OK
Panduan

5 Puisi tentang Hati dan Perasaan yang Menyentuh. Ekspresikan Emosi dalam Jiwa!

03 Nopember 2024 · 4 min read Author: Shafira Chairunnisa

puisi tentang hati dan perasaan

Puisi menjadi karya sastra yang bisa digunakan untuk melampiaskan perasaan dan mengungkapkan isi hati. Simak beragam puisi tentang hati dan perasaan yang bisa kamu baca di sini!

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Karya sastra ini biasanya memiliki tema yang beragam, tetapi kebanyakan puisi dibuat untuk mengungkapkan isi hati penulisnya.

Puisi juga biasanya dibuat karena penulis sedang mengalami pengalaman hidup yang tak ingin ia lupakan.

Perasaan yang bercampur aduk tersebut kemudian bisa dituangkan menjadi puisi yang bagus dan menyentuh hati.

Beberapa contohnya bisa kamu temukan di puisi tentang hati dan perasaan yang ada di bawah ini!

Puisi tentang Hati dan Perasaan yang Menyentuh Hati

puisi tentang hati dan perasaan tulus

1. Tulus dan Terluka

Berikut adalah puisi tentang hati dan perasaan yang dikutip dari buku Puisi Cinta Ungkapan Perasaan Hati yang Menangis buatan Kustiana Mara:

Tulus dan Terluka

Cinta kenapa harus terjadi padaku?

Setiap kali aku jatuh cinta.

Aku yang selalu merasakan sakit,

 

Apa yang terjadi pada ku,

Ada apa dengan diriku,

Sehingga aku,

Harus merasakan pahitnya cinta.

 

Padahal aku dan hatiku

Selalu tulus terhadap cinta

Tetapi aku yang selalu terluka

Ya “Tuhan”

Jika ini sudah jadi kehendakmu

Tak apa

 

Tapi aku minta padamu

Semoga suatu hari nanti

Jika aku masih bisa bernapas

Aku ingin merasakan kebahagiaan

 

Yang lebih bahagia

Dari rasa sakit

Yang aku rasakan

Saat ini

2. Alasan Kenapa Aku Mencintaimu

Ini adalah puisi tentang hati dan perasaan yang dikutip dari buku Puisi Cinta Ungkapan Perasaan Hati yang Menangis buatan Kustiana Mara:

Alasan Kenapa Aku Mencintaimu

Bagiku, kamu adalah segalanya

Bagiku, kamu yang sempurna

Di antara beribu orang yang sempurna

 

Kamu

Yang telah meluluhkan hatiku

Yang dulu pernah aku tutup

 

Karena aku yang selalu tersakiti

Kamu mengobati hati yang terluka

Dan kamu datang di waktu yang tepat

 

Aku akan selalu menjaga cintamu

Tak pernah berhenti

Tak pernah pudar

Dan tak pernah lekang oleh waktu

3. Melepas Satu Srikandi

Selanjutnya adalah puisi tentang hati dan perasaan yang dikutip dari buku Puisi Sabda Hati (Cinta dan Lara dalam Perjalanan Meraih Asa) buatan Perajut Asa:

Melepas Satu Srikandi

Satu personil Srikandiku

Mulai berani turun ke medan perang

Meninggalkan serpihan ego

Untuk terus berada di zona nyaman

 

Menyibakkan pedang

Tanpa sedikit pun keraguan

Tak lagi bergantung dengan Arjuna

Dan Srikandinya yang lain

 

Mencoba menguatkan hati

Dengan bertonggakkan keyakinan

Bahwa Tuhannya akan terus ada bersamanya

Hingga kemenangan ada dalam genggaman tangan

 

Kesuksesan yang akan kembali mengantarkan pulang

Kembali dalam rangkulan Dewi Kunthi Madrim (Ibu)

Dan pada pelukan Pandu (Bapak)

Serta saudara-saudara kandung yang setia mendukung

4. Sepucuk Kupon Undian

Berikutnya adalah puisi tentang hati dan perasaan yang dikutip dari buku Puisi Sabda Hati (Cinta dan Lara dalam Perjalanan Meraih Asa) buatan Perajut Asa:

Sepucuk Kupon Undian

Ku telah menemukanmu

Pandangan jatuh kala pertama menatap

Sepucuk kupon undian menjadi saksi bisu

Bahwa dirimu telah berhasil menyemai

Menyemai bunga hati yang sempat layu

Yang merunduk bukan meratap

 

Bukan masalah tampan rupawan

Tapi secercah Nur keindahan akhlaqmu

Perangaimu yang terpandang

Mampu meneduhkan hati dan mata

 

Dan kini

Bunga hatiku mekar kembali olehmu

Duhai yang jauh dari pandangan mata

Pertemuan tanpa sengaja menyisakan rindu

5. Salam Niur Melambai

Terakhir adalah puisi tentang hati dan perasaan yang dikutip dari buku Puisi Sabda Hati (Cinta dan Lara dalam Perjalanan Meraih Asa) buatan Perajut Asa:

Salam Niur Melambai

Niur ku melambai

Memberi salam kasih

Amanah menyampaikan bayu Ilahi Rabbi

 

Dingin, menjawil helai jilbab yang tertata rapi

Merasuk kain baju yang menutupi badan diri

Sejuk, bak embun pagi yang terhirup hidung

Hingga dirasa oleh hati

 

Lihatlah pohon yang menjulang tinggi

Sang bayu sewaktu-waktu menerpanya

Daun-daunnya satu-persatu berguguran

Rantingnya pun patah berjatuhan

 

Tapi dia tak pernah marah

Karena dia yakin dan selalu percaya

 

Sebagaimana pepatah orang bijak

Semakin pohon itu tumbuh tinggi

Maka semakin kencang pula angin yang menerpanya

Untuk menguji seberapa besar ketahanannya dalam berprinsip

 

Ini adalah bagian dari kisahmu

Yang tak bisa kau elakkan

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan update terbaru dengan mengikuti Google News Rumah123.

Apabila kamu sedang mencari opsi hunian terbaik, segera kunjungi Rumah123.com.

Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, karena kami selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , , ,


Shafira Chairunnisa

Content Writer

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA