Inilah Alasan Kenapa 7 Jenderal Dibunuh PKI. Karena Perintah Soekarno?
Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) PKI merupakan sejarah ‘merah’ yang hingga saat ini masih menyisakan misteri mendalam. Terutama soal alasan kenapa 7 jenderal dibunuh PKI.
Melansir kompas.com, Buku Wajah dan Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional Seri IV yang diterbitkan oleh Departemen Sosial RI Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan 1994-1995 mengemukakan alasan PKI menculik dan membunuh 7 jenderal.
Dituliskan bahwa Angkatan Darat harus dilumpuhkan terlebih dahulu karena lembaga tersebut dinilai sebagai lawan terkuat dari PKI.
Namun fakta sejarah mengungkap bahwa alasan tersebut bukanlah fenomena yang sebenarnya.
Alasan Kenapa 7 Jenderal Dibunuh PKI
Sebenarnya, kenapa jenderal dibunuh PKI, ya?
Alasan PKI membunuh para jenderal ini kabarnya disebabkan oleh kabar burung yang menyatakan adanya segelintir jenderal atau Dewan Jenderal yang hendak mengudeta Presiden Sukarno.
PKI telah melancarkan isu bahwa Dewan Jenderal akan merebut kekuasaan dari Presiden Sukarno.
Perebutan kekuasaan ini dilakukan dengan cara memanfaatkan pengerahan pasukan dari daerah yang didatangkan ke Jakarta dalam rangka peringatan HUT ABRI pada 5 Oktober 1965.
Berencana Membunuh Jenderal?
Dalam buku Mengapa G30S/PKI Gagal?: Suatu Analisis (2004) karya Samsudin, Komandan Garnisun Kodam Jaya, Kolonel Abdul Latief memberi kesaksian bahwa ia dan rekan-rekannya berinisiatif untuk menculik tujuh jenderal Angkatan Darat.
Namun, Latief mengaku jenderal-jenderal itu dibunuh atas perintah pimpinan intel Cakrabirawa, Syam.
Sebenarnya dalam perundingan tidak ada rencana untuk membunuh para jenderal.
Pada awalnya, niat mereka untuk membawa para jenderal menghadap kepada Presiden Soekarno di Istana.
Penculikan Dilakukan dengan Serampangan
Adapun pelaksanaan aksi penculikan itu dilakukan oleh resimen Cakrabirawa yang dikomando Letkol Untung.
Kabarnya operasi penculikan di bawah Untung direncanakan secara serampangan.
Dalam operasi tersebut, banyak yang akan dilibatkan, akhirnya tak jadi datang.
Kemudian, jumlah pasukan pun kurang dari 100 personel, jauh dari yang harapan yang rencananya mampu memantik revolusi.
Dengan persiapan yang kurang matang, akhirnya terjadilah peristiwa yang dikhawatirkan Untung, yaitu penculikan berubah jadi pembunuhan.
Siapa Pelaku G30S PKI?
PKI dianggap sebagai pihak yang dianggap bertanggung jawab atas penyelenggaraan penculikan dan pembunuhan para jenderal.
Setelah terjadinya peristiwa G30S, ribuan individu ditangkap dan bahkan tewas tanpa melalui proses pengadilan karena mereka dituduh terlibat dengan PKI.
Mereka yang akhirnya menjalani proses pengadilan, mengungkapkan bahwa peristiwa G30S tidak dapat dianggap sebagai tindakan tunggal yang semata-mata dilakukan oleh PKI.
Salah satu contohnya adalah Kolonel Abdul Latief, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Garnisun Kodam Jaya.
Ia dijatuhi hukuman mati dan selanjutnya menghabiskan 32 tahun dalam penjara karena terlibat menjadi simpatisan PKI.
Dalam kesaksiannya, Latief menyatakan bahwa penculikan para jenderal merupakan hasil inisiatifnya bersama dengan rekannya-rekannya sesama perwira militer, seperti Letkol Untung (Komandan Batalyon Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa) dan Mayor Sujono (Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim).
Mereka telah mengadakan rapat persiapan hingga sepuluh kali, dengan berbagai lokasi pertemuan yang berganti-ganti, seperti di rumah Sjam, Kolonel Latief, atau kediaman Kapten Wahyudi.
Dalam rencana tersebut, juga terlibat Sjam Kamaruzaman, yang merupakan Kepala Biro Chusus (BC) PKI, yang merupakan bagian dari badan intelijen PKI.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Dapatkan informasi sejarah lainnya seperti 7 pahlawan yang jadi korban G30S PKI hanya di laman artikel.rumah123.com.
Yuk, follow Google News Rumah123 sekarang juga untuk mendapatkan berita terbaru!
Jika sedang mencari rumah untuk keluarga tercinta, www.rumah123.com adalah pilihan yang tepat, lo.
Ya, kini mencari properti makin mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.