Deretan 6 Bos Perusahaan Mualaf di Indonesia, Masuk Islam Makin Rajin Sedekah!
Ada beberapa bos perusahaan mualaf, yang kisahnya menyentuh hati. Siapa saja, ya?
Kisah perpindahan keyakinan seseorang menjadi seorang mualaf selalu menarik disimak.
Sebab, proses mereka sebelum akhirnya mantap berhijrah selalu tak mudah.
Banyak pertentangan dalam diri sendiri, keluarga dan lingkungan hingga akhirnya mereka bersyahadat.
Apalagi orang-orang ini merupakan konglomerat dan pimpinan perusahaan, yang sudah hidup bergelimang harta.
6 Bos Perusahaan Masuk Islam
Berikut ini kisah singkat 6 bos perusahaan di Tanah Air yang memilih memeluk Islam:
1. Djohari Zein
Djohari Zein merupakan bos perusahaan mualaf, yang lahir di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1954.
Ia merupakan bos dari perusahaan ekspedisi JNE.
Keluarganya merupakan kelompok pedagang Tionghoa yang menganut agama Buddha.
Meski begitu, Djohari menempuh pendidikan di sekolah Katolik.
Kemudian sekitar tahun 1982, ia memutuskan menjadi mualaf serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Bukan sembarang mualaf biasa, Djohari bahkan memiliki mimpi besar untuk membangun 99 masjid.
2. Jusuf Hamka
Lahir dengan nama Alun Joseph, dan sering disapa dengan panggilan Babah Alun.
Bos perusahaan mualaf ini masuk Islam setelah bertemu dengan Ulama Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka tahun 1981.
Di bawah bimbingan Buya Hamka akhirnya ia mengucapkan dua kalimat syahadat, dan namanya diganti menjadi Jusuf Hamka.
Ia merupakan konglomerat Indonesia yang dikenal sebagai pemilik jalan Tol Desari.
Jusuf Hamka dikenal sebagai orang yang dermawan, yang sering memberikan bantuan kepada masyarakat.
3. Fitria Yusuf
Fitria Yusuf adalah CEO PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, sekaligus putri dari Jusuf Hamka.
Ia mengucapkan kalimat syahadat pada 2020 silam di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Video bos perusahaan mualaf yang mengucapkan syahadat ini sempat viral di media sosial.
Fitri mengaku memeluk Islam karena mendapat hidayah, serta terinspirasi dari perbuatan ayahnya.
4. Lee Kang Hyun
Vice President Samsung Electronic Indonesia, Lee Kang Hyun sudah lama menetap di Indonesia.
Dia pertama kali ditugaskan di Indonesia pada tahun 1993, lamanya tinggal di Indonesia membuat dia lancar berbahasa Indonesia.
Dari keingintahuan tentang Islam, ia lalu memutuskan jadi mualaf pada 1994.
Ia mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Sunda Kelapa.
Setelah bos perusahaan ini jadi mualaf, dia kerap disapa Pak Haji, meski belum menunaikan rukun Islam kelima ini.
5. Herman Halim
Herman Halim merupakan Bos Bank Maspion, sekaligus anak dari Alim Markus
Sebelum masuk Islam, rupanya dia beberapa kali pindah agama.
Kisah anaknya yang memeluk agam Islam yang memberi inspirasi kepada bos Bank Maspion tersebut.
Pada 2004, dia mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Cheng Hoo Kota Surabaya.
Herman Halim mengaku merasakan keajaiban setelah memeluk Islam.
6. Hermanto Wijaya
Bos Jaya Raya Solution (Jaya Raya Elektronik) ini menjadi mualaf pada 2019.
Bos perusahaan ini masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Raya Citra Grand City, Palembang.
Setelah menjadi seorang Muslim, namanya menjadi Muhammad Hermanto Wijaya.
Dia yakin untuk memeluk Islam setelah mempelajari agama ini, ditambah faktor lingkungan pergaulan dan tempat tinggalnya.
Muhammad Hermanto Wijaya sendiri sebelum menjadi mualaf dikenal sebagai sosok yang aktif melakukan kegiatan sosial.
Itu tadi para bos perusahaan mualaf di Indonesia yang kisahnya menyentuh hati.
Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan informasi menarik di artikel Rumah123.com.
Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik, hanya di Rumah123.com dan 99.co.
Buka lembaran baru, wujudkan impianmu karena kami #AdaBuatKamu.
Dapatkan penawaran terbaik seperti di Grand Jati Junction.