Dalil Puasa Ayyamul Bidh, Waktu Pelaksanaan dan Keutamaannya. Pahalanya Seperti Puasa Sepanjang Tahun!
Puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan, karena banyak manfaatnya. Yuk simak penjelasannya dalam artikel ini.
Mungkin dari kamu ada yang bertanya-tanya, apa itu puasa Ayyamul Bidh dan bagaimana pelaksanaannya?
Melansir dari laman rumaysho.com, puasa Ayyamul Bidh adalah amalan puasa di hari putih.
Maksudnya, waktu pelaksanaan amalan itu bertepatan dengan terang bulan purnama.
Namun, amalan ini berbeda ya dengan niat puasa mutih yang dikerjakan oleh calon pengantin sebelum acara pernikahan.
Adapun, waktu pengerjaannya puasa sunnah ini dikerjakan sebanyak tiga kali dalam sebulan.
Utamanya, Ayyamul Bidh dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 hijriah, setiap bulannya.
Hal ini didasari oleh kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, semasa beliau hidup.
Yuk, simak ulasan lengkap mengenai puasa Ayyamul Bidh di bawah ini.
Dalil-Dalil Puasa Ayyamul Bidh
Terdapat sejumlah dalil anjuran atas amalan puasa sunnah ini. Antara lain:
1. Riwayat Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku meninggal dunia, yakni:
Berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan shalat Dhuha, dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” – HR. Bukhari no.1178.
2. Berdasarkan Riwayat Ibnu ‘Abbas
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa ketika Ayyamul Biidh saat tidak bepergian maupun bersafar.” – HR. An Nasai no.2345
3. Riwayat Abu Dzar
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (bulan Hijriyah).” – HR. Tirmidzi no.761.
Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh
Kalau kamu masih bingung kapan puasa Ayyamul Bidh, bisa merujuk sejumlah pendapat ulama.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menerangkan, puasa tiga hari setiap bulannya boleh dilakukan pada sepuluh hari pertama.
Boleh juga dilakukan pertengahan bulan atau sepuluh hari terakhir dari bulan Hijriyah.
Hal ini sebagaimana pertanyaan Mu’adzah kepada Aisyah,
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.”
Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa
beliau puasa (artinya semau beliau)”. – HR. Tirdmidzi no.763
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Setiap Bulan
Puasa sunnah tersebut memiliki sejumlah keutamaan dan membawa dampak baik terhadap orang yang mengerjakannya.
Penasaran? Ini dia berbagai keutamaan puasa Ayyamul Bidh.
1. Menghidupkan Sunnah
Dengan melaksanakan puasa ayyamul bidh, secara tidak langsung
kita telah menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Seperti Puasa Sepanjang Tahun
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dalam kitab Riyadhus Sholihin (3/469), menjelaskan keutamaan puasa sunnah ini.
Beliau menerangkan, dengan melaksanakan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun.
Hal itu dikarenakan, pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisalnya.
Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan. Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.
3. Momen Istirahat Organ Pencernaan
Dalam banyak penelitian ahli kesehatan, salah satu manfaat dari puasa adalah memberi waktu istirahat organ pencernaan.
Dengan demikian, bermanfaat menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung hingga mengurangi resiko terkena diabetes.
Demikianlah penjelasan mengenai puasa Ayyamul Bidh, beserta sejumlah keutamaannya.
Di pembahasan sebelumnya, Rumah123.com juga mengulas shalat Istikharah, untuk mempermudah kamu menentukan pilihan.
Kamu juga bisa menyimak topik menarik lainnya hanya di situs artikel.rumah123.com.
Kalau mau mencari hunian idaman, kamu bisa mencarinya di situs properti rumah123.com.