Kisah Presiden Soeharto Peras Konglomerat Tionghoa Bos Salim Group Sebelum Pemilu
Cerita unik mengenai mantan Presiden Soeharto seakan-akan tidak ada habisnya seiring berjalan waktu.
Setelah sebelumnya kita sempat membahas mengenai kisah cintanya, kini ada kisah mengenai Soeharto yang peras konglomerat berketurunan Tionghoa sebelum Pemilu dilaksanakan di Tanah Air.
Berita ini tentunya mengundang banyak perhatian netizen.
Penasaran seperti apa kisahnya?
Yuk, langsung saja kita simak kisah mantan Presiden Soeharto yang peras konglomerat Tionghoa sebelum Pemilu berikut ini.
Kisah Presiden Soeharto Dekat dengan Pengusaha Tionghoa
Salah satu pengusaha keturunan Tionghoa yang sangat dekat dengan Soeharto adalah Liem Sioe Liong.
Liem Sioe Liong adalah bos Salim Group yang berjaya berkat bantuan Soeharto.
Seperti yang telah diketahui, Salim Group adalah perusahaan yang memiliki banyak bisnis besar.
Sebut saja Indofood, Asuransi Central Asia, Indomaret, Indomobil Group dan lain-lain.
Melansir merdeka.com, hubungan Liem dengan Soeharto adalah simbiosis mutualisme.
Soeharto disebut selalu melindungi usaha Liem agar berlangsung tanpa hambatan.
Maka dari itu, tidak heran jika bisnis Salim Group menanjak dan memonopoli banyak sektor.
Liem pun mengakui kedekatannya dengan Soeharto.
Bahkan, di mata Liem, Soeharto adalah sosok yang baik hati.
Cerita Pemerasan Saat Orde Baru
Dalam buku “Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeharto”, Liem pun menjelaskan mengenai apa saja yang dia berikan kepada keluarga Soeharto.
Salah satu pemberian Liem adalah 30 persen saham BCA.
Saham tersebut kemudian dimiliki oleh dua anak Soeharto yaitu Siti Hardijanti Rukmana dan Sigit Harjojudanto.
Tidak hanya itu, sepupu Soeharto, Sudwikatmono, menjadi penghubung Liem dengan rekanan bisnis dari Tiongkok.
Karena hubungan ini juga, banyak pihak yang menyebut Liem sebagai cukong Soeharto.
Bukannya mengelak, Liem justru mengiyakan julukan tersebut.
Selain dengan keluarga Liem, Soeharto juga memiliki hubungan dengan taipan keturunan Tionghoa lainnya.
Bahkan, mereka kerap menjadi sapi perah untuk Soeharto.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa dan bos Santini Group, Sofjan Wanandi.
Melansir merdeka.com yang mengutip buku “Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeharto”, dia mengatakan Soeharto selalu memanggil taipan-taipan China sebelum pemilu dimulai.
Undangan tersebut dimaksudkan agar para taipan tersebut memberikan dana untuk Soeharto.
“Kita harus memenangkan Golkar. Untuk itu, saya akan meminta Liem Sioe Liong untuk menarik dana dari kalian,” kata Sofjan menirukan Soeharto.
Setelah itu, Liem akan menentukan besaran uang yang harus diserahkan setiap taipan tersebut kepada Soeharto.
Pasalnya, Liem adalah orang yang mengetahui jumlah harta dari masing-masing taipan tersebut.
“Mereka (pengusaha China) tidak berani menolak untuk memberikan dana itu,” ujar Sofjan.
Nah, itulah sedikit kisah mengenai mantan Presiden Soeharto yang peras Konglomerat Tionghoa sebelum Pemilu dilaksanakan di Indonesia pada era Orde Baru.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Rumah123.com dan 99.co untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Kenari Kebonkopi Alamsari Bandung.
Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.
Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.