OK
Panduan

Mitos Baju Hijau Hantui Pantai Selatan Jawa, Ini Alasan Ilmiah yang Wajib Kamu Tahu!

03 Nopember 2024 · 3 min read Author: Gadis Saktika

Mitos baju hijau Nyi Roro Kidul

Mitos baju hijau di pantai selatan Jawa sejak dulu mengandung unsur konspirasi. Tapi kini ada fakta ilmiah yang mengejutkan. Penasaran? Simak selengkapnya di sini!

Pastinya kamu pernah mendengar adanya larangan menggunakan baju berwarna hijau saat berkunjung ke pantai selatan Jawa? 

Larangan dan mitos baju hijau ini sering dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul yang dianggap sebagai penguasa mistis lautan yang membentang luas dari Selat Bali hingga Selat Sunda.

Konon, mereka yang menggunakan baju hijau, bisa hanyut ditelan ombak atau karena diculik di ratu pantai selatan.

Mitos ini sejak dulu melekat sangat kuat, melegenda dan menjadi akrab dalam pergaulan sosial masyarakat hingga saat ini.

Namun, ada alasan ilmiah yang logis mengenai mitos baju hijau di pantai selatan Jawa yang sesungguhnya.

Apa dasar dan fakta ilmiah tersebut? Simak pembahasannya bersama-sama!

Fakta Ilmiah Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan Jawa 

Pantai Parang Tritis

Sumber: Badan Otorita Borobudur

Berdasarkan tinjauan ilmu sains, larangan penggunaan baju berwarna hijau saat berkunjung ke pantai dapat dijelaskan secara logis.

Jadi, jika ada orang yang terbawa ombak di lautan karena hilang dan susah ditemukan, jelas bukan salah Nyi Roro Kidul yang kerap dijadikan kambing hitam.

Bisa jadi, mitos baju hijau tersebut disebabkan karena pengunjung yang tidak memahami kondisi dan karakteristik dari pantai selatan Jawa.

Kendati air laut berwarna biru, dasar laut yang berisikan berbagai macam benda, seperti pasir, karang laut, dan rumput laut.

Saat sinar matahari berada tepat di atas permukaan laut, maka warna air terlihat mengeruh dengan tekstur sedikit kehijauan.

Peneliti madya Bidang Oseanografi Terapan Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Widodo Pranowo memaparkan, mitos baju hijau akan menyatu dengan air laut, sehingga akan sulit dicari perbandingannya dengan kostum warna cerah seperti jingga atau merah muda.

Ia menyebut mitos baju hijau kerap terjadi pada kasus wisatawan tenggelam di lokasi pesisir selatan Jawa pada 2019 silam.

Adapun, gelombang ini disebutkan sebagai Rest In Peace (RIP) current yang dimana angin ini bergerak dari Australia dari arah barat laut Indonesia yang mematikan.

Gelombang ini datang dan bersifat tegak lurus menuju pantai selatan Jawa, dengan kecepatan 20 meter per detik, kata Widodo.

Arus tersebut mampu menggerus pasir yang sedang dipijak wisatawan di bibir pantai dan menyeret hingga 100 meter ke lepas pantai hanya lima detik.

Kekuatan RIP current juga cukup bervariasi, bahkan semakin tinggi maka semakin mudah menyeret korban ke lepas pantai. 

Tips Mencegah Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan Jawa 

pantai sundak_resize

Sumber: Jogjaempatroda.blogspot.com

Untuk mencegah adanya hantu pantai selatan Jawa, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

Pertama, lakukan survei pandangan mata mengenai potensi lokasi RIP current.

Kedua, berdiri di pantai menghadap laut apabila ada terlihat permukaan laut yang diapit sejumlah gelombang pecah di kanan dan kiri maka probabilitas RIP current menjadi lebih tinggi.

Hal tersebut harus dihindari pada mitos baju hijau dan tidak diperkenankan berenang maupun main air di tempat tersebut.

Jika berkenan untuk main air, ada baiknya menggunakan kostum selain baju hijau dengan tekstur warna cerah.

Saat bermain air dan gelombang menjadi tinggi, sebisa mungkin untuk tidak bersikap panik, sebaiknya mengapung atau mengikuti arus ombak lemah.

***

Semoga artikel ini dapat menambah informasi untuk kamu, ya!

Baca juga ulasan artikel gaya hidup, kabar properti hingga inspirasi desain, hanya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa, untuk melihat tips menggambar hewan di Google News Rumah123.com.

Bila kamu ingin cari rumah impian, yuk temukan beragam rekomendasi terbaiknya di Rumah123.com, karena kami #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Gadis Saktika

Content Writer

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA