Orang Gemuk Menurut Pandangan Islam. Apakah Badan Gendut Itu Berkah atau Azab Allah?
Pada dasarnya, Islam tidak melihat fisik dan bentuk tubuh seseorang, sebab Allah hanya melihat dari ketakwaannya. Lalu bagaimana dengan hadis riwayat soal orang gemuk?
Orang dengan perut buncit memang dibahas dalam ajaran Islam.
Perut yang buncit karena malas dan terlalu banyak makan, dikaitkan dengan kesulitan beribadah.
Dalam suatu kisah, Sahabat Umar bin Khattab pernah bertemu seseorang di jalan, dan bertanya kepadanya; “Kenapa perutmu besar seperti ini (buncit)?”
“Ini karunia dari Allah,” jawab orang tersebut.
Umar kemudian menyeru, “Ini bukan berkah, tapi azab dari Allah!”
Lantas, bagaimana menyikapi riwayat soal orang gemuk ini? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Riwayat dan Pandangan Islam Tentang Orang Gemuk
Islam memang beberapa kali menyebut soal masalah kegemukan ini dalam berbagai hadis.
Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian masa setelahnya, kemudian generasi setelahnya. Sesungguhnya pada masa yang akan datang ada kaum yang suka berkhianat dan tidak bisa dipercaya, mereka bersaksi sebelum diminta kesaksiaannya, bernazar tapi tidak melaksanakannya, dan nampak pada mereka kegemukan”. (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638)
Menurut keterangan Al-Qurtubi (wafat 671 H), Hadis ini adalah celaan bagi orang gemuk, khusunya karena gemuk yang bukan bawaan.
Gemuk yang dimaksud karena penyebabnya banyak makan, minum, berleha-leha, foya-foya, terlalu santai, dan terlalu mengikuti hawa nafsu.
Dilansir dari Sindo (1/12/2021), Pimpinan majelis zikir Ibnu Halim dan dosen muamalat STAI Ziyaddah Klender, Drs TB Syamsuri Halim, M.Ag, dalam salah satu ceramahnya menjelaskan, badan yang gemuk tidak selamanya negatif.
Karena ada orang yang berbadan gemuk karena faktor keturunan atau karena berbadan sehat.
Namun ada juga karena faktor banyak terlalu banyak makan serta bermalas-malasan yang mengakibatkan kegemukan. “Inilah yang tercela dalam Islam,”ungkapnya.
Gemuk yang Tidak Tercela dalam Islam
Dalam kisah Umar di atas, sebenarnya itu merupakan ajakan kepada kaum Muslim untuk memperhatikan bentuk tubuh agar terhindar dari kegemukan.
Karena badan yang gemuk dapat mendatangkan sifat malas dalam beribadah, maupun bekerja, serta dapat mendatangkan berbagai penyakit.
Ustadz TB Syamsuri Halim menyebutkan, bagi yang memiliki perut yang buncit, badan gendut namun bukan karena banyak makan dan bermalas-malasan, tentu tidak termasuk orang gemuk yang tercela.
Itu tetap menjadi kebaikan jika bisa berusaha melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Sebagai bentuk syukur karena diberikan badan yang kuat serta sehat.
Jika makan berlebihan, kurangi dan imbangi dengan memperbanyak puasa sunnah dan olahraga.
Islam sebenarnya tidak menyukai kegemukan yang diakibatkan banyak makan dan bermalas-malasan.
Namun jika kegemukan bukan karena banyak makan dan tidak bermalas-malasan, maka kegemukan seperti itu tidaklah termasuk gemuk yang tercela.
Karena yang dinilai negatif adalah sifat berlebihan dalam makan, sifat malas dalam beribadah dan beraktifitas.
Adapun bentuk fisik manusia, Allah tidak melihatnya selain prestasi ibadah dan nilai taqwa dari setiap hambanya.
Jangan lupa juga simak artikel menarik lainnya lewat artikel Rumah123.com.
Jika sedang mencari hunian idaman di Bandung, kamu bisa cek Sentraland Antapani untuk mendapatkan penawaran terbaik.