OK
Panduan

Contoh Makalah tentang Pemanasan Global Lengkap dan Menarik

03 Nopember 2024 · 7 min read Author: Emier Abdul Fiqih P

makalah tentang pemanasan global

Sedang kebingungan dalam menyusun makalah tentang pemanasan global? Tengok contoh yang kami sajikan pada artikel berikut ini!

Pemanasan global atau global warming adalah salah satu isu yang hangat diperbincangkan.

Pasalnya, dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi sangatlah besar.

Wajar saja jika isu tersebut kerap dijadikan sebagai tema yang biasa diangkat untuk dijadikan makalah.

Jika kebetulan sedang diminta untuk membuat makalah tentang pemanasan global, kamu berada di tempat yang tepat.

Simak contoh contoh makalah tentang pemanasan global secara lengkap di bawah ini!

Contoh Makalah tentang Pemanasan Global

contoh makalah tentang pemanasan global

ilustrasi contoh makalah tentang pemanasan global, judul makalah tentang pemanasan global

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesadaran masyarakat akan bahaya pemanasan global masih sangat rendah. Mereka masih belum sadar akan apa yang telah dilakukan dalam kehidupan mereka. Masyarakat tidak mempertimbangkan dahulu apa yang mereka lakukan itu baik atau tidak. Oleh karenanya, perlu pemahaman khusus akan dampak dari pemanasan global bagi masyarakat dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah pemanasan global itu?
  2. Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
  3. Apa dampak pemanasan global bagi kehidupan?
  4. Bagaimana cara mencegah terjadi pemanasan global?
  5. Bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat akan bahaya pemanasan global yang berkepanjangan?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat lainnya adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan dan bagaimana pemanasan global serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lain. Saat ini, masih terjadi perdebatan politik dan publik mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikan pemanasan global lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi yang ada.

B. Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi ini berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Saat energi ini tiba di permukaan bumi, ia akan berubah dari cahaya jadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas tersebut berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida, dan metana yang jadi perangkat gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya, panas ini akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan tersebut terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas ini berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan makin meningkatnya konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer, makin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

2. Efek Umpan Balik

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Jika dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi inframerah ke permukaan sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya, jika dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah ke angkasa sehingga meningkatkan efek pendinginan. Efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim karena awan sangat kecil jika dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh es. Saat suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut daratan atau air di bawahnya akan terbuka di mana baik daratan maupun air punya kemampuan memantulkan cahaya yang sedikit lebih dibandingkan es. Akibatnya adalah terserapnya lebih banyak radiasi matahari. Hal tersebut akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es mencair jadi suatu siklus yang berkelanjutan.

3. Variasi Matahari

Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, bisa memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme tersebut dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari yang akan memanaskan stratosfer. Sebaliknya, efek rumah kaca nantinya akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan ini paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tak akan terjadi jika aktivitas matahari jadi kontributor utama pemanasan saat ini. Fenomena variasi matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

C. Dampak Pemanasan Global

Para ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, mereka telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut dan pantai, pertanian, kehidupan hewan liar, serta kesehatan manusia.

1. Iklim Mulai Tidak Stabil

Ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan memanas dan lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil, tetapi akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.

Daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan makin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Sementara daerah hangat akan jadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.

2. Peningkatan Permukaan Laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan menghangat sehingga volumenya akan membesar dan menaikan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad ke-20 dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut adalah 9-88 cm pada abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai.

3. Suhu Global Cenderung Meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya. Hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Misalkan saja, bagian selatan Kanada mungkin akan mendapatkan keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masih tanam. Di sisi lain, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak akan tumbuh.

4. Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang sulit menghindari efek pemanasan karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam kasus ini, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya dan mencari daerah baru karena habitat lamanya jadi terlalu hangat.

D. Cara Mengatasi Pemanasan Global

Para ilmuwan mempelajari cara terbaik untuk membatasi pemanasan global seperti membatasi emisi CO2 dan menyembunyikan karbon yang juga membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang ada.

E. Cara Menumbuhkan Kesadaran akan Bahaya Pemanasan Global pada Masyarakat

  1. Masyarakat harus selalu diajak untuk turut serta dalam kegiatan yang berguna untuk mengurangi dampak pemanasan global
  2. Pemerintah harus membuat penyuluhan kepada masyarakat akan bahaya pemanasan global
  3. Masyarakat harus menanamkan sebuah prinsip dalam pikiran mereka bahwa kehidupan harus tetap berlanjut

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

  1. Pemanasan global terjadi karena banyaknya masyarakat yang belum paham akan bahayanya
  2. Perlu upaya yang lebih lagi bagi pemerintah untuk bisa menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan
  3. Dampak pemanasan global sangat berbahaya bagi kehidupan sekarang dan akan makin parah pada generasi berikutnya jika tidak ada perubahan diri dari masyarakat
  4. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya pemanasan global seperti melakukan reboisasi

B. Saran

  1. Masyarakat dan pemerintah harus melakukan beberapa kegiatan yang mendukung program pengurangan pemanasan global
  2. Pemerintah harus juga turun tangan dalam hal ini dengan membuat peraturan dan mengawasi penegakannya

***

Semoga pembahasan contoh makalah tentang pemanasan global dapat memberi manfaat bagi Property People!

Jangan lupa membaca artikel seputar contoh makalah hanya di artikel.rumah123.com dan Google News kami.

Lewat www.rumah123.com, kamu bisa membeli dengan mudah rumah impianmu karena kami pasti #AdaBuatKamu.

**gambar cover makalah tentang pemanasan global: Academia.edu/Rochim Budiargo


Tag: , , ,


Emier Abdul Fiqih P

Content Writer

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA