Jangan Sampai Terlambat, Kenali Ciri-Ciri Diabetes dari Sekarang!
Sangat penting untuk mengenali ciri-ciri diabetes berikut ini. Jangan sampai kamu telah mengetahui dan penyakit diabetes terlanjur menjadi komplikasi!
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis pada abad 21 ini.
Dilansir dari buku berjudul ‘Diabetes: Tanya Langsung dengan Ahlinya’ karangan Hans Tandra, tertulis bahwa diperkirakan pada 2025, angka pengidap diabetes di Indonesia bisa mencapai 12,4 juta orang, atau urutan kelima terbanyak di dunia.
Tentu penyakit ini tak bisa disepelekan, mengingat diabetes telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di dunia.
Ada 1 orang per 10 detik atau 6 orang per menit yang meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan diabetes.
Sudah sepatutnya kamu mengenali ciri-ciri diabetes dari sekarang.
Sebab, tidak semua bentuk diabetes berasal dari seseorang yang kelebihan berat badan atau menjalani gaya hidup yang tidak aktif.
Bahkan, ada juga diabetes yang hadir sejak kecil.
Maka dari itu, jangan sampai terlambat mendiagnosa dan terlanjur mengalami komplikasi yang disebabkan oleh diabetes seperti kebutaan, stroke, dan jantung.
Yuk, kenali bersama-sama ciri-ciri diabetes, jenis-jenis diabetes, hingga orang yang berisiko mengidap penyakit ini.
Pengertian dari penyakit diabetes
Diabetes, atau kepanjangannya diabetes mellitus, sering disebut penyakit kencing manis.
Penyakit ini merupakan penyakit metabolisme, di mana kadar gula darah seseorang melebihi normal karena tubuh tidak lagi memiliki insulin, atau insulin tidak dapat bekerja dengan baik lagi.
Insulin merupakan hormon yang bekerja memasukkan gula dari peredaran darah ke dalam sel dan diproduksi oleh kelenjar pankreas yang berada di dalam perut.
Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat dan keluar melalui urin. Oleh karena itu, urin menjadi lebih banyak, dan mengandung gula.
Kenapa diabetes mellitus disebut kencing manis? Diabetes memiliki makna banyak kencing, sedangkan mellitus berarti manis.
Namun, diabetes mellitus lebih sering disingkat menjadi diabetes saja. Padahal, ada satu penyakit lain yang disebut diabetes insipidus.
Pasien juga mengeluarkan banyak kencing, tapi bukan karena gula, melainkan karena gangguan hormon antidiuretik (hormon yang berguna untuk menahan kencing).
Di dalam artikel ini, tidak akan membahas seputar diabetes insipidus. Dan yang dimaksud dengan diabetes di sini adalah diabetes mellitus.
Sebelum mengetahui ciri-ciri diabetes, ketahui dulu jenis-jenisnya
Masih banyak orang yang keliru dan berpikir bahwa hanya ada satu jenis diabetes.
Tak jarang yang mengira asal ada satu obat diabetes yang bisa menurunkan gula, semua penderita diabetes bisa juga mengonsumsinya.
Padahal, pemicu naiknya gula dalam darah berbeda-beda, dan inilah yang membuat diabetes ada beberapa jenisnya.
Jadi sebelum asal membeli obat, kenali dulu jenis diabetes yang diidap.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas, tempat insulin dibuat.
Akibatnya, insulin tubuh kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Gula pun menumpuk dalam darah karena tidak bisa diangkut ke dalam sel.
Pada penderita diabetes tipe 1, pasien akan sangat bergantung dengan suntikan insulin untuk mencukupi kebutuhan insulin dalam tubuh.
Dilansir dari Suara.com, Pakar gizi sekaligus dosen Poltekkes Jakarta, Dr. Marudut Sitompul, B.Sc., MPS mengatakan bahwa pengidap diabetes tipe 1 sangat sedikit.
Bahkan 90 persen pengidap diabetes adalah pasien diabetes melitus tipe 2.
Umumnya, diabetes tipe 1 disebabkan karena faktor genetik (keturunan), infeksi virus, atau malnutrisi.
Diabetes tipe 2:
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling sering dijumpai.
Pada diabetes tipe 2, pasien tetap bisa memproduksi insulin.
Namun kualitas insulin tidak yang diproduksi buruk, sehingga tidak bisa berfungsi untuk memasukkan gula ke dalam sel.
Tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga gula menumpuk di dalam darah.
Dalam pengobatannya, pengidap diabetes tipe 2 tidak membutuhkan tambahan insulin dalam tubuh.
Melainkan obat yang berfungsi untuk membuat insulin yang diproduksi berkualitas bagus sehingga bisa bekerja sesuai fungsi awalnya.
Umumnya, diabetes tipe 2 terjadi pada pasien gemuk atau obesitas, dan bisa timbul pada usia di atas 20 tahun.
Diabetes pada kehamilan (diabetes gestasional):
Diabetes gestasional biasanya hanya muncul pada masa kehamilan.
Kondisi ini terjadi karena pembentukan hormon penghambat insulin yang diproduksi oleh plasenta, sehingga membuat tubuh ibu hamil menjadi resisten terhadap insulin.
Diabetes jenis ini biasanya baru diketahui setelah kehamilan di atas bulan keempat, atau pada trimester ketiga.
Setelah melahirkan, kadar gula dalam darah bisa kembali lagi menjadi normal.
Namun bukan berarti ibu hamil yang mengidap diabetes gestasional bisa meremehkan ini.
Sebab, hampir setengah dari ibu hamil yang menderita diabetes gestasional, akan menjadi pengidap diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Ibu hamil yang mengalami diabetes harus waspada menjaga gula darah dan harus rajin berkonsultasi dengan dokter agar tidak terjadi komplikasi yang membahayakan ibu dan janin.
Diabetes tipe lainnya:
Selain jenis-jenis diabetes di atas, ada pula penderita diabetes sekunder, yang mengalami gangguan produksi insulin akibat dari penyakit lain. Misalnya:
– Radang pankreas
– Gangguan kelenjar adrenal atau hipofisis
– Penggunaan hormon kortikosteroid
– Pemakaian beberapa obat anti hipertensi atau antikolesterol
– Malnutrisi
– Infeksi.
Ciri-ciri diabetes yang harus diketahui setiap orang
Setiap jenis diabetes memiliki gejala, penyebab, dan perawatan yang berbeda-beda. Maka dari itu, ketahui ciri-ciri diabetes yang kamu alami terlebih dahulu sebelum menemukan perawatan yang paling tepat.
Ciri-ciri diabetes paling umum dan sering terjadi meliputi:
– Rasa lapar meningkat
– Rasa haus meningkat
– Penurunan berat badan
– Sering buang air kecil
– Pandangan yang kabur
– Kelelahan ekstrem
– Luka yang tidak kunjung sembuh
Ciri-ciri diabetes pada pria:
Selain gejala umum diabetes di atas, pria dengan diabetes mungkin mengalami penurunan gairah seks, disfungsi ereksi, dan kekuatan otot yang buruk.
Ciri-ciri diabetes pada wanita:
Sedangkan pada wanita, selain dengan gejala umum diabetes di atas, wanita juga bisa memiliki gejala seperti infeksi saluran kemih, infeksi jamur vagina, dan kulit kering dan gatal.
Ciri-ciri diabetes tipe 1:
– Rasa lapar ekstrem
– Rasa haus meningkat
– Penurunan berat badan yang tidak disengaja
– Sering buang air kecil
– Pandangan yang kabur
– Kelelahan
– Perubahan suasana hati.
Ciri-ciri diabetes tipe 2:
– Rasa lapar meningkat
– Rasa haus meningkat
– Peningkatan buang air kecil
– Pandangan yang kabur
– Kelelahan
– Luka yang lama sembuh
Ciri-ciri diabetes gestasional:
Sebagian besar wanita dengan diabetes gestasional tidak memiliki gejala apa pun.
Kondisi ini sering terdeteksi selama tes gula darah rutin atau tes toleransi glukosa oral yang biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24 dan 28 minggu.
Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang wanita dengan diabetes gestasional juga akan mengalami peningkatan rasa haus atau buang air kecil.
Siapa saja yang berisiko terkena diabetes?
Penyakit diabetes seringkali tidak diketahui sebelum terjadi komplikasi.
Untuk itu, sebisa mungkin deteksi gula darah sejak dini agar diabetes bisa dikontrol.
Sangat penting untuk mengenal faktor-faktor risiko timbulnya diabetes sedini mungkin.
Orang-orang yang berisiko terkena diabetes tipe 1:
Kamu lebih mungkin untuk mengidap diabetes tipe 1 jika kamu seorang anak atau remaja, yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi ini, atau kamu membawa gen tertentu yang terkait dengan penyakit ini.
Orang-orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2 :
Risiko untuk mengidap diabetes tipe 2 meningkat jika kamu:
– Kelebihan berat badan
– Berusia 45 atau lebih
– Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut
– Tidak aktif secara fisik
– Menderita diabetes gestasional
– Menderita prediabetes
– Memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau trigliserida tinggi.
Baca juga: 4 Resep Makanan Penurun Kolesterol yang Enak dan Mudah Dibuat!
Orang-orang yang berisiko terkena diabetes gestasional:
Risiko diabetes gestasional meningkat jika kamu:
– Kelebihan berat badan
– Berusia di atas 25 tahun
– Menderita diabetes gestasional selama kehamilan terakhir
– Telah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 kilogram
– Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2
– Menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS)