Etika Penulisan Nama Tamu Undangan yang Baik dan Benar
Sudah tahu belum etika penulisan nama tamu undangan? Ternyata, ia harus dibuat dengan benar dan memerhatikan hal detail!
Mengundang teman atau rekan ketika hendak melangsungkan pernikahan menjadi sesuatu hal yang wajib.
Sebab, di dalam undangan, kita bisa mencantumkan berbagai informasi perihal pernikahan yang akan digelar.
Beberapa informasi yang umum termuat di dalam undangan seperti waktu pelaksanaan, tempat, dan lokasi pernikahan.
Lebih dari itu, undangan secara tak langsung menjadi simbol menyebarkan kabar baik kepada tamu yang diundang.
Namun, apakah kamu tahu etika penulisan nama tamu undangan?
Usut punya usut, selain desain undangan, etika penulisan nama tamu undangan perlu diperhatikan dengan seksama.
Pasalnya, penulisan tamu undangan menjadi hal penting jika kita akan mengundang seseorang.
Berangkat dari hal di atas, artikel berikut akan mencoba menjelaskan etika penulisan nama tamu undangan yang benar.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya!
Etika Penulisan Nama Tamu Undangan
1. Tulis Nama Lengkap
Cobalah untuk menulis nama lengkap tamu yang akan kamu undang.
Agar lebih sopan, kamu bisa mencantumkan panggilan, Bapak, Ibu, Saudara/i di depan nama tamu undangan.
Hindari penggunaan nama panggilan atau nama akrab, sekalipun tamu yang diundang berteman dekat denganmu.
2. Perhatikan Penulisan Gelar
Apakah kamu akan mengundang seseorang yang mempunyai nama akademik?
Jika iya, perhatikan betul cara menulisnya, ya.
Cobalah tulis gelar akademik dengan benar dan sesuai, hal itu akan membuat tamu merasa lebih dihargai.
Sebagai catatan penting, penulisan nama lengkap dan gelar wajib tertera jika tamu undangan itu adalah atasan kerja atau seseorang yang dianggap “terhormat” atau “dituakan” olehmu.
3. Penulisan Nama dengan Pasangan
Etika penulisan nama tamu selanjutnya, khusus yang diundang bersama pasangan.
Ini menjadi soal ketika kamu tak mengetahui nama pasangan tamu yang akan diundang.
Untuk hal ini, kamu dapat menulisnya dengan “Nama tamu dan pasangan” atau “nama tamu dan suami/istri”.
Sementara jika akan mengundang satu keluarga, kamu bisa menulisnya dengan “nama tamu dan keluarga”.
Sementara bila dalam satu keluarga itu ada yang berumur di atas 18 tahun, sekadar saran, berilah undangan khusus untuknya.
4. Kapan Undangan Disebar?
Kamu pun mungkin pernah bertanya, kapan waktu ideal untuk menyebar undangan?
Tak ada patokan pasti, tetapi alangkah lebih baik kamu bisa menyebar undangan tiga, dua, atau satu minggu sebelum acara digelar.
Jangan sampai kamu menyebar undangan mepet dengan waktu pelaksanaan pernikahan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak ulasan menarik lainnya di artikel.rumah123.com.
Ikuti Google News dari Rumah123.com agar kamu tak ketinggalan banyak informasi terbaru.
Leuwi Gajah Residence bisa jadi alternatif tepat bagi yang sedang berburu rumah di daerah Cimahi yang dekat dengan Kota Bandung.
Klik Rumah123.com untuk informasi lebih lengkap karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek sekarang juga!