Contoh Puisi Bulan Bahasa Terbaik untuk Lomba. Dari Sastrawan Indonesia Terkenal!
Untuk memperingati Bulan Bahasa yang bertepatan pada Oktober, banyak lembaga pendidikan hingga organisasi literasi mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan kebahasaan dan sastra Indonesia. Adapun bidang yang kerap diperlombakan adalah puisi. Berkaitan dengan itu, Rumah123 telah menghadirkan contoh puisi Bulan Bahasa pada artikel ini!
Tak dipungkiri, bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat pemersatu bangsa.
Sejak Oktober 1980, setiap tahun diperingati sebagai Bulan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan sumber dari kemendikbud.go.id, Bulan Bahasa dan Sastra secara berkala diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap bulan Oktober selama 42 tahun terakhir.
Kegiatan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya memperingati Hari Sumpah Pemuda, di mana Bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa persatuan.
Dilansir juga dari gln.kemdikbud.go.id, Bulan Bahasa dan Sastra dirayakan tiap Oktober sebagai komponen penting dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang menegaskan peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Perayaan dari Bulan Bahasa pun beragam, tapi yang kerap diperlombakan adalah menulis atau membaca puisi.
Buat kamu yang tertarik mengikuti lomba tersebut dan sedang kesulitan mencari referensinya, yuk lihat saja contoh puisi Bulan Bahasa pada artikel ini!
Contoh Puisi Bulan Bahasa
1. Puisi Bulan Bahasa
Bintang – Chairil Anwar
Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku ‘tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya
Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
2. Puisi untuk Lomba Bulan Bahasa
Sajak Tangan – WS Rendra
Inilah tangan seorang mahasiswa,
tingkat sarjana muda.
Tanganku. Astaga.
Tanganku menggapai,
yang terpegang anderox hostes berumbai,
Aku bego. Tanganku lunglai.
Tanganku mengetuk pintu,
tak ada jawaban.
Aku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu :
ada tulisan jam bicara
3. Puisi Tentang Bulan Bahasa
Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini-Taufik Ismail
Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku ?”
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
(1966)
4. Contoh Puisi dalam Rangka Bulan Bahasa
Sajak Tafsir-Sapardi Djoko Damono
Kau bilang aku burung?
Jangan sekali-kali berkhianat
Kepada sungai, ladang, dan batu
Aku selembar daun terakhir
Yang mencoba bertahan di ranting
Yang membenci angin
Aku tidak suka membayangkan
Keindahan kelebat diriku
Yang memimpikan tanah
Tidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkanku
Ke dalam bahasa abu
Tolong tafsirkan aku
Sebagai daun terakhir
Agar suara angin yang meninabobokan
Ranting itu padam
Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat
Untuk bisa lebih lama bersamamu
Tolong ciptakan makna bagiku
Apa saja – aku selembar daun terakhir
Yang ingin menyaksikanmu bahagia
Ketika sore tiba.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Dapatkan informasi beragam topik lainnya seperti puisi Sumpah Pemuda hanya di laman artikel.rumah123.com.
Yuk, follow Google News Rumah123 sekarang juga untuk mendapatkan berita terbaru!
Jika sedang mencari rumah untuk keluarga, www.rumah123.com adalah pilihan yang tepat, lo.
Ya, kini mencari properti makin mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.