Sebelum Merintis Usaha Kos-Kosan, Ini Dia 3 Target Market yang Tepat
Bagi kamu yang berencana merintis usaha usaha kos-kosan, ada sejumlah target market yang bisa menjadi calon penyewa, simak tips singkat ini.
Dalam banyak artikel yang membahas mengenai bisnis kos-kosan, pastinya akan membahas mengenai lokasi, lokasi, lokasi.
Lokasi seolah menjadi kata sakti yang harus hal utama yang diperhatikan oleh para investor properti.
Padahal, investor properti harus memahami hukum dasar ekonomi saat investasi yaitu penawaran dan permintaan.
Saat kamu memutuskan untuk membuka usaha kos-kosan, membeli, atau membangun, hal yang pertama dilihat adalah siapa calon penyewa.
Jika kamu perhatikan, kos yang berada di lokasi seperti jalan atau gang kecil pun masih dicari penyewa.
Nah, lokasi yang tidak menguntungkan pun masih diburu, tentunya kalau permintaan memang tinggi.
Situs properti Rumah123.com akan membahas mengenai target market usaha kos-kosan yang tepat.
Rumah123.com sempat berbincang dengan sejumlah konsultan keuangan, konsultan keuangan, hingga pemilik rumah kos.
Target Market Usaha Kos-Kosan
1. Siswa/Mahasiswa
Siswa dan mahasiswa memang masih identik dengan tinggal di kamar kos, apalagi kalau dekat dengan kawasan pendidikan.
Kalau kamu tinggal di salah satu kota pendidikan di Indonesia, kamu memang bisa memulai bisnis kos-kosan tanpa modal.
Caranya mudah, kamu hanya perlu mengubah kamar tidur yang tidak terpakai menjadi kamar kos yang murah.
Permintaan kamar kos di kawasan pendidikan biasanya tetap ada setiap tahun, ada mahasiswa baru dan juga mahasiswa yang lulus.
Jika rumah atau usaha kos-kosan tidak berada di kota pendidikan, tetapi selama ada universitas negeri atau swasta yang besar, potensi rumah kos tetap ada.
2. Pekerja Kantoran
Bagi kamu yang mulai bekerja di Jakarta, pastinya akan mencari kos di sekitar Sudirman, Thamrin, Kuningan, atau TB Simatupang.
Pilihan lainnya adalah pinggiran Jakarta, pastinya ada opsi kamar kos dengan harga yang lebih bersahabat.
Jika memiliki rumah atau lahan di dekat perkantoran, kamu bisa mulai menghitung modal usaha kos-kosan.
Biasanya, banyak karyawan kantoran yang mencari rumah kos dengan fasilitas yang lengkap meski harga mahal.
Kalau kamu memiliki rumah kos yang berukuran besar, target market lainnya adalah pekerja kantoran yang memiliki keluarga.
3. Buruh Pabrik
Salah satu target market usaha kos-kosan lainnya adalah buruh pabrik, tentunya kalau lokasi dekat kawasan industri.
Kawasan industri memiliki ratusan pabrik dengan puluhan hingga ratusan ribu karyawan, banyak dari mereka adalah pendatang.
Tentunya, mereka memerlukan hunian sewa yang murah dan dekat dengan lokasi tempat bekerja.
Permintaan terhadap kamar kos pastinya tinggi, kamu bisa mulai melakukan perhitungan bisnis kos-kosan.
Target market yang berada di tiga kawasan ini yaitu kawasan pendidikan, area perkantoran, dan juga kawasan industri pastinya cukup tinggi.
Biasanya, permintaan hunian sewa tetap tinggi lantaran banyak orang yang memilih menyewa properti ketimbang membeli.
Apalagi, kalau mereka memang hanya tinggal dalam waktu singkat saja, pastinya membutuhkan kamar kos.
Setelah membaca ulasan target market usaha kos-kosan, kamu bisa memulai untuk menghitung modal awal usaha kos kosan.
Kamu bisa mengkalkulasikan berapa biaya membangun kos kosan atau malah mencari orang yang jual kos-kosan.
Jika kamu memiliki modal terbatas, tidak ada salahnya membuat contoh proposal usaha kos-kosan dengan menggandeng investor.
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah strategi manajemen usaha kos-kosan dan contoh pembukuan usaha kos-kosan.
Tentunya, saat kamu menjalankan bisnis properti, bisa mendapatkan keuntungan berkat pengelolaan yang baik.
Situs properti Rumah123.com selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Dago Village.