Cerpen tentang Ayah Penuh Makna dan Menyentuh Hati. Ajarkan Perjuangan pada Anak!
Buat anak lebih sayang pada ayahnya dengan membacakan cerpen tentang ayah pada mereka. Meski pendek, pesan moral di dalamnya patut diajarkan pada si kecil!
Menurut buku Pembelajaran Cerpen buatan Saifur Rohman, cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra yang dituangkan dalam bentuk cerita rekaan yang singkat.
Cerita imajinatif ini bisa dibuat berdasarkan beragam tema, salah satunya adalah tentang kekeluargaan dan sosok ayah.
Biasanya, cerita tentang ayah dapat mengajarkan anak tentang kasih sayang, pengorbanan, dan kepercayaan dalam keluarga.
Setelah membaca cerita, anak pasti bisa memetik pelajaran yang ingin kamu ajarkan karena bahasa cerpen mudah dimengerti oleh mereka.
Yuk, segera saja bacakan si kecil cerpen tentang ayah yang penuh makna di bawah ini!
Contoh Cerpen tentang Ayah yang Penuh Makna
1. Cerpen tentang Ayah Berjudul Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Ayahku adalah seorang pekerja keras. Ia bekerja dari pagi hingga malam untuk menghidupi keluarganya. Meskipun begitu, ia tidak pernah mengeluh. Ia selalu tersenyum dan memberikan yang terbaik untuk kami.
Aku masih ingat, ketika aku masih kecil, aku sering sakit-sakitan. Ayahku selalu setia menemaniku ke rumah sakit dan merawatku dengan penuh kasih sayang. Ia tidak pernah lelah untuk mengurusku.
Seiring bertambahnya usia, aku mulai menyadari betapa besar pengorbanan ayahku untukku. Ia rela melakukan apa saja demi kebahagiaanku. Ia selalu mendukungku dalam segala hal, baik dalam hal pendidikan maupun karier.
Ayahku adalah sosok pahlawan bagiku. Ia adalah orang yang selalu ada untukku, setiap saat. Ia adalah orang yang mengajariku arti dari kerja keras, pengorbanan, dan cinta.
Aku sangat beruntung memiliki ayah seperti beliau. Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan ayah yang terbaik untukku.
Suatu hari, aku pernah bertanya kepada ayahku, “Mengapa Ayah rela bekerja keras seperti ini?”
Ayahku tersenyum dan menjawab, “Ayah melakukan ini semua demi kamu dan keluargamu. Ayah ingin kamu dan keluargamu hidup bahagia dan sejahtera.”
Aku terharu mendengar jawaban ayahku. Aku menyadari bahwa ayahku adalah orang yang paling mencintaiku di dunia ini.
Ayah, aku ingin mengucapkan terima kasih atas semua yang telah Ayah lakukan untukku. Aku mencintaimu.
2. Cerpen tentang Ayah Berjudul Aku Merindukanmu
Ayah, sudah dua tahun sejak kamu meninggalkan kami. Aku masih ingat dengan jelas senyum dan tawa kamu. Aku masih ingat bagaimana kamu selalu memelukku dengan erat ketika aku sedih. Aku masih ingat bagaimana kamu selalu mengajariku tentang kehidupan.
Aku merindukanmu, Ayah. Aku merindukan nasihat-nasihat bijakmu. Aku merindukan candaanmu yang selalu membuatku tertawa. Aku merindukan pelukanmu yang selalu membuatku merasa hangat dan aman.
Aku tahu bahwa kamu sekarang berada di tempat yang lebih baik. Namun, aku tetap tidak bisa menahan rasa sedih dan rinduku padamu.
Aku berjanji, Ayah, aku akan membuat kamu bangga. Aku akan belajar dengan giat dan menjadi orang yang sukses. Aku akan menjaga ibu dan adik-adikku dengan baik.
Aku tahu bahwa kamu selalu mengawasiku dari atas sana. Terima kasih, Ayah, atas semuanya. Aku mencintaimu.
Suatu hari, aku bermimpi bertemu dengan ayahku.
Dalam mimpi itu, aku melihat ayahku sedang duduk di taman yang indah. Ia tersenyum padaku dan berkata, “Aku bangga padamu, anakku. Kamu telah tumbuh menjadi orang yang baik dan sukses.”
Aku menangis dan memeluk ayahku dengan erat. Aku berkata, “Aku merindukanmu, Ayah.”
Ayahku tersenyum dan berkata, “Aku juga merindukanmu, anakku. Tapi kamu harus kuat. Ibu dan adik-adikmu membutuhkan kamu.”
Aku terbangun dari mimpiku dengan perasaan yang campur aduk. Aku sedih karena mengetahui bahwa itu hanya mimpi. Namun, aku juga merasa bahagia karena ayahku bangga padaku.
Aku tahu bahwa ayahku akan selalu ada di hatiku. Aku akan selalu mengingat nasihat-nasihatnya dan menjadikan itu sebagai pedoman hidupku.
Terima kasih, Ayah, atas semuanya. Aku mencintaimu.
3. Cerpen tentang Ayah Berjudul Ayah dan Anak Bandel
Pada suatu hari, ada seorang anak bernama Andi yang tinggal bersama ayah dan ibunya. Andi adalah anak yang bandel. Ia sering kali melanggar peraturan yang dibuat oleh ayah dan ibunya.
Seperti pada suatu hari, Andi diminta oleh ayahnya untuk belajar di rumah. Namun, Andi malah bermain game di luar rumah. Ayahnya sudah berulang kali mengingatkan Andi untuk belajar, namun Andi tetap tidak mau mendengarkan.
Akhirnya, ayah Andi pun marah. Ia memarahi Andi dan menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Andi pun ketakutan dan masuk ke dalam rumah.
Ayah Andi kemudian menegur Andi dengan lembut. Ia menjelaskan kepada Andi bahwa belajar itu penting untuk masa depannya. Ia juga menjelaskan bahwa ayah dan ibunya hanya ingin yang terbaik untuk Andi.
Andi mendengarkan dengan seksama penjelasan ayahnya. Ia mulai menyadari kesalahannya. Andi pun berjanji kepada ayahnya bahwa ia akan belajar dengan giat.
Sejak saat itu, Andi mulai rajin belajar. Ia juga menjadi anak yang lebih patuh pada orang tua. Ia selalu mendengarkan nasihat-nasihat orang tuanya.
4. Cerpen tentang Ayah Berjudul Ayah yang Jauh
Ayahku bekerja di luar kota. Ia pergi setiap hari Senin pagi dan pulang setiap Jumat sore. Aku dan Ibu tinggal di rumah bersama adik-adikku.
Aku sangat merindukan ayahku. Aku ingin selalu bersamanya, bermain bersamanya, dan mendengarkan cerita-ceritanya. Namun, aku tahu bahwa ayahku harus bekerja untuk menghidupi keluarga kami.
Setiap hari Senin, aku selalu mengantar ayahku ke terminal. Aku selalu memeluknya erat dan berkata, “Ayah, aku sayang ayah.” Ayahku selalu tersenyum dan berkata, “Aku juga sayang kamu, anakku.”
Setiap Jumat sore, aku selalu menjemput ayahku di terminal. Aku selalu berlari dan memeluknya erat. Ayahku selalu tersenyum dan berkata, “Aku juga sayang kamu, anakku.”
Suatu hari, aku bertanya kepada ayahku, “Ayah, mengapa ayah harus bekerja di luar kota?”
Ayahku menjawab, “Ayah ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga kita. Ayah ingin kamu dan adik-adikmu bisa sekolah dan kuliah dengan baik. Ayah juga ingin bisa memberikan rumah yang nyaman untuk kita semua.”
Aku mengangguk mengerti. Aku tahu bahwa ayahku melakukan ini semua demi kebahagiaanku.
Aku berjanji kepada ayahku bahwa aku akan belajar dengan giat dan menjadi orang yang sukses. Aku ingin bisa membahagiakan ayahku dan ibu.
5. Cerpen tentang Ayah Berjudul Ayah yang Sakit
Ayahku adalah seorang pria yang kuat dan pekerja keras. Ia selalu ada untukku dan keluargaku. Namun, beberapa bulan lalu, ayahku jatuh sakit. Ia didiagnosis menderita kanker.
Aku sangat terpukul ketika mendengar kabar tersebut. Aku tidak menyangka bahwa ayahku yang kuat dan sehat tiba-tiba jatuh sakit. Aku merasa sedih dan takut. Aku takut kehilangan ayahku.
Ayahku menjalani berbagai macam pengobatan, mulai dari kemoterapi hingga radiasi. Namun, kondisinya semakin memburuk. Ia menjadi semakin lemah dan kurus.
Aku setiap hari menemani ayahku di rumah sakit. Aku membantunya makan, minum, dan mandi. Aku juga membacakannya buku dan bercerita padanya.
Ayahku selalu tersenyum dan berkata padaku, “Terima kasih, anakku, atas perhatianmu. Ayah sangat beruntung memiliki anak sepertimu.”
Aku menangis mendengar perkataan ayahku. Aku tahu bahwa ayahku sedang menahan rasa sakit. Namun, ia tidak pernah mengeluh. Ia selalu berusaha untuk tersenyum dan kuat.
Suatu hari, ayahku memanggilku. Ia berkata, “Anakku, Ayah ingin kamu berjanji sesuatu padaku.”
Aku mengangguk dan berkata, “Iya, Ayah, apa itu?”
Ayahku berkata, “Janji padaku bahwa kamu akan menjadi anak yang baik. Janji padaku bahwa kamu akan belajar dengan giat dan menjadi orang yang sukses. Janji padaku bahwa kamu akan menjaga ibu dan adik-adikmu dengan baik.”
Aku berjanji kepada ayahku bahwa aku akan memenuhi semua permintaannya. Aku akan menjadi anak yang baik, belajar dengan giat, dan menjadi orang yang sukses. Aku juga akan menjaga ibu dan adik-adikku dengan baik.
Ayahku tersenyum dan berkata, “Terima kasih, anakku. Ayah sangat mencintaimu.”
Aku memeluk ayahku dengan erat. Aku tidak ingin berpisah dengannya. Namun, aku tahu bahwa ayahku harus pergi.
Beberapa hari kemudian, ayahku meninggal dunia. Aku sangat sedih dan terpukul. Aku kehilangan ayahku, pahlawan hidupku.
Namun, aku akan selalu mengingat pesan ayahku. Aku akan menjadi anak yang baik, belajar dengan giat, dan menjadi orang yang sukses. Aku juga akan menjaga ibu dan adik-adikku dengan baik.
Terima kasih, Ayah, atas semuanya. Aku mencintaimu.
***
Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk kamu, ya!
Temukan artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Sedang mencari hunian di sekitar Jakarta? Aeroworld8 Citra Garden City Jakarta mungkin bisa jadi pilihan menarik lainnya, lo.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena Rumah123.com akan selalu #AdaBuatKamu.