Pemerintah Kembangkan Prototipe Rumah Subsidi Tahan Gempa, Pembangunannya Bisa Lebih Cepat!
Kementerian PUPR tengah mengembangkan desain prototipe rumah subsidi tahan gempa yang memenuhi standar teknis untuk menjawab berbagai persoalan.
Fitrah Nur, Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, mengatakan pengembangan desain prototipe rumah subsidi didasari oleh kekhawatiran pihaknya dengan rumah subsidi yang ada di kabupaten maupun kota.
Rumah-rumah subsidi tersebut tidak seragam dalam menerapkan aturan terkait persetujuan bangunan gedung (PBG), misalnya PP 16 Tahun 2021.
Terdapat perbedaan waktu di tiap daerah dalam menerima dokumen PBG, ada yang cepat dan ada yang sangat lama sehingga akan mempengaruhi lama waktu pembangunan rumah subsidi.
Di samping itu, setiap PBG diwajibkan terdapat tenaga ahli teknik untuk mengeceknya.
Kendati demikian, Fitrah mengatakan kadang-kadang di kabupaten maupun kota tidak ada tenaga teknik yang melakukan hal tersebut.
“Akhirnya mereka pinjam (tenaga teknik) ke kabupaten lain. Itu akan memerlukan proses waktu yang lama, nggak gampang. Maka untuk menghindari, kita bikin semacam shortcut agar prosesnya bisa cepat. Karena prototipe ini sudah diuji oleh tenaga ahli di pusat, baik dari sisi strukturnya, arsitekturnya maupun MEP-nya,” kata Fitrah setelah acara Sharing Session Desain Prototipe Rumah Sederhana dan Perizinan Pembangunan Perumahan di Hotel Grandhika, Senin (1/4/2024), dilansir dari Detik.
Menurut Fitrah, prototipe yang sudah teruji tidak lagi membutuhkan tenaga teknik daerah dan itu adalah jalan pintas yang lumayan besar.
Penerapan Prototipe Rumah Subsidi Tahan Gempa
Terkait prototipe rumah subsidi ini, Fitrah mengatakan bahwa nantinya para pengembang perumahan subsidi hanya perlu menggunakannya ketika membangun rumah.
Nantinya akan dikeluarkan surat edaran (SE) mengenai prototipe rumah sederhana yang menjadi lampiran dari proses PBG sehingga proses pembangunannya bisa makin cepat.
Pihaknya menargetkan SE sudah dapat dikeluarkan di akhir bulan April 2024.
Dengan menggunakan prototipe baru ini, nantinya rumah yang dibangun akan memiliki struktur tahan gempa.
“Lho iya (dibangun tahan gempa), makanya prototipe ini kita bahas yang pertama strukturnya sudah sesuai aturan nggak, kemudian ada green-nya seperti penghawaannya, pencahayaannya. Jadi jangan semua nanti pakai AC, mengurangi emisi karbon lah,” tutur Fitrah.
Namun, Fitrah mengingatkan jika struktur tahan gempa ini bukan berarti rumah tersebut tidak mengalami kerusakan ketika terjadi gempa bumi.
Struktur ini memungkinkan rumah tersebut masih berdiri sehingga memudahkan pemilik rumah untuk menyelamatkan diri terlebih dahulu.
“Tapi jangan salah, kalau tahan gempa bukan berarti tidak boleh rusak, ya. Tapi minimal tahan gempa itu masih ada waktu bagi penghuni di dalamnya untuk keluar dari rumahnya (untuk menyelamatkan diri),” jelasnya.
Fitrah menambahkan kalau struktur gempa sebenarnya sudah ada pada rumah subsidi yang lama, tetapi dalam penerapannya belum semua struktur rumah subsidi tahan gempa.
Kehadiran prototipe baru ini memastikan semua struktur rumah subsidi tahan gempa.
Saat ini setidaknya sudah ada lima pengembang yang menerapkan beberapa prototipe rumah subsidi tahan gempi.
Ke depannya, Fitrah berharap melalui prototipe rumah sederhana ini bisa membangun lebih banyak rumah untuk MBR dengan proses pembangunan yang lebih cepat untuk menjawab tantangan backlog yang per 202 ada sekitar 9,9 juta.
***
Semoga informasi ini bermanfaat, Property People.
Baca artikel lainnya hanya di artikel.rumah123.com dan Google News.
Sedang mencari hunian? Cek rekomendasi terbaiknya di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!