Inilah Alasan Rumah Surga Abah Jajang Dikenakan Biaya Masuk. Sebagai Pendapatan Tambahan Pemerintah Desa?
Rumah ‘Surga’ milik Abah Jajang kini tak seindah awal kemunculannya. Pasalnya, rumah milik warga Cianjur tersebut saat ini tengah dikomersialisasi dengan dijadikan objek wisata desa yang menerapkan tiket masuk. Nah, kira-kira, apa alasan rumah Surga Abah Jajang dikenakan tiket masuk?
Sudah bertandang ke rumah Abah Jajang?
Hunian yang terletak di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini beberapa waktu silam tengah menjadi perhatian masyarakat karena memiliki pemandangan yang mirip seperti rumah ‘surga’.
Ya, gambaran ‘surga’ diperoleh berkat pemandangan Curug Citambur di sebuah tebing hijau.
Awalnya, orang berkunjung begitu saja tanpa dipungut biaya.
Namun kini, pemandangan indah dari rumah pemiliknya, yaitu Abah Jajang Curug Citambur sudah tidak gratis.
Adapun orang-orang yang datang untuk menikmati pemandangan dari rumah Abah Jajang perlu merogoh tarif sebesar Rp5.000 per orang.
Namun yang lebih mengejutkan, Abah Jajang ternyata hanya mendapat 10 persen dari hasil pendapatan penjualan tiket.
Alasan Rumah Surga Abah Jajang Dikenakan Biaya Masuk
Melansir detik.com, Sekretaris Desa Karangjaya Sutisna, mengatakan sejak libur Lebaran, pemerintah desa memberlakukan tiket untuk wisatawan yang berkunjung ke rumah ‘surga’ Abah Jajang.
Pasalnya, kawasan itu kini sudah menjadi objek wisata baru yang dikelola desa dengan dibantu Karang Taruna.
“Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes Nomor 1 Tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang,” kata Sutisna.
Abah Jajang Hanya Dapat 10 Persen dari Royalti
Menurutnya pendapatan dari tiket dibagi lima, yakni untuk pengelola, Abah Jajang, pendapatan desa, Karang Taruna Desa, serta kebersihan kesehatan dan pemeliharaan.
“Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola,” ujar Sutisna.
Sementara itu, Endang Supyandi, anak Abah Jajang, mengatakan pemberlakuan tiket tersebut sudah dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pihak keluarga.
Menurutnya, Abah Jajang dan keluarga tidak keberatan, mengingat banyaknya pengunjung membuat harus dikelola agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Property People.
Dapatkan lebih banyak berita viral lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Kamu juga bisa membaca konten-konten properti terkini dengan cara mem-follow lebih dulu Google News kami.
Jangan lupa kunjungi www.rumah123.com jika kamu berencana membeli rumah baru.
Tersedia beragam pilihan yang pastinya #AdaBuatKamu.