Arti Kucing Mati di Rumah menurut Islam, Benarkah Pertanda Buruk dan Sial?
Kucing mati di rumah menurut Islam disebut-sebut sebagai suatu pertanda bagi penghuni rumah. Benarkah demikian? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini, ya!
Property People, kucing adalah salah satu hewan peliharaan populer.
Kucing banyak disukai karena mereka ramah terhadap anak-anak dan sangat mudah dipelihara.
Meski demikian, tak sedikit juga yang ragu memelihara kucing karena mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Salah satunya mitos kucing hitam yang merupakan hewan jelmaan jin dan konon bisa mengganggu manusia hingga menyebabkan nasib sial.
Tak cuma itu, ada juga mitos lain mengenai kucing mati di rumah menurut Islam.
Apakah dalam agama Islam menjelaskan arti di balik kematian kucing di rumah? Kucing liar mati di rumah pertanda apa?
Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Kucing dalam Agama Islam
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan Nabi Muhammad saw., Property People.
Ada banyak alasan mengapa kucing termasuk hewan yang istimewa dalam Islam.
Salah satunya karena kucing merupakan hewan yang disebutkan dalam sejumlah hadis.
Menurut Islam, kucing adalah hewan tidak najis dan air bekas minum kucing juga bisa digunakan untuk berwudu.
“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi)
Bahkan, adanya kucing datang ke rumah menurut Islam merupakan pertanda baik karena suatu isyarat datangnya rezeki dari Allah Swt..
Menurut al-Sakhawi dalam buku Maqasid al-Hasanah, kasih sayang terhadap kucing adalah sebagian dari iman.
Nah, sama seperti makhluk ciptaan Allah Swt. lainnya, kucing juga akan mati saat tiba waktunya.
Menurut mitos, ada kucing mati di rumah adalah pertanda buruk dan pertanda sial yang akan menimpa penghuni rumah.
Untuk itu, penghuni rumah wajib menguburkan kucing tersebut.
Meskipun hal ini disebut-sebut sebagai sebuah mitos, apakah ada arti kucing mati di rumah dalam agama Islam?
Begini penjelasannya, Property People!
Arti Kucing Mati di Rumah menurut Islam
Konon katanya, kucing mati di rumah menurut Islam adalah pertanda buruk.
Padahal, faktanya tidak ada penjelasan apa pun baik hadis atau surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut.
Hal ini sama seperti mitos menabrak kucing menurut Islam yang kabarnya akan bernasib sial.
Menurut Majalah Cat And Dog Edisi 12, kaitan mitos kucing dengan nasib sial tidak ada kaitannya dengan agama Islam.
Begitu juga yang berkaitan dengan kucing mati di rumah yang tidak ada artinya sama sekali.
Jadi, jika kamu menemukan kucing meninggal tanpa sebab, sebaiknya segera kubur hewan tersebut karena tidak ada arti kucing mati di rumah menurut Islam.
Ada dua alasan utama kenapa kucing mati harus dikubur dalam Islam.
Pertama, agar bangkai kucing tersebut tidak mengganggu orang lain karena bau bangkai hewan bisa tercium sangat busuk.
Kedua, untuk menghormati salah satu makhluk yang diciptakan Allah dan yang dicintai Nabi Muhammad saw..
Menurut video YouTube Ustaz Azhar Idrus Official, kucing mati di rumah memang sebaiknya dikubur dengan layak sebagai tanda penghormatan terhadap makhluk hidup tersebut.
Hal ini diyakini sebagai suatu tindakan yang lebih baik secara moral dan juga sebagai bentuk penghargaan terhadap makhluk yang telah hidup bersama manusia.
Intinya, kucing meninggal di rumah menurut Islam bukanlah sesuatu yang harus dipikirkan karena tidak ada kaitannya dengan hal apa pun, ya.
Baca Juga: Hukum Menabrak Kucing tapi Tidak Mati Menurut Islam, Pertanda Apa?
Hukum Membunuh Kucing dalam Islam
Berdasarkan buku Perlindungan Hukum terhadap Hewan Peliharaan (Non Ternak): Ditinjau dari Perspektif Kepastian Hukum oleh Asmariah, Idat Galih Permana, dan Abdul Haris Semendawai, dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau membunuh kucing.
Bahkan, menurut buku Hewan dalam Perspektif Al-Quran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Nabi mengajarkan bahwa sikap dan tindakan manusia terhadap binatang akan menentukan nasib mereka di akhirat.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis sebagai berikut:
“Seorang Wanita disiksa Allah (pada hari kiamat) lantaran mengurung seekor kucing hingga mati. Karena itu, Allah memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum, dan tidak pula dilepaskannya supaya kucing itu bisa memakan serangga-serangga bumi (dengan sendirinya).” (HR. al-Bukhari no. 3482 dan Muslim no. 2242 dari ‘Abdullah bin ‘Umar)
Oleh karena itu, dari hadis tersebut dapat disimpulkan kalau hukum membunuh kucing adalah dosa.
Dalam agama Islam, anjuran menyayangi binatang tertulis dalam sebuah hadis Bukhari dan Muslim.
“Setiap air yang diberikan kepada hewan hidup (untuk minumnya) mendatangkan pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan, pada zaman Rasulullah, ada seorang sahabat Nabi bernama Abdurrahman bin Shakr yang dikenal sebagai Abu Hurairah atau “bapak kucing”.
Julukan tersebut didapatkan langsung dari Rasulullah karena Abu Hurairah terkenal karena kecintaannya terhadap kucing dan memelihara banyak kucing dengan baik.
Cara Menguburkan Kucing menurut Islam
Nah, jika ada kucing mati di rumah, umat Islam wajib menguburkannya.
Namun, tata cara menguburkan kucing menurut Islam haruslah diperhatikan dengan benar.
Pasalnya, kucing adalah makhluk hidup ciptaan Allah Swt. sehingga harus dikubur dengan selayaknya.
Berikut adalah tata cara mengubur kucing menurut Islam yang dikutip dari penjelasan Ustaz Ammi Nur Baits dalam akun YouTube anb channel:
- Langkah pertama, cari sebuah lahan yang dijadikan area untuk kuburan kucing tersebut.
- Gali tanah dengan kedalaman secukupnya agar bangkai kucing tidak tercium dan menyengat.
- Masukkan kucing mati tersebut ke dalam galian tanah.
- Tutup kembali dengan tanah dan beri patok untuk menandakan keberadaan kuburan kucing.
Menurut Ustaz Ammi dalam akun YouTube berjudul Cara Mengubur Kucing, kucing yang mati tidak perlu diberi kain kafan.
Selain itu, kucing mati tersebut juga tidak perlu dimandikan terlebih dahulu.
Lalu, bagaimana arah menguburkan kucing? Apakah ada ketentuan khusus?
Ustaz Ammi menjelaskan bahwa tidak ada arah khusus dalam menguburkan kucing.
“Tidak ada aktivitas khusus yang dilakukan, termasuk apakah diarahkan ke arah kiblat sebagaimana layaknya jenazah manusia karena binatang dan manusia perlakuannya berbeda,” kata dia.
***
Semoga informasi ini bermanfaat, Property People.
Simak artikel menarik lainnya hanya di Google News Rumah123.
Jangan lupa, kunjungi Rumah123 jika kamu sedang mencari rumah impian.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena #SemuaAdaDisini.
Segera cek hunian impian kamu dari sekarang!