OK
Panduan

Rumah Pekerja Konstruksi di IKN akan Miliki Bank Sampah, Seperti Ini Konsepnya

03 Nopember 2024 · 2 min read Author: Gadis Saktika

rusun pekerja ikn

Guna mengantisipasi penumpukan sampah di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kementerian PUPR berkolaborasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI untuk membangun bank sampah.

Nantinya, sampah dapat dipilah dan didaur ulang sehingga memiliki nilai ekonomi serta tidak mencemari lingkungan.

“Masalah persampahan di IKN harus dapat diantisipasi sedini mungkin agar pengelolaannya dapat dilaksanakan secara baik dan profesional. Bank sampah nantinya akan dibangun di IKN sebagai upaya pengelolaan sampah,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangan resmi dikutip dari laman Ditjen Perumahan, Senin (10/4/2023).

Melansir dari kompas.com, saat ini, imbuh Iwan, pihaknya telah menerima beberapa tawaran kerjasama dalam rangka pengelolaan sampah di IKN, seperti dari Bank BNI yang berencana membangun bank sampah di HPK.

Perlu diketahui, sampah dari ribuan pekerja konstruksi yang tinggal dan bekerja membangun infrastruktur di IKN jumlahnya sangat banyak sehingga harus diantisipasi sedini mungkin supaya tidak mencemari kawasan yang hijau.

“Konsep pembangunan IKN kan green and smart city sehingga jangan sampai ada sampah yang bisa mencemari lingkungan. Bisa saja sampah organik yang ada diolah menjadi kompos untuk menjadi media tanam pohon dan bunga-bunga yang ada di infrastruktur yang dibangun dan sampah plastik di daur ulang sehingga memiliki nilai ekonomi,” terang Iwan.

Terjunkan BNI Agen46

bni agen46

sumber: twitter.com/BNI

Senior Vice President Optimalisasi Bisnis Divisi CMA Bank BNI, Hermita menerangkan, pihaknya akan menerjunkan BNI Agen46 untuk mengelola persampahan yang ada di HPK IKN dengan bank sampah.

Program ini juga diselenggarakan sekaligus mengedukasi para pekerja agar bisa ikut menabung melalui sampah yang dikumpulkan.

Menurut Hermita, pihaknya siap memasang alat pencacah sehingga sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah anorganik memiliki nilai ekonomi.

Sampah organik bisa diolah jadi kompos untuk media tanam dan kompos sekaligus makanan maggot dan bisa diekspor.

“Jadi melalui BNI Agen46 akan mengajak para pekerja di HPK IKN untuk ikut memilah sampah organik dan anorganik agar bisa memiliki nilai ekonomi sekaligus menabung dari hasil sampah yang dikumpulkan,” tutup Hermita.

***

Semoga bermanfaat, Property People.

 Simak ulasan lainnya di artikel.rumah123.com.

Ikuti pula Google News dari Rumah123.com agar kamu tetap mendapatkan informasi up to date.

Pantau www.rumah123.com agar tak ketinggalan rekomendasi hunian terbaik karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!


Tag: , ,


Gadis Saktika

Content Writer

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA