OK
Panduan

Pertama Kali Dibangun, Presiden Jokowi Wajarkan Proyek LRT Jabodebek Ada Kekurangan

03 Nopember 2024 · 3 min read Author: Ilham Budhiman

lrt jabodebek jokowi

lrt jabodebek jokowi | mediaindonesia.com

Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait proyek LRT Jabodebek yang saat ini jadi sorotan masyarakat. Dia memaklumi jika proyek itu belum sempurna.

Hal tersebut dikatakan Joko Widodo atau Jokowi usai menjajal LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Menurut dia, wajar jika proyek LRT, MRT, atau Kereta Cepat Jakarta Bandung ada kekurangan karena baru pertama kali dibangun di Indonesia.

“Kita harus ingat MRT baru pertama kali ada di Indonesia, LRT baru pertama kali ada di Indonesia, Kereta Cepat baru pertama kali ada di Indonesia,” kata Jokowi melansir kompas.tv.

Dengan demikian, jika masih ada kekurangan, evaluasi, dikoreksi, atau perbaikan-perbaikan sistem pada moda transportasi massal tersebut maka dinilai sangat wajar.

Perbaikan Tetap Dilakukan

lrt jabodebek

Sumber: detikcom/marlinda

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perbaikan tetap dilakukan agar LRT Jabodebek bisa melayani penumpang dengan aman dan nyaman.

Hal tersebut menanggapi desain longspan LRT yang salah desain sehingga jadi sorotan masyarakat.

“Sekali lagi, LRT ini pertama kali kita kerjakan. Kalau ada yang perlu dikoreksi, kalau ada yang perlu diperbaiki, ya, kita perbaiki. Jangan senang cari-cari kesalahan,” tegas Jokowi.

Menurutnya, kereta untuk proyek LRT Jabodebek diproduksi PT INKA dan konstruksinya oleh PT Adhi Karya Tbk. yang keduanya perusahaan dalam negeri.

Oleh sebab itu, kata dia, bila masih ada kekurangan maka akan diperbaiki.

“Semua ada perencanaannya, ada perhitungannya. Tapi kalau di lapangan itu kan kadang ada judgement sendiri,” ujarnya.

Kesalahan Desain Longspan Rel LRT Jabodebek

lrt jabodebek

Sumber: katadata, antara/aditya pradana

Sebelumnya, proyek LRT Jabodebek jadi sorotan masyarakat lantaran adanya kesalahan desain rel.

Kesalahan desain itu tepatnya di bagian jembatan rel atau longspan yang membentang dari arah Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Alhasil, kecepatan LRT Jabodebek tidak bisa melaju dengan sempurna saat melewati rute tersebut karena longspan kurang lebar sehingga tidak bisa menampung bodi LRT saat berbelok.

“Kalau lihat longspan dari Gatot Subroto ke Kuningan kan ada jembatan besar, itu sebenarnya salah desain, karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, tapi dia enggak ngetes sudut kemiringan keretanya,” kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Adanya kesalahan desain longspan LRT Jabodebek itu menyebabkan kereta LRT harus berjalan sangat pelan agar tidak terlalu melengkung dan bergesekan dengan pagar pembatas.

“Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya itu lebih lebar tikungannya. Kalau tikungannya lebih lebar, dia bisa belok sambil speed up. Tapi, karena tikungannya sekarang sudah telanjur dibikin sempit, mau enggak mau keretanya harus jalan hanya 20 km per jam, pelan banget,” ujarnya.

Selain kesalahan desain longspan, masyarakat juga mengkritik hal lain.

Dua di antaranya tidak adanya integrator dalam proyek itu dan 31 rangkaian kereta LRT Jabodebek ternyata punya spesifikasi yang berbeda-beda sehingga menyulitkan Siemens dalam memasang software.

***

Semoga ulasannya bermanfaat untukmu, ya!

Simak informasi lainnya di artikel.rumah123.com atau ikuti Google News kami.

Untuk mendapatkan rekomendasi hunian terbaik, cek satu per satu lewat www.rumah123.com.

Temukan properti yang kamu cari dari sekarang karena kami selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA