OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

7 Pahlawan Revolusi yang Menjadi Korban PKI, Jangan Pernah Lupakan Sejarah!

19 Juli 2022 · 5 min read Author: Reyhan Apriathama

pahlawan revolusi

Pahlawan revolusi identik dengan bagian dari peristiwa G30S/PKI. Simak daftarnya sebagai bagian dari sejarah di sini!

Pengkhianatan G30S/PKI atau Gerakan 30 September 1965 merupakan bagian sejarah fenomenal yang pernah ada.

Peringatan setiap 30 September tersebut merupakan sejarah kelam bagi Indonesia, di mana di hari itu pada tahun 1965 merupakan pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia yang ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia.

Lantas, siapa saja pahlawan revolusi yang jadi korban PKI? Simak pembahasannya bersama-sama!

Daftar Pahlawan Revolusi Terlengkap, Jadi Saksi Sejarah Penting di Indonesia 

Ini dia daftar pahlawan yang menumpas gerakan PKI berkorban untuk bangsa: 

1. Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani 

Jenderal Ahmad Yani_Pahlawan Revolusi

Sumber: Ikpni.or.id

Jenderal Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo, pada tanggal 19 Juni 1922, ia mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor.

Ahmad Yani mengikuti militer sampai ikut dalam pemberantasan PKI Madiun 1948, Agresi Militer Belanda II, dan penumpasan DI/TII Jawa Tengah.

Tahun 1958 ia diangkat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus di Padang untuk menumpas pemberontakan PRRI. sampai tahun 1965, Ahmad Yani tewas dalam pemberontakan G30S/PKI 1 Oktober 1965.

2. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Raden Suprapto

Letjen Suprapto

Sumber: Wikipedia.org

Letnan Jenderal Suprapto lahir di Purwokerto 20 Juni 1920, Raden Suprapto mengikuti kursus Pusat Latihan Pemuda, latihan Keibodan, seinendan dan syuisyintai. Kemudian ia bekerja di kantor Pendidikan Masyarakat.

Pada awal kemerdekaan ia turut berjuang merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap, kemudian menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat di Purworkerto.

Itulah awal R. Suprapto menjadi anggota militer, namun ketika PKI mengajukan pembentukan perang kelima, Suprapto menolaknya.

Akibatnya ia menjadi korban G30SPKI bersama petinggi TNI AD lainnya, dan pahlawan revolusi ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

3. Letnan Jenderal (Anumerta) Siswondo Parman 

Pahlawan Revolusi Letjen S Parman

Sumber: Wikipedia.org

Pahlawan revolusi ini dikenal dengan nama Siswondo Parman sebagai petinggi TNI dalam orde lama. Ia lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918.

Letjen S. Parman pernah mengikuti pendidikan SD, SMP, sampai sekolah tinggi kedokteran. Tetapi tentara Jepang menduduki Republik sehingga ia gagal meraih gelar dokter.

Parman lalu memulai bidang pendidikan intelijen dan dikirim ke Jepang untuk memperdalamnya lebih lanjut, setelah kemerdekaan ia mengabdi pada Indonesia.

Pengalamannya dalam bidang intelijen bermanfaat bagi TNI terutama untuk mengetahui rencana PKI. 

Namun pada 1 Oktober 1965, pahlawan revolusi ini diculik dan dibunuh bersama Jenderal lainnya.

4. Letnan Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono (M.T Haryono)

Letjen MT Haryono

Sumber: Wikipedia.org

Pahlawan revolusi berikutnya yang perlu kamu ketahui adalah Letnan Jenderal TNI Anumerta M.T Haryono yang lahir di Surabaya, 20 Januari 1924.

Ia sebelumnya menempuh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar), kemudian ia menempuh sekolah kedokteran pendudukan Jepang tapi tidak tamat.

M.T Haryono bergabung sebagai perwira yang fasih dalam tiga bahasa yakni Belanda, Inggris, dan Jerman yang menjadi kemampuan utamanya dalam berdiplomasi.

Ia merupakan Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada Konferensi Meja Bundar, Atase Militer RI untuk Belanda, dan Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat.

5. Mayor Jenderal D.I Panjaitan 

Pahlawan Revolusi Mayjen DI Panjaitan

Sumber: Wikipedia.org

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan, lahir di Balige Sumatera Utara 19 Juni 1925, kemudian wafat 1 Oktober 1965 pada usia 40 tahun.

D.I Panjaitan mengikuti pendidikan militer Gyugun ketika masa pendudukan Jepang. Kemudian dia ditempatkan di Pekanbaru, Riau saat proklamasi kemerdekaan.

Ia mengikuti Tentara Keamanan Rakyat dan memiliki karir di bidang militer yang sangat baik.

Sebelum wafat, ia diangkat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat. D.I Panjaitan juga memperoleh tugas belajar ke Amerika Serikat.

6. Mayor Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo 

Mayjen Soetoyo

Sumber: Historia.id

Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922 sebagai perwira tinggi di TNI-AD dan menjabat sebagai Atase Militer di Inggris periode 1956-1959.

Ia menempuh pendidikan di balai Pendidikan Pegawai Tinggi di Jakarta, kemudian menjadi pegawai negeri pada Kantor Kabupaten di Purworejo.

Saat proklamasi kemerdekaan, Mayjen Sutoyo masuk menjadi Tentara Keamanan Rakyat bagian Kepolisian.

Sutoyo Siswomiharjo kemudian menjadi anggota Korps Polisi Militer dan diangkat menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto, kemudian menjadi kepala bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.

Pahlawan revolusi ini ditemukan wafat di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965 di usia 43 tahun, kala itu Sutoyo menentang pembentukan angkatan kelima dan gugur dalam G30S.

7. Kapten Pierre Tendean 

Pierre Tendean

Sumber: Wikipedia.org

Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean lahir pada 21 Februari 1939 yang juga turut wafat akibat Gerakan 30 September di usia 26 tahun.

Pierre Tendean merupakan pahlawan revolusi yang dipromosikan menjadi kapten Anumerta setelah dirinya wafat. Sebelumnya, Pierre Tendean sekolah dari SD sampai tamat SMA di Semarang.

Lalu ia melanjutkan pendidikan di akademi teknik Angkatan Darat atau ATEKAD di Bandung sampai lulus, kemudian mengikuti Jurusan Teknik tahun 1962.

Selanjutnya, ia menjabat sebagai komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Militer II/Bukit Barisan di Medan.

Kemudian di tahun 1965, perwira muda ini diangkat menjadi ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution.

Namun, kala bertugas ia tertangkap oleh kelompok G30S dan mengaku sebagai A.H Nasution dan terbunuh. Sementara, A.H Nasution bisa berhasil melarikan diri. 

Itulah beberapa daftar pahlawan revolusi yang perlu kamu ketahui sebagai bagian dari pelajaran sejarah.

Temukan berbagai inspirasi menarik seputar gaya hidup dan keluarga modern, selengkapnya di artikel.rumah123.com

Kamu bisa wujudkan hunian idaman seperti Summarecon Mutiara Makassar , hanya di Rumah123.com dan 99.co, yang pastinya #AdaBuatKamu!


Tag: , ,


Reyhan Apriathama
Seorang mas-mas penulis Rumah123.com yang suka otomotif, sepak bola, gadget, dan musik-musik lawas.
Selengkapnya