulnya kurang cocok untuk desain rumah yang mempunyai banyak lekukan.
3. Dak Keramik Keraton
Selanjutnya ada dak keramik.
Material bangunan ini memiliki bentuk menyerupai balok bata yang biasanya digunakan pada bangunan bertingkat.
Dibanding dengan material lainnya, ada beragam kelebihan dak keraton yang digunakan untuk bangunan seperti rumah seperti hemat penggunaan material, bisa digunakan untuk bangunan bertingkat dan tidak perlu menggunakan banyak tiang penyangga.
4. Jenis Dak Rumah Beton Konvensional
Keempat ada dak rumah beton yang masuk dalam konvensional.
Dak beton konvensional merupakan dak beton bertulang yang paling sering digunakan dalam membuat rumah tingkat.
Adukan beton yang dipakai adalah campuran beberapa jenis semen, pasir, dan kerikil.
Kemudian beton tersebut dipadukan dengan besi untuk meningkatkan kelenturannya.
Sebelum proses pengecoran dimulai, bekisting harus dipasang terlebih dahulu sebagai cetakan beton.
Setelah itu, dilakukan proses pembesian yakni merangkai besi sebagai rangka plat lantai. Barulah kemudian adukan beton bisa dituangkan.
Dak beton ini lalu akan mengering dan mengeras dalam waktu 20 sampai 25 hari.
Kelebihan dak beton konvensional antara lain cocok dengan berbagai desain rumah, prosesnya sederhana, dan material yang dibutuhkan mudah didapat.
5. Dak Bondek
Terakhir ada dak bondek.
Dak ini adalah pengembangan dari dak beton konvensional.
Dak bondek adalah bahan alternatif pengganti papan kayu dan tripleks yang berfungsi sebagai bekisting.
Bondek terbuat dari besi yang memiliki ketebalan 6-10 mm dan lebar 80-100 cm.
Berbeda dengan bekisting dari kayu, bondek ini bisa digunakan berulang-ulang kali sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.
Dak beton bondek ini mempunyai kelebihan utama yaitu kebutuhan material dapat dihemat semaksimal mungkin.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai 5 jenis dak rumah berdasarkan material yang digunakan.
Dari kelima jenis di atas, mana nih yang paling kamu minati?
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com dan 99.co untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Sky House BSD Tangerang.
Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.
Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.