Mengenal Proyek Aerotropolis di Ibu Kota Negara Baru, Rancangan Infrastruktur Bersama UGM
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji pengembangan Aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub), proyek Aerotropolis di ibu kota baru ini dikaji bersama Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Balitbanghub dengan UGM terkait pengembangan Aerotropolis di wilayah sekitar Ibu Kota Negara Baru sejak Juni 2021.
Seperti dilansir dari Bisnis.com (24/11/2021), Kepala Puslitbang Transportasi Udara, Capt. Novyanto Widadi menyampaikan soal konektivitas dan pengembangan IKN akan menerapkan konsep Aerotropolis.
“Untuk mendukung pengembangan bandara-bandara di sekitar wilayah Ibu Kota Negara melalui konsep Aerotropolis, maka diperlukan adanya analisis kriteria,” ujarnya.
Proyek Infrastruktur Aerotropolis di Kawasan IKN, Hasil Kajian Bersama UGM
Aerotropolis merupakan konsep metropolitan yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur dan ekonomi yang berpusat pada bandar udara sebagai multimoda yang terhubung secara lokal, nasional, maupun global.
Saat ini konsep Aerotropolis menjadi gagasan yang dapat diterapkan pada wilayah sekitar IKN. Hal ini diungkapkan dalam Webinar “Pengembangan Aerotropolis di Wilayah Sekitar Ibu Kota Negara Baru” pada Selasa (24/11).
Ketua Tim Kajian Pustral UGM Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D menjelaskan, “Aerotropolis ini mengusung tiga ilmu besar yaitu airport planning, urban planning, dan tidak mungkin untuk melepaskan business site planning.”
Keuntungan dari Aerotropolis adalah adanya national link yang juga terbentuk global link sehingga expansion market rich dapat diraih.
Kebermanfaatan ini didapatkan dari adanya aspek time efficiency dan cost efficiency yang dapat meningkatkan produktivitas
“Dalam studi ini kerangka pikirnya adalah menciptakan global connectivity yang juga terhubung dengan local connectivity,” tutur Ikaputra.
Pengembangan ibu kota negara berbasis Aerotropolis diperkirakan akan membangkitkan berbagai kegiatan, menangkap peluang terbukanya konektivitas global, dan dapat memanfaatkan potensi wilayah.
Konektivitas ini diharapkan dapat menghubungkan Kawasan Ibu Kota Negara dengan kawasan mitra dan penyangga, antar provinsi dan pulau, nasional, dan bahkan secara global.
Melihat praktik yang sudah dilakukan oleh berbagai negara, Ikaputra menambahkan Aerotropolis ini ada yang harus terikat dengan komponen wajib dan ada yang tidak tergantung.
Atyanto, Ketua Bidang Satgas Transportasi IKN PUPR, menjelaskan keterhubungan harus dikolaborasikan dengan kota besar sekitarnya yaitu Balikpapan dan Samarinda.
Saat ini terdapat 9 Bagian Wilayah Perencanaan yang mencakup aspek pusat ekonomi, layanan kesehatan, pariwisata dan hiburan, layanan pendidikan, inovasi dan riset, pusat industri pertanian dan logistik, serta pusat pengembangan high tech industry.
Oleh karenanya, Atyanto berharap pengembangan Ibu Kota Negara berbasis Aerotropolis ini dapat dikolaborasikan dengan baik dengan 9 Bagian Wilayah Perencanaan tadi.
Jangan lupa kunjungi artikel Rumah123.com untuk dapatkan informasi menarik lainnya seputar properti.
Tak hanya mengenai informasi properti terlengkap, kamu juga bisa cari tahu berbagai informasi terkini seputar Ibu Kota Negara baru di sini.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Duta Indah Sentoha.